Kisah Perjalanan Hidup Nabi Isa AS: Cahaya di Tengah Kegelapan
Kisah Nabi Isa As
Dirgantaraonline - Nabi Isa AS adalah salah satu utusan Allah yang paling mulia, seorang nabi yang dikaruniai berbagai mukjizat luar biasa sebagai bukti kerasulannya. Kisah perjalanan hidupnya bukan hanya sekadar sejarah, tetapi juga sebuah pelajaran spiritual yang mendalam bagi seluruh umat manusia. Dari kelahirannya yang penuh keajaiban hingga perjuangannya dalam menyampaikan risalah Allah, perjalanan Nabi Isa AS adalah kisah keteguhan, pengorbanan, dan kebijaksanaan yang tak lekang oleh waktu.
1. Kelahiran yang Penuh Keajaiban
Kisah Nabi Isa AS dimulai dari ibunya, Maryam binti Imran, seorang wanita suci yang dipilih oleh Allah untuk menerima anugerah luar biasa. Maryam adalah wanita yang menjalani hidupnya dalam kesucian dan pengabdian kepada Allah sejak kecil. Ia tumbuh di bawah pengawasan langsung dari Nabi Zakaria AS dan senantiasa mendapatkan rezeki dari Allah, bahkan di luar musimnya.
Suatu hari, Malaikat Jibril datang kepadanya dalam rupa seorang lelaki tampan dan menyampaikan kabar bahwa ia akan mengandung seorang anak tanpa disentuh oleh seorang pria. Maryam terkejut dan berkata,
"Bagaimana mungkin aku memiliki anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina?" (QS. Maryam: 20).
Jibril menjawab bahwa ini adalah ketetapan Allah, dan kelahiran anak ini adalah tanda kebesaran-Nya bagi seluruh manusia.
Maryam pun mengandung Nabi Isa AS dalam kesendirian, menghadapi banyak cobaan dan fitnah dari kaumnya. Ketika tiba waktunya melahirkan, ia pergi ke sebuah tempat terpencil di bawah pohon kurma. Dalam keadaan lemah dan kesakitan, Allah menghiburnya dengan memberikan air dari mata air kecil di bawah kakinya serta kurma segar untuk mengembalikan kekuatannya.
Saat ia kembali kepada kaumnya dengan bayi dalam gendongannya, mereka pun mencela dan menuduhnya telah berbuat dosa. Namun, Allah memberikan mukjizat luar biasa: bayi Isa AS yang masih dalam buaian berbicara untuk membela ibunya:
"Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Dia memberiku Kitab dan menjadikan aku seorang nabi." (QS. Maryam: 30).
2. Masa Kecil yang Penuh Mukjizat
Nabi Isa AS tumbuh dalam keajaiban. Sejak kecil, ia telah menunjukkan tanda-tanda kenabian dengan kebijaksanaan dan keilmuannya yang luar biasa. Allah mengaruniakan kepadanya kemampuan untuk berbicara dengan hikmah, bahkan sejak usia dini.
Ia juga diberikan berbagai mukjizat lainnya, seperti membuat burung dari tanah liat lalu menghidupkannya dengan izin Allah, menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penderita kusta, hingga menghidupkan orang mati. Namun, semua mukjizat ini bukanlah kekuatan pribadi Nabi Isa AS, melainkan bukti dari kekuasaan Allah.
3. Dakwah Nabi Isa AS dan Tantangan dari Kaumnya
Ketika Nabi Isa AS mencapai usia dewasa, ia diutus kepada Bani Israil, kaum yang telah banyak menyimpang dari ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Musa AS. Mereka telah mengubah ajaran kitab Taurat dan lebih mementingkan hukum-hukum duniawi daripada ketakwaan kepada Allah.
Nabi Isa AS mulai berdakwah dengan penuh hikmah, menyeru kaumnya untuk kembali kepada ajaran tauhid yang murni. Ia mengajarkan kasih sayang, keadilan, serta pengabdian yang tulus kepada Allah. Namun, para pemuka agama Yahudi merasa terancam dengan ajaran Nabi Isa AS. Mereka takut kehilangan pengaruh dan kekuasaan atas rakyat. Maka, mereka pun mulai menentangnya, menuduhnya sebagai penyihir, bahkan berusaha membunuhnya.
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, Nabi Isa AS tetap teguh dalam menyampaikan risalahnya. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukanlah dalam kekayaan atau kekuasaan, tetapi dalam kedekatan dengan Allah. Ia juga memperingatkan tentang datangnya Rasul terakhir setelahnya, yaitu Nabi Muhammad SAW:
"Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: 'Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).'" (QS. Ash-Shaff: 6).
4. Pengkhianatan dan Rencana Pembunuhan Nabi Isa AS
Keteguhan Nabi Isa AS dalam berdakwah membuat para pemuka Yahudi semakin marah. Mereka pun bersekongkol dengan penguasa Romawi untuk menangkap dan menyalibnya. Seorang pengikut Nabi Isa AS yang bernama Yudas Iskariot mengkhianatinya dengan memberikan informasi tentang keberadaannya kepada musuh-musuhnya.
Namun, Allah memiliki rencana yang jauh lebih besar. Ketika tentara Romawi datang untuk menangkap Nabi Isa AS, Allah mengangkatnya ke langit dan menyelamatkannya dari upaya pembunuhan. Allah juga mengubah wajah Yudas agar menyerupai Nabi Isa AS, sehingga ia yang akhirnya ditangkap dan disalib oleh pasukan Romawi.
Peristiwa ini dijelaskan dalam Al-Qur'an:
"Dan (karena) ucapan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,' padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin telah membunuhnya." (QS. An-Nisa: 157).
5. Pengangkatan Nabi Isa AS ke Langit dan Kedatangannya Kembali di Akhir Zaman
Nabi Isa AS tidak meninggal, tetapi diangkat ke langit oleh Allah. Ia akan kembali ke bumi menjelang hari kiamat untuk menegakkan keadilan dan meluruskan ajaran yang telah diselewengkan. Dalam berbagai hadis, disebutkan bahwa Nabi Isa AS akan turun di akhir zaman, memimpin umat manusia dalam melawan Dajjal, dan menghapus segala bentuk kesyirikan di muka bumi.
Setelah menyelesaikan misinya, Nabi Isa AS akan meninggal sebagai manusia biasa dan dimakamkan di bumi, sebagaimana nabi-nabi lainnya.
Kisah Perjalanan Nabi Isa AS, Pelajaran bagi Umat Manusia
Kisah perjalanan hidup Nabi Isa AS adalah cerminan dari perjuangan seorang utusan Allah dalam menghadapi cobaan dan perlawanan demi menyampaikan kebenaran. Ia mengajarkan ketulusan, kasih sayang, dan tauhid yang murni, sekaligus menjadi bukti kekuasaan Allah melalui mukjizat-mukjizat yang luar biasa.
Bagi umat Islam, kisah Nabi Isa AS bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga sebuah pelajaran berharga tentang kesabaran, keteguhan, dan keyakinan kepada Allah. Ia adalah salah satu nabi yang akan kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan dan membawa umat manusia kembali kepada jalan yang benar.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari perjalanan hidup beliau dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
(*)
#KisahParaNabi #NabiIsaAs #Islami #Religi