Breaking News

Korban Luka Kecelakaan Bus Umrah RI: Dirawat di RS atau Dipulangkan ke Hotel

Konjen RI Jeddah Yusron B Ambarie usai melakukan kunjungan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, Sabtu (1/6) Foto: Dok. MCH 2024

D'On, Arab Saudi
- Suasana perjalanan spiritual yang seharusnya penuh harapan dan doa berubah menjadi duka mendalam. Sebuah kecelakaan tragis menimpa rombongan jemaah umrah asal Indonesia di jalan tol Madinah-Mekkah, tepatnya di kawasan Wadi Qudeid, Arab Saudi. Dalam peristiwa yang mengguncang hati banyak orang ini, enam warga negara Indonesia (WNI) kehilangan nyawa, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka, mulai dari cedera ringan hingga berat.

Detik-Detik Kecelakaan: Dari Tabir Misteri ke Kenyataan Pahit

Peristiwa nahas ini terjadi pada Jumat (20/3) pukul 13.30 waktu Arab Saudi atau 17.30 WIB. Bus yang membawa jemaah umrah itu terlibat kecelakaan hebat, hingga akhirnya terbalik dan terbakar. Saksi mata menggambarkan momen mengerikan itu—api dengan cepat melahap kendaraan, asap tebal membumbung tinggi, dan jeritan kepanikan terdengar di tengah hiruk-pikuk upaya penyelamatan.

Selain enam WNI yang meninggal dunia, seorang warga negara Pakistan yang merupakan kernet bus juga menjadi korban jiwa dalam insiden ini. Namun, hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan otoritas setempat.

Evakuasi dan Perawatan Korban: Balapan dengan Waktu

Tim Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah bergerak cepat. Konjen KJRI Jeddah, Yusron Ambary, menyampaikan bahwa seluruh korban luka telah mendapatkan perawatan.

"Jemaah yang mengalami luka berat masih dalam perawatan intensif di rumah sakit Arab Saudi, sementara korban luka ringan telah dievakuasi ke hotel di Mekkah oleh pihak travel," ujar Yusron saat dihubungi pada Jumat (21/3).

Tim Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri juga diterjunkan ke lokasi kejadian untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat. Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, memastikan bahwa KJRI akan terus mengawal kondisi para korban dan menangani pemakaman bagi jemaah yang wafat.

"Kami juga menunggu informasi resmi dari otoritas Arab Saudi terkait penyelidikan kecelakaan ini, terutama untuk memastikan hak-hak korban dalam proses asuransi," tambah Judha.

Duka yang Mendalam: Doa dan Harapan untuk Para Korban

Kabar duka ini mengguncang keluarga korban di Tanah Air. Banyak yang tak menyangka perjalanan suci ke Baitullah berujung pada tragedi memilukan. Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai pihak, mendoakan para korban yang telah berpulang agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, sementara yang terluka bisa segera pulih.

Meskipun penyebab kecelakaan masih belum terungkap, insiden ini menjadi pengingat bahwa perjalanan ibadah yang sakral pun tak luput dari risiko. Kini, perhatian tertuju pada langkah-langkah lebih lanjut yang akan diambil oleh pemerintah, baik dalam pemulangan korban maupun investigasi lebih mendalam terkait insiden ini.

Dari peristiwa tragis ini, satu hal yang pasti: di balik setiap perjalanan suci, ada harapan dan doa yang tak pernah putus. Semoga para korban mendapatkan keadilan, dan tragedi serupa tak lagi terulang di masa depan.