Breaking News

Kronologi Dugaan Doxing oleh Michelle Halim: Dari Kritik Netizen hingga Kecaman Publik

Foto Instagram @micellehalim

D'On, Jakarta
- Kasus dugaan doxing yang melibatkan influencer Michelle Halim kini menjadi sorotan luas di media sosial. Aksi ini diduga bermula dari ketidakterimaannya terhadap kritik yang diberikan oleh seorang warganet, yang kemudian memicu tindakan yang dianggap melanggar privasi seorang anak di bawah umur. Insiden ini pun menuai gelombang kecaman dari berbagai kalangan, bahkan banyak yang menyerukan agar tindakan Michelle dibawa ke ranah hukum.

Awal Mula: Kritik Netizen yang Berujung Ketegangan

Semua bermula ketika Michelle Halim mengunggah sebuah tanggapan terhadap komentar seorang netizen yang mempertanyakan kebiasaannya membahas fisik orang lain dalam merespons opini di media sosial.

"Kak kok malah ngebahas fisik ya? Kayak nggak relate begitu sama apa yang dibahas. Apakah hanya segini batas berpikirnya ya kak?" tulis seorang warganet dengan akun bernama Karra, seperti dikutip dari Instagram @michellehalim, Senin (17/3/2025).

Komentar ini tampaknya memicu reaksi emosional dari Michelle. Tak lama setelahnya, warganet yang sama kembali melontarkan komentar yang menyinggung kondisi fisik Michelle secara langsung.

"Mbak keteknya agak item ya?" tulis warganet tersebut, yang kemudian memancing reaksi keras dari sang influencer.

Michelle Balas dengan Konten Personal

Merasa tersinggung, Michelle Halim langsung memberikan respons melalui Instagram Story. Dalam unggahannya, ia merekam video dirinya sendiri sambil menunjukkan bagian tubuh yang dikomentari. Sebagian pengikutnya mungkin menganggap ini sebagai balasan yang setimpal, namun langkah Michelle selanjutnya justru menjadi pemicu amarah publik.

Dalam upayanya untuk membalas kritik tersebut, Michelle tidak hanya membela diri, tetapi juga menyerang balik dengan cara yang dinilai berlebihan dan melanggar privasi. Ia mengunggah foto seorang anak yang diduga merupakan anak dari warganet yang mengkritiknya. Tak hanya itu, Michelle bahkan membandingkan kondisi fisik anak tersebut dengan dirinya sendiri dalam narasi yang terkesan merendahkan.

"Btw baru sadar, ternyata lebih putih ketek aku loh mba daripada anakmu. Hehehe just info saja hehehehe," tulis Michelle dalam unggahannya yang memicu kemarahan luas.

Tak berhenti di situ, Michelle juga menambahkan kalimat yang semakin memperkeruh suasana:

"Maaf ya dek, ibu kamu duluan," tulisnya, seolah-olah membenarkan tindakannya dengan dalih membalas perlakuan warganet tersebut.

Reaksi Publik: Kecaman dan Seruan untuk Tindakan Hukum

Unggahan Michelle langsung menyebar dengan cepat di berbagai platform media sosial, terutama di X (dulu Twitter). Warganet ramai-ramai mengecam aksinya dan menilai bahwa Michelle telah melakukan doxing terhadap seorang anak yang tidak bersalah dalam konflik tersebut.

Salah satu warganet bahkan mengunggah ulang tangkapan layar dari Instagram Story Michelle dengan sensor tambahan untuk melindungi identitas anak tersebut.

"Ini orang kacau banget asli. Seorang anak kecil yang nggak tahu apa-apa dibully dan didoxing di story Instagram-nya (Michelle Halim). Disandingin sama ketek dia yang lebih mulus. Aslinya mukanya nggak disensor sama dia. Ini gue tambahin stiker, menurut gue ini nggak bisa dibiarin ya perlu tindakan," tulis seorang pengguna X yang geram dengan tindakan Michelle.

Gelombang kritik pun semakin membesar, dengan banyak warganet yang menyerukan agar Michelle tidak hanya diberi sanksi sosial, tetapi juga menghadapi konsekuensi hukum.

"Menurut gue kasus MH ini nggak bisa hanya sebatas direport di sosmed. MH harus ditindak berdasarkan hukum, entah itu UU ITE atau UU Perlindungan Anak. Gaes, ini bukan masalah sepele kalau udah bawa-bawa anak, karena kehidupan dia di masa yang akan datang sangat bergantung dengan masa kecilnya," kata warganet lainnya.

Beberapa warganet bahkan mulai menandai akun resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) untuk meminta tindakan tegas terhadap kasus ini.

"Tolong admin @kpp_pa ini laporan ditindaklanjuti. Perlu ada tindakan tegas, apalagi Michelle Halim seorang influencer. Khawatir jadi contoh buruk kalau dia tidak ditegur. Seakan tindakan seperti ini boleh dilakukan," seru seorang netizen yang berharap adanya intervensi dari pihak berwenang.

Potensi Konsekuensi Hukum

Doxing, terutama terhadap anak di bawah umur, merupakan pelanggaran serius yang dapat dikenai sanksi hukum. Dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 27 ayat (3), tindakan yang merugikan atau menyerang kehormatan seseorang di dunia digital dapat dikenai hukuman pidana. Selain itu, UU Perlindungan Anak juga memberikan perlindungan ketat terhadap identitas dan privasi anak.

Jika kasus ini diusut lebih lanjut, Michelle Halim bisa saja menghadapi konsekuensi hukum, baik berupa denda maupun hukuman kurungan.

Kesimpulan: Kasus yang Memicu Diskusi Lebih Luas

Kasus dugaan doxing oleh Michelle Halim bukan hanya menjadi perbincangan seputar etika berinternet, tetapi juga membuka diskusi lebih luas tentang batasan dalam dunia digital, terutama bagi para influencer dengan jumlah pengikut besar.

Apa yang dilakukan Michelle menjadi peringatan bahwa media sosial bukanlah ruang tanpa konsekuensi. Privasi, terutama bagi anak-anak, harus tetap dihormati. Masyarakat kini menanti bagaimana kasus ini akan berkembang, apakah Michelle akan memberikan klarifikasi atau justru menghadapi konsekuensi lebih lanjut.

Satu hal yang pasti, kasus ini telah menjadi pengingat keras bahwa dalam era digital, satu unggahan bisa membawa dampak besar baik bagi yang melakukannya maupun bagi korban yang terdampak.

(Mond)

#Doxing #Bully #MichelleHalim #Viral