Breaking News

Ledakan Emosi di Gedung Putih: Adu Argumen Trump dan Zelensky yang Menggemparkan Dunia

"Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga," kata Trump kepada Zelensky (Reuters)

D'On, Washington D.C.
– Hari itu dimulai dengan senyum diplomatis dan jabat tangan hangat di depan pintu Sayap Barat Gedung Putih. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang baru saja tiba, disambut dengan barisan kehormatan sebelum akhirnya memasuki Ruang Oval untuk bertemu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Namun, di balik formalitas yang tertata rapi, pertemuan ini segera berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih dramatis—momen yang membuat para wartawan di ruangan itu terdiam dalam keterkejutan. Dalam hitungan menit, suasana yang awalnya penuh etika diplomatik berubah menjadi ketegangan luar biasa.

Dari Diplomasi ke Konfrontasi

Pada awal pertemuan, Zelensky menyerahkan sabuk juara tinju milik Oleksandr Usyk kepada Trump sebagai tanda penghormatan. Trump menyambutnya dengan pujian singkat terhadap pakaian Zelensky—momen ringan yang seolah menunjukkan bahwa pertemuan ini akan berlangsung dalam suasana bersahabat.

Namun, hanya dalam beberapa menit, nada suara di dalam Ruang Oval berubah. Yang semula percakapan santai berubah menjadi debat panas yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah hubungan diplomatik antara AS dan Ukraina.

Trump menuding Zelensky "tidak tahu berterima kasih" atas dukungan besar yang telah diberikan AS kepada Ukraina. Wakil Presiden AS, JD Vance, menambahkan bahwa Zelensky harusnya lebih menghargai peran AS dan tidak datang ke Gedung Putih untuk "bersikap kurang ajar".

Ketegangan memuncak ketika Vance menegaskan bahwa perang harus diakhiri melalui jalur diplomasi. Zelensky, yang negaranya telah berperang dengan Rusia selama bertahun-tahun, merespons dengan tajam, "Diplomasi macam apa?"

Percakapan berubah menjadi pertukaran kata-kata pedas.

"Kami telah memberikan segalanya kepada Anda," kata Trump dengan nada tajam. "Dan Anda datang ke sini, tanpa rasa syukur, berbicara seolah-olah Anda masih memiliki banyak pilihan. Anda tidak akan menang, Zelensky. Anda harus bersyukur!"

Zelensky membalas dengan tenang namun penuh tekanan, "Saya tidak bermain kartu, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang."

Trump langsung menyambar, "Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga."

Wartawan-wartawan yang berada di ruangan hanya bisa menyaksikan adegan luar biasa ini dengan mulut ternganga. Beberapa di antara mereka berbisik bahwa mereka belum pernah melihat perdebatan sedramatis ini di dalam Gedung Putih.

Dunia Menyaksikan Momen yang Tak Terlupakan

Duta Besar Ukraina untuk AS yang berada di dalam ruangan terlihat memegangi kepalanya, seolah tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi.

Ketika para wartawan keluar dari Ruang Oval, mereka masih dalam keadaan syok. Di ruang pers Gedung Putih, rekaman video kejadian itu segera diputar ulang. Semua orang yang tidak berada di dalam Ruang Oval menyaksikan dengan tatapan tak percaya.

Kebingungan segera melanda. Konferensi pers yang seharusnya diadakan setelah pertemuan itu tiba-tiba dibatalkan. Begitu pula dengan penandatanganan kesepakatan mineral yang telah lama dinantikan antara AS dan Ukraina.

Tak lama setelah itu, Trump menulis di Truth Social, "Zelensky dapat kembali ketika dia siap untuk perdamaian."

Zelensky, yang tampak tegang, meninggalkan Gedung Putih dan masuk ke dalam SUV hitam yang sudah menunggunya. Duta Besarnya mengikuti dari belakang, sementara dunia mulai mencerna apa yang baru saja terjadi.

Implikasi Besar di Balik Adu Argumen Ini

Meskipun negosiasi terkait sumber daya mineral Ukraina mungkin tetap berlangsung di kemudian hari, satu hal yang jelas: kunjungan Zelensky ke Gedung Putih ini akan dikenang bukan karena kesepakatan, melainkan karena adu argumen dramatis yang disaksikan dunia.

Dunia kini melihat secara langsung betapa sulitnya negosiasi antara AS dan Ukraina. Hubungan diplomatik mereka ternyata jauh lebih kompleks daripada sekadar janji bantuan dan dukungan militer.

Pertanyaan besar yang muncul sekarang adalah: bagaimana dampak kejadian ini terhadap perang di Ukraina? Apakah hubungan AS-Ukraina akan semakin retak? Dan yang lebih penting, apa arti semua ini bagi masa depan Presiden Volodymyr Zelensky?

Satu hal yang pasti: hari ini, dunia menyaksikan sejarah dibuat dan bukan dalam bentuk yang diharapkan siapa pun.

(Mond)

#Internasional #DonaldTrump #VolodymyrZelensky