Breaking News

Mengapa Tubuh Terasa Lemas Setelah Berbuka Puasa? Ini 3 Penyebab Utamanya

Ilustrasi 

Dirgantaraonline
- Berbuka puasa adalah momen yang paling dinanti oleh umat Islam setelah seharian menahan lapar dan haus. Kegiatan ini bukan sekadar waktu untuk mengisi kembali energi, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menikmati hidangan bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

Namun, ada satu hal yang sering terjadi setelah berbuka puasa: tubuh tiba-tiba terasa lemas, bahkan sampai sulit berkonsentrasi atau beraktivitas. Padahal, setelah berbuka, umat Islam masih memiliki rangkaian ibadah lain, seperti salat Tarawih dan tadarus Al-Qur’an.

Lalu, apa penyebab tubuh terasa lemas setelah berbuka puasa? Ternyata, ada beberapa faktor utama yang memengaruhinya. Yuk, simak penjelasannya secara lebih mendalam!

1. Dehidrasi: Kurangnya Asupan Cairan yang Menopang Energi Tubuh

Salah satu penyebab utama tubuh terasa lemas setelah berbuka adalah dehidrasi, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Selama berpuasa, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat dan urine, sementara tidak ada asupan air yang masuk selama lebih dari 12 jam.

Cairan dalam tubuh memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur suhu tubuh, serta membantu organ-organ bekerja dengan optimal. Ketika tubuh kekurangan cairan, efeknya bisa langsung terasa, seperti:

✅ Rasa lemas dan lesu
✅ Pusing atau sakit kepala
✅ Konsentrasi menurun
✅ Mulut dan tenggorokan terasa kering
✅ Otot terasa lemah atau kram

Solusi terbaik untuk mengatasi dehidrasi saat berbuka adalah dengan mengatur pola minum air yang cukup. Jangan langsung minum dalam jumlah besar sekaligus, tetapi cicil asupan cairan secara bertahap. Gunakan metode 2-4-2:

  • 2 gelas air putih saat berbuka
  • 4 gelas air setelah makan malam
  • 2 gelas sebelum sahur

Selain air putih, kamu juga bisa mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan kandungan air, seperti semangka, melon, dan jeruk, untuk membantu tubuh terhidrasi lebih baik.

2. Pola Makan Tidak Seimbang: Lonjakan Gula Darah yang Menguras Energi

Penyebab lain dari tubuh lemas setelah berbuka adalah pola makan yang tidak seimbang. Setelah menahan lapar seharian, banyak orang cenderung langsung menyantap makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana dalam jumlah besar.

Memang, makanan manis seperti kolak, es buah, dan kurma dapat memberikan energi cepat, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, justru bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti oleh penurunan drastis (crash). Akibatnya, tubuh malah terasa lebih lemas dan mengantuk.

Selain itu, makan dalam porsi besar sekaligus juga bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras, sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencernanya. Hal ini bisa menimbulkan efek seperti:

✅ Rasa kantuk berlebihan
✅ Kembung dan perut terasa berat
✅ Kurangnya energi untuk beraktivitas

Untuk menghindari hal ini, sebaiknya terapkan pola makan yang lebih seimbang dan bertahap:

  1. Mulai dengan makanan ringan dan bergizi

    • Konsumsi kurma dan air putih untuk mengembalikan energi secara perlahan.
    • Pilih camilan sehat seperti buah-buahan atau sup sayur.
  2. Hindari makanan tinggi gula berlebihan

    • Batasi konsumsi minuman manis, sirup, atau makanan tinggi karbohidrat olahan.
    • Gantilah dengan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau ubi.
  3. Perbanyak asupan protein dan serat

    • Protein dari ikan, ayam, atau tahu-tempe membantu menjaga energi lebih lama.
    • Serat dari sayur dan buah membantu pencernaan tetap lancar.

Dengan pola makan yang lebih terkontrol, tubuh tidak akan mengalami lonjakan dan penurunan gula darah secara ekstrem, sehingga energi tetap stabil setelah berbuka.

3. Waktu Olahraga yang Tidak Tepat: Pengurasan Energi Sebelum Berbuka

Meskipun olahraga sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh saat puasa, namun waktu dan jenis olahraga yang tidak tepat bisa menjadi penyebab utama tubuh lemas setelah berbuka.

Banyak orang yang berolahraga di pagi atau siang hari saat tubuh masih dalam keadaan tanpa asupan energi. Hal ini justru bisa mempercepat penggunaan cadangan energi, menurunkan kadar gula darah, dan menyebabkan kelelahan berlebih.

Jika kamu tetap ingin berolahraga saat puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Waktu terbaik untuk olahraga:

  • Menjelang waktu berbuka puasa (sekitar 30-60 menit sebelum azan Maghrib)
  • Setelah berbuka puasa (sekitar 1-2 jam setelah makan malam)

Jenis olahraga yang disarankan:

  • Olahraga ringan seperti jalan kaki, stretching, atau yoga
  • Olahraga intensitas sedang seperti bersepeda santai atau bodyweight training ringan
  • Hindari olahraga berat seperti angkat beban atau lari cepat saat perut kosong

Dengan memilih waktu dan jenis olahraga yang tepat, tubuh tetap bisa aktif dan bugar tanpa mengalami kelelahan berlebihan setelah berbuka.

Tetap Bugar dan Segar Setelah Berbuka Puasa

Merasa lemas setelah berbuka puasa bukanlah hal yang normal dan bisa dicegah dengan gaya hidup yang lebih sehat dan teratur. Dengan memahami penyebab utama, kita bisa menghindari kebiasaan yang membuat tubuh kehilangan energi setelah berbuka.

Pastikan tubuh terhidrasi dengan cukup untuk menghindari dehidrasi.
Atur pola makan yang lebih seimbang dengan menghindari lonjakan gula darah.
Pilih waktu olahraga yang tepat agar tubuh tetap bugar tanpa menguras energi sebelum berbuka.

Dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat saat puasa, tubuh akan tetap segar dan berenergi, sehingga kita bisa menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan optimal. Selamat menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat!

(*)

#BukaPuasa #Kesehatan #Gayahidup #Lifestyle