Misteri Hilangnya Iptu Tomi Marbun: Tiga Versi Polisi, Satu Istri yang Menuntut Kebenaran
Iptu Tomi Marbun hilang, istri temukan kejanggalan dalam laporan Polres Bintuni kepadanya.
D'On, Bintuni - Ketika seseorang hilang dalam tugas, harapan yang tersisa bagi keluarga hanyalah kejelasan. Namun, bagi Riah Ukur Tarigan, istri dari Iptu Tomi Samuel Marbun, yang ia terima justru kebingungan dan rasa curiga yang semakin menguat. Ia tidak hanya kehilangan suaminya, tetapi juga kehilangan kepercayaan terhadap pihak yang seharusnya memberikan jawaban.
Iptu Tomi Marbun, seorang perwira polisi di Polres Bintuni, Papua Barat, menghilang secara misterius pada pertengahan Desember 2024. Namun, bukan sekadar kepergiannya yang menyisakan tanda tanya, melainkan ketidakkonsistenan dalam laporan resmi yang diterima sang istri. Tiga versi berbeda dari tiga pejabat kepolisian seolah menambah kabut dalam pencarian kebenaran.
Pamit Pergi, Lalu Menghilang
Rabu, 15 Desember 2024, pukul 09.00 WIB, Iptu Tomi berpamitan kepada Riah. “Saya akan menuju rumah Pak Kanit Resmob,” katanya sebelum meninggalkan rumah. Tidak ada firasat buruk, hanya kepergian seperti biasa seorang suami yang menjalankan tugasnya.
Malamnya, sekitar pukul 23.00 WIB, Iptu Tomi kembali menghubungi Riah. “Saya akan singgah ke rumah sebentar untuk berpamitan,” katanya. Namun, sejak saat itu, tak ada kabar lagi. Panggilan telepon yang dilakukan Riah berulang kali hanya berakhir dengan sunyi.
Hingga tiga hari kemudian, pada 18 Desember 2024, seorang perwira polisi datang membawa kabar yang mengguncang dunia Riah. Wakapolres Bintuni, bersama istrinya, mengetuk pintu rumah dan mengabarkan bahwa long boat yang ditumpangi suaminya terbalik.
"Iptu Tomi hilang. Sementara anggota lain selamat," ujar sang wakapolres.
Berita itu mengejutkan Riah, tetapi yang lebih mengejutkan adalah ketika ia mendengar cerita yang berbeda dari pejabat polisi lainnya.
Tiga Versi Polisi yang Membingungkan
Seakan belum cukup dikejutkan oleh berita hilangnya sang suami, Riah mendapati dirinya menghadapi teka-teki lain: mengapa cerita yang ia dengar berbeda-beda?
Versi pertama datang dari sang Wakapolres—long boat terbalik, dan suaminya hilang.
Namun, tak lama setelah itu, Kapolres Bintuni menyampaikan versi yang berbeda. “Suami Anda duduk di belakang perahu, mungkin salah pijak, lalu tergelincir ke sungai. Anggota lain di dalam long boat tidak menyadari hal itu,” katanya.
Riah mulai merasakan ada yang janggal. Bagaimana mungkin dua orang dari institusi yang sama memberikan laporan yang begitu berbeda? Namun, kebingungan itu semakin menjadi ketika ia menerima versi ketiga dari Kanit Resmob Bintuni, Roland.
Menurut Roland, Iptu Tomi sebenarnya sempat berenang setelah jatuh ke sungai. “Dia terbawa arus, lalu berdiri di tandusan (daratan yang muncul di sungai). Air di sana hanya sebatas lutut. Namun tak lama setelah itu, dia hilang tersapu arus.”
Mendengar ini, Riah tak bisa lagi menahan kecurigaannya. Jika air hanya setinggi lutut, bagaimana mungkin suaminya bisa hanyut begitu saja? Mengapa tiga pejabat polisi memberikan cerita yang berbeda? Apa yang sebenarnya terjadi?
Kecurigaan yang Tak Bisa Lagi Diredam
Riah tidak bisa menerima begitu saja bahwa suaminya hilang tanpa jejak. Apalagi dengan cerita yang begitu berbelit. Ia mulai bertanya-tanya, apakah benar ini hanyalah kecelakaan? Ataukah ada sesuatu yang sedang ditutupi?
"Saya mulai berpikir, kenapa ada tiga orang dari Polres Bintuni yang datang dengan cerita yang berbeda-beda? Saya merasa ada yang ditutupi," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kehilangan seseorang yang dicintai sudah cukup menyakitkan, tetapi kehilangan dalam ketidakjelasan adalah luka yang jauh lebih dalam. Dengan keberanian yang ia kumpulkan, Riah memutuskan untuk berbicara, berharap bahwa suara dan kegelisahannya bisa membawa titik terang dalam misteri hilangnya sang suami.
Apakah Iptu Tomi Marbun benar-benar mengalami kecelakaan, ataukah ada sesuatu yang lebih besar yang sedang disembunyikan? Jawaban itu masih terkubur dalam gelombang ketidakpastian, tetapi satu hal yang pasti: Riah tidak akan berhenti mencari kebenaran.
(B1)
#IptuTomiMarbun #Polri #Peristiwa