Breaking News

Mudik Lebaran 2025: Jalur Padang-Bukittinggi Kembali Satu Arah, Antisipasi Lonjakan Pemudik

Ilustrasi 

D'On, Padang –
Mengantisipasi lonjakan arus mudik dan balik Lebaran 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) kembali menerapkan sistem one way atau jalur satu arah di ruas jalan strategis Padang-Bukittinggi. Keputusan ini diambil dalam koordinasi dengan Polda Sumbar dalam persiapan Operasi Ketupat Singgalang 2025, yang bertujuan untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbar, Dedy Diantolani, menjelaskan bahwa penerapan jalur satu arah akan berlangsung dalam dua tahap. Untuk arus mudik, sistem ini akan diberlakukan pada 28 hingga 30 Maret 2025. Kendaraan yang bergerak dari Padang ke Bukittinggi akan diarahkan melalui jalur utama via Padang Panjang, sedangkan arus kendaraan dari Bukittinggi ke Padang akan dialihkan melalui jalur Malalak, Kabupaten Agam.

Kemudian, saat arus balik, kebijakan ini akan kembali diterapkan pada 4 hingga 6 April 2025 dengan skema serupa untuk menghindari kepadatan di jalur utama.

"Kami sudah melihat efektivitas kebijakan ini pada tahun-tahun sebelumnya, di mana sistem jalur satu arah terbukti mampu mengurai kemacetan signifikan, khususnya di rute Padang Panjang yang kerap menjadi titik kepadatan kendaraan," ujar Dedy dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).

Tak hanya rekayasa lalu lintas, Pemprov Sumbar juga memberlakukan pembatasan kendaraan berat selama periode mudik. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, kendaraan berat pengangkut barang dilarang beroperasi mulai 24 Maret hingga 8 April 2025. Aturan ini diterapkan guna memastikan kelancaran lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakaan akibat kelebihan beban jalan.

Untuk mengoptimalkan pengawasan, Dishub Sumbar akan mendirikan empat Pos Angkutan Lebaran di titik-titik strategis, yaitu Koto Mampang, Exit Tol Kayu Tanam, Koto Baru, dan Padang Lua. Setiap pos akan dijaga oleh 12 hingga 13 petugas yang siap siaga membantu pemudik.

Lebih lanjut, Dedy menekankan bahwa libur Lebaran yang lebih panjang—dimulai sejak 21 Maret 2025—diprediksi akan meningkatkan jumlah pemudik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, dengan waktu cuti yang lebih fleksibel, arus perjalanan diperkirakan lebih merata, mengurangi kemungkinan kemacetan ekstrem pada satu titik waktu tertentu.

Masjid Tetap Buka 24 Jam, Pemudik Dapat Fasilitas Istirahat Gratis

Dalam upaya memberikan kenyamanan bagi pemudik, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menginstruksikan agar seluruh masjid dan musala di sepanjang jalur mudik tetap buka selama 24 jam.

“Kami ingin memastikan bahwa para pemudik memiliki tempat singgah yang aman dan nyaman. Masjid dan musala bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat istirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan panjang,” ujar Mahyeldi dalam Rapat Persiapan Lebaran 1446 H di Padang, Senin (17/3/2025).

Instruksi ini bersifat wajib. Artinya, tidak ada satu pun masjid dan musala yang boleh dikunci atau ditutup selama periode mudik, baik dalam arus keberangkatan maupun arus balik. Pemerintah daerah juga mendorong agar pengelola masjid menyediakan fasilitas tambahan seperti kopi, teh, gula, dan makanan ringan secara gratis bagi pemudik yang singgah.

Tak hanya itu, Gubernur Mahyeldi juga meminta agar pengelola destinasi wisata meningkatkan pengamanan selama Lebaran. Mengingat adanya lonjakan pemudik, kawasan wisata, terutama pantai dan kepulauan, diperkirakan akan mengalami peningkatan pengunjung yang signifikan.

"Kami juga meminta seluruh kendaraan umum yang beroperasi selama musim mudik untuk dicek kelayakannya. Keselamatan pemudik adalah prioritas utama. Selain itu, mari kita jaga kebersihan lingkungan untuk menyambut para perantau yang pulang kampung," tambahnya.

Masjid sebagai Pusat Kehidupan Umat Islam

Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga memiliki peran strategis dalam membangun kebersamaan umat Islam. Dalam Islam, kata masjid berarti “tempat sujud,” dan memiliki kedudukan istimewa sebagai rumah Allah di muka bumi.

Menurut kajian fiqih, sebuah bangunan belum bisa disebut masjid secara syariat hingga pemiliknya mewakafkan tanahnya untuk selamanya dan dikhususkan sebagai tempat ibadah. Oleh karena itu, masjid tidak hanya menjadi tempat salat, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan musyawarah umat.

1. Sebagai Tempat Ibadah
Fungsi utama masjid adalah untuk melaksanakan ibadah seperti salat, zikir, dan membaca Al-Qur'an. Dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 36, Allah SWT berfirman bahwa masjid adalah tempat yang dimuliakan untuk menyebut nama-Nya.

2. Pusat Pendidikan Islam
Sejak zaman Rasulullah SAW, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam. Dalam buku Generasi Milenial Kembalilah ke Masjid karya Edy Sunarto, dijelaskan bahwa masjid memiliki peran penting dalam membina umat. Oleh karena itu, masyarakat sekitar memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan fungsi masjid sebagai tempat belajar dan pengembangan ilmu agama.

3. Tempat Musyawarah dan Sosial Umat
Masjid juga menjadi tempat berkumpulnya umat Islam untuk berdiskusi dan bermusyawarah mengenai berbagai persoalan sosial. Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai pusat komunitas Muslim, tempat untuk membahas ekonomi, sosial, dan budaya umat.

Di era modern, fungsi masjid semakin luas. Selain sebagai tempat beribadah, masjid kini menjadi pusat dakwah, pendidikan, hingga kegiatan sosial bagi masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, keputusan Gubernur Sumbar untuk membuka masjid 24 jam selama arus mudik bukan hanya sekadar kebijakan, tetapi juga sebuah langkah untuk menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat kehidupan umat Islam.

Mudik Nyaman, Perjalanan Aman

Dengan berbagai kebijakan yang telah disiapkan Pemprov Sumbar, harapannya perjalanan mudik Lebaran 2025 akan lebih tertata, lancar, dan aman. Jalur satu arah yang diterapkan di ruas Padang-Bukittinggi diharapkan mampu mengurangi kemacetan, sementara keberadaan pos pengamanan dan pembatasan kendaraan berat akan meningkatkan keselamatan pemudik.

Di sisi lain, kebijakan masjid tetap buka selama 24 jam memberikan kemudahan bagi pemudik untuk beristirahat dengan nyaman, sehingga perjalanan mudik tidak hanya lebih lancar tetapi juga lebih berkah.

Bagi para pemudik yang hendak kembali ke kampung halaman, tetap patuhi aturan lalu lintas, jaga kondisi kendaraan, dan manfaatkan fasilitas yang telah disediakan agar perjalanan menuju Ranah Minang tetap menyenangkan. Selamat mudik, selamat sampai tujuan!

(Mond)

#MudikLebaran #Lalulintas #SumateraBarat