Breaking News

Operasi Senja di Payakumbuh: BNNP Sumbar Gagalkan Peredaran 7 Kg Sabu di Bulan Suci Ramadhan

BNNP Sumbar Berhasil Tangkap Pengedar 7Kg Sabu di Payakumbuh 

D'On, Payakumbuh
- Di tengah suasana bulan suci Ramadhan yang seharusnya dipenuhi dengan ibadah dan ketenangan, sebuah operasi gabungan yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, BNNK Payakumbuh, dan Bea Cukai menjadi tamparan keras bagi jaringan peredaran narkotika. Jumat sore, 7 Maret 2025, saat matahari mulai condong ke barat dan orang-orang bersiap menanti waktu berbuka, tim gabungan berhasil membongkar upaya penyelundupan sabu dalam jumlah besar di Kota Payakumbuh.

Penyergapan di Jalan Soekarno Hatta

Operasi ini berlangsung di Jl. Soekarno Hatta, Kelurahan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, sebuah jalur strategis yang sering menjadi lintasan kendaraan dari arah utara menuju pusat Sumatera Barat. Tim yang dipimpin langsung oleh Kepala BNNP Sumbar, Brigjen. Pol. Dr. Ricky Yanuarfi, S.H., M.Si., telah mengantongi informasi bahwa sebuah kendaraan akan melintas membawa muatan haram dari Aceh.

Tak ingin kecolongan, petugas menyiapkan strategi matang. Mereka memantau kendaraan yang dimaksud—sebuah Daihatsu Sigra warna abu-abu metalik dengan nomor polisi BA 1641 AAH. Begitu mobil tersebut memasuki area target, petugas langsung menghentikan dan mengepung kendaraan, memastikan tak ada ruang bagi para pelaku untuk melarikan diri.

Penggeledahan: Tas Ransel Pembawa Petaka

Saat dilakukan penggeledahan, suasana sempat tegang. Para tersangka berusaha bersikap tenang, namun gelagat mencurigakan tak bisa disembunyikan. Petugas kemudian membuka bagasi belakang dan menemukan sebuah tas ransel berwarna cokelat.

Ketika ritsleting tas itu dibuka, napas petugas sempat tertahan—di dalamnya tersusun rapi tujuh paket besar sabu, masing-masing terbungkus plastik hijau dengan gambar burung gagak hitam, sebuah ciri khas jaringan narkotika kelas kakap.

Barang haram itu diduga kuat berasal dari jaringan internasional yang kerap menyelundupkan narkotika melalui jalur darat dari Aceh menuju Sumatera Barat dan sekitarnya. Berat total sabu tersebut diperkirakan mencapai tujuh kilogram, angka yang cukup untuk merusak ribuan nyawa jika berhasil diedarkan.

Modus Operasi dan Peran Tersangka

Dari hasil pemeriksaan awal, terungkap bahwa otak dari perjalanan maut ini adalah seorang pria berinisial IPP alias I, yang bertindak sebagai kurir utama. Ia mengaku telah menjemput barang haram tersebut dari Bireun, Aceh, dengan bayaran fantastis—Rp13 juta per kilogram sabu yang berhasil diantarkan ke tujuan.

Namun, IPP tidak bekerja sendirian. Ia dibantu oleh tiga orang lainnya:

  1. IE (42 tahun) – Sopir utama yang bertugas mengemudikan kendaraan dan mengelabui petugas jika ada pemeriksaan di perjalanan.
  2. HBA alias B (28 tahun) – Sopir cadangan yang siap mengambil alih kemudi jika diperlukan.
  3. SR alias R (32 tahun) – Perempuan yang berperan sebagai “pemulus” misi, bertugas membujuk sopir agar bersedia ikut dalam perjalanan penuh risiko ini.

Mereka berpikir bisa lolos dengan menyamar sebagai pelaku perjalanan biasa, namun sayangnya, langkah mereka telah tercium lebih dulu oleh aparat.

Komitmen BNNP Sumbar: Tak Ada Ruang bagi Narkoba!

Seluruh tersangka beserta barang bukti kini telah diamankan di kantor BNNP Sumatera Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Brigjen. Pol. Dr. Ricky Yanuarfi menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen aparat dalam memberantas peredaran narkotika, terutama di bulan Ramadhan, saat seharusnya masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan justru terjerumus ke dalam kejahatan.

"Kami tidak akan memberi ruang bagi peredaran narkotika di Sumatera Barat. Terlebih di bulan suci Ramadhan ini, saat umat Muslim beribadah dan berintrospeksi, para pelaku kejahatan ini justru mencari celah untuk merusak generasi bangsa. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan agar kita bersama bisa membangun Sumatera Barat yang bersih dari narkoba," tegas Brigjen Ricky Yanuarfi.

BNNP Sumbar akan terus meningkatkan pengawasan dan sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya memutus mata rantai peredaran narkotika. Keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perang panjang melawan jaringan narkoba yang terus berusaha menyusup ke berbagai lapisan masyarakat.

Satu hal yang pasti: bagi mereka yang mencoba membawa barang haram ke Sumatera Barat, bersiaplah menghadapi tembok kokoh aparat penegak hukum.

(Mond)

#BNNPSumbar #Narkoba #Sabu