Breaking News

Pangdam: Dua Prajurit TNI Diduga Terlibat Penembakan Polisi, Masih Berstatus Saksi

Pangdam Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis dalam konferensi pers terkait kasus penembakan tiga polisi di Bandar Lampung, Rabu (19/3/2025

D'On, Lampung 
– Kasus penembakan tiga anggota polisi di arena perjudian sabung ayam di Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, terus menjadi sorotan. Dua anggota TNI yang diduga terlibat dalam insiden berdarah ini masih berstatus sebagai saksi, sementara penyelidikan terus bergulir.

Pangdam II Sriwijaya, Mayjen Ujang Darwis, menegaskan bahwa status kedua oknum TNI tersebut belum berubah menjadi tersangka. “Dua oknum ini statusnya masih sebagai saksi, ya. Jangan nanti dibilang sebagai tersangka dan sebagainya. Saksi, ya,” tegas Ujang dalam konferensi pers di Bandar Lampung, Rabu (19/3/2025), yang juga dihadiri oleh Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika.

Pernyataan ini menegaskan bahwa proses hukum masih dalam tahap awal, dengan pihak Denpom Sriwijaya dan Polda Lampung terus mengumpulkan alat bukti dan keterangan dari berbagai pihak.

Jejak Peluru: Tiga Jenis Senjata di Lokasi Kejadian

Dugaan bahwa insiden ini melibatkan lebih dari satu senjata semakin menguat setelah hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan 13 selongsong peluru dengan tiga kaliber berbeda. Indikasi ini membuka kemungkinan bahwa lebih dari dua orang terlibat dalam penembakan tersebut.

“Sampai saat ini, kami masih mencari senjata yang digunakan saat kejadian. Dugaan awal, ada tiga jenis senjata yang meletus di lokasi,” ungkap Ujang.

Meski demikian, belum ada kepastian mengenai jenis senjata yang digunakan dan siapa saja yang menembakkan peluru-peluru tersebut. Ini menjadi tantangan utama bagi tim penyidik, yang kini terus berupaya mengungkap kebenaran di balik insiden yang menewaskan tiga polisi tersebut.

Dugaan Pelaku Lebih dari Dua Orang

Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah pelaku bisa lebih dari dua orang. Menurutnya, saat kejadian berlangsung, ada banyak orang di lokasi, sehingga penyelidikan masih berfokus pada mengidentifikasi siapa saja yang terlibat secara langsung.

“Apakah pelakunya dua, tiga, empat, atau bahkan lebih? Bisa saja. Semua tergantung dari sejauh mana bukti yang kami kumpulkan dan keterlibatan pihak lain yang terungkap dalam penyelidikan ini,” ujar Helmy.

Kehadiran banyak orang di tempat kejadian membuat proses investigasi semakin kompleks. Polisi harus memilah antara saksi, korban, dan pihak yang benar-benar terlibat dalam penembakan.

Belum Ada Tes Urine untuk Oknum TNI

Meski kedua anggota TNI yang diperiksa diduga terlibat dalam insiden ini, mereka belum menjalani tes urine. Pangdam Ujang Darwis mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada indikasi penggunaan narkoba yang mengharuskan mereka dites.

Namun, keputusan ini bisa berubah seiring dengan perkembangan penyelidikan. Jika ditemukan indikasi bahwa insiden ini berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika, tes urine mungkin akan dilakukan untuk memastikan kondisi para saksi atau pelaku yang terlibat.

Komitmen Polda dan Pomdam dalam Mengungkap Kasus Ini

Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya berjanji akan terus mengusut kasus ini secara transparan. Kapolda Helmy Santika meminta masyarakat untuk bersabar karena penyelidikan masih berlangsung.

“Percayalah, kami akan terus mengungkap kasus ini seterang mungkin. Setiap perkembangan akan kami sampaikan kepada publik,” katanya.

Dengan masih banyaknya misteri yang menyelimuti kasus ini terutama soal jumlah pelaku, motif di balik penembakan, dan jenis senjata yang digunakan masyarakat kini menantikan langkah-langkah tegas dari pihak berwenang.

Apakah kasus ini hanya melibatkan dua oknum TNI, atau ada pihak lain yang terlibat? Bagaimana keterkaitan antara insiden ini dengan keberadaan arena perjudian sabung ayam di lokasi kejadian? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menjadi teka-teki besar yang menunggu jawaban.

(Mond)

#PolisiTewasDitembak #Penembakan #TNI #PamgdamSriwijaya