Breaking News

Pelarian 52 Napi Lapas Kutacane: 45 Orang Sudah Kembali, Sisa 7 Masih Diburu

Salah satu napi yang kabur dari Lapas Kutacane Aceh diantar kembali oleh pihak keluarga. Foto: Dok. Istimewa

D'On, Aceh Tenggara
 – Setelah sempat mengguncang Lapas Kelas IIB Kutacane dengan aksi pelarian besar-besaran, kini 45 dari 52 narapidana yang melarikan diri telah kembali ke dalam tahanan. Sebagian besar diantar langsung oleh pihak keluarga, menunjukkan adanya koordinasi erat antara aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan keluarga napi dalam upaya pemulangan mereka.

"Alhamdulillah, satu per satu warga binaan yang sempat meninggalkan Lapas Kutacane telah kembali. Sebagian besar diantar oleh keluarga masing-masing," ujar Kabag Humas dan Protokol Ditjenpas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Rika Aprianti, dalam keterangannya pada Sabtu (15/3).

Aksi Kabur Jelang Buka Puasa

Insiden yang mengguncang Lapas Kutacane ini terjadi pada Senin (10/3), tepat menjelang waktu berbuka puasa. Ketika proses pembagian makanan sedang berlangsung, ketidakpuasan mulai membara di antara para warga binaan. Mereka mengeluhkan porsi makanan yang dinilai tidak adil, terutama jika dibandingkan dengan jatah makanan yang diterima narapidana kasus korupsi yang ditahan di lapas lain.

"Menurut pihak Lapas, keributan bermula saat proses pembagian makanan berbuka dilakukan satu per satu. Hal ini memicu ketidakpuasan para narapidana yang merasa perlakuan terhadap mereka tidak adil," jelas Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Doni, pada Selasa (11/3).

Kericuhan yang awalnya hanya berupa protes suara, dengan cepat berubah menjadi aksi anarkis. Sejumlah narapidana memanfaatkan situasi untuk mendorong pintu gerbang dan merobohkan beberapa bagian pagar pembatas. Dalam hitungan menit, puluhan napi berhasil menerobos penjagaan dan berhamburan keluar dari lapas, memanfaatkan momentum saat petugas masih berusaha mengendalikan situasi di dalam.

Motif Pelarian: Jatah Makanan Tak Setara

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengungkapkan bahwa aksi kabur ini dipicu oleh perbedaan anggaran makan yang diterima napi di Lapas Kutacane dibandingkan dengan napi kasus korupsi di lembaga pemasyarakatan lain.

"Para narapidana di Lapas Kutacane meminta jatah makanan yang sama dengan narapidana dari KPK. Mereka mengetahui bahwa ada perbedaan anggaran makan yang berkisar antara Rp18.000 hingga Rp22.000 per hari, sementara di beberapa lapas lain, terutama yang menampung napi kasus korupsi, anggarannya bisa lebih tinggi," jelas Agus.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa ketidakpuasan terhadap fasilitas di dalam lapas menjadi pemicu utama insiden ini.

Operasi Pengembalian dan Perburuan 7 Napi yang Masih Buron

Proses pemulangan 45 napi yang telah kembali tidak lepas dari peran keluarga, aparat kepolisian, dan tokoh masyarakat. Bupati Aceh Tenggara bersama jajaran camat, kepala desa, serta tokoh agama turut berkontribusi dalam membujuk para napi untuk menyerahkan diri.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mulai dari Kepolisian, Kodim, unsur Forkopimda, hingga keluarga napi sendiri. Ini bukti bahwa kerja sama dan pendekatan persuasif masih menjadi cara efektif dalam menangani situasi seperti ini," kata Rika Aprianti.

Sementara itu, operasi pencarian terhadap tujuh napi yang masih buron terus dilakukan. Kepolisian setempat telah menyebarkan informasi dan meminta masyarakat untuk melaporkan jika melihat keberadaan mereka.

"Kami terus melakukan penyisiran di beberapa wilayah, termasuk kemungkinan napi buron bersembunyi di rumah kerabat atau hutan sekitar. Tim sudah diterjunkan dan kami yakin dalam waktu dekat, mereka akan segera tertangkap," kata AKBP Doni.

Aksi pelarian ini menjadi pengingat keras akan pentingnya evaluasi sistem keamanan di dalam lapas, serta perlunya perbaikan dalam manajemen fasilitas dan kesejahteraan warga binaan. Sementara itu, dengan mayoritas napi telah kembali ke dalam tahanan, kini perhatian tertuju pada tujuh napi yang masih dalam pelarian akankah mereka menyerah atau terus menghindari kejaran aparat?

(Mond)

#LapasKutacane #TahananKabur #Peristiwa