Breaking News

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp50 Triliun untuk THR ASN: Pastikan Pencairan Tepat Waktu, Perputaran Ekonomi Diharapkan Meningkat

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto. Foto: Humas Kemenko Perekonomian

D'On, Jakarta
– Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja swasta dilakukan tepat waktu. Kebijakan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para penerima, tetapi juga menjadi stimulus signifikan bagi perekonomian nasional menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.

THR ASN Cair Lebih Awal, Swasta Wajib Bayar Paling Lambat Sepekan Sebelum Lebaran

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menegaskan bahwa pencairan THR bagi ASN akan dilakukan paling cepat tiga minggu sebelum Lebaran. Sementara itu, untuk pekerja swasta, pemerintah menekankan pentingnya kepatuhan pengusaha dalam menyalurkan THR kepada karyawannya selambat-lambatnya satu minggu sebelum hari raya.

“Pencairan THR bagi ASN dan pekerja swasta akan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. ASN akan menerima THR paling cepat tiga minggu sebelum Lebaran, sementara bagi pekerja swasta, THR harus dibayarkan oleh pelaku usaha maksimal satu minggu sebelum Idul Fitri,” ujar Haryo dalam keterangan resminya, Selasa (4/3/2025).

Langkah ini diambil guna memastikan bahwa para pekerja, baik di sektor pemerintahan maupun swasta, memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan kebutuhan Lebaran mereka. Dengan pencairan THR yang tepat waktu, daya beli masyarakat diproyeksikan meningkat secara signifikan, sehingga turut mendorong konsumsi domestik dan aktivitas ekonomi di berbagai sektor.

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp50 Triliun untuk THR ASN

Dalam upaya mempercepat pencairan THR bagi ASN, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp50 triliun. Alokasi dana ini bukan sekadar bentuk apresiasi terhadap kinerja para pegawai negeri, tetapi juga merupakan bagian dari strategi ekonomi nasional untuk menjaga stabilitas keuangan negara menjelang Lebaran.

“Percepatan pencairan THR untuk ASN dengan alokasi sekitar Rp50 triliun bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan, memperkuat konsumsi domestik, serta mendorong perputaran ekonomi di berbagai sektor, terutama perdagangan dan jasa,” jelas Haryo.

Tidak hanya berdampak bagi individu penerima, suntikan dana ini juga diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian, terutama di sektor-sektor yang mengalami peningkatan permintaan selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Dampak THR terhadap Perekonomian Nasional

Pemberian THR dalam jumlah besar tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi makro. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, sektor ritel, jasa, dan industri makanan dan minuman diprediksi akan mengalami lonjakan transaksi, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Haryo menegaskan bahwa kebijakan pencairan THR ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun 2025.

“Stimulus khusus untuk periode Ramadhan dan Lebaran harus berjalan dengan baik agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen sebagaimana yang tercantum dalam APBN 2025 dapat tercapai,” ujar Haryo.

Dengan adanya pencairan THR yang tepat waktu dan disiplin dari pelaku usaha dalam memenuhi kewajibannya terhadap pekerja, perekonomian nasional diharapkan tetap stabil dan bertumbuh. Pemerintah juga mengingatkan agar para pengusaha swasta menaati regulasi terkait pemberian THR guna menghindari sanksi dan menjaga hubungan industrial yang harmonis.

Seiring dengan semakin dekatnya perayaan Idul Fitri, perhatian publik kini tertuju pada realisasi pencairan THR. Para ASN dan pekerja swasta tentu berharap agar pencairan berjalan lancar tanpa kendala, sehingga mereka dapat menikmati momen Lebaran dengan lebih tenang dan nyaman.

(Mond)

#THR #Nasional