Breaking News

Penjara Alcatraz Versi Indonesia: Tiga Lokasi Lapas Koruptor di Pulau Terpencil Disiapkan, Salah Satunya di Rimba Borneo

3 Lokasi Lapas Koruptor di Pulau Terpencil Mirip Alcatraz Disiapkan, Salah Satunya Rimba Borneo

D'On, Bogor –
Pemerintah Indonesia tengah merancang sebuah kebijakan revolusioner dalam penegakan hukum bagi pelaku korupsi. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, telah berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, untuk menentukan lokasi pembangunan lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus narapidana koruptor di sebuah pulau terpencil.

Ada tiga lokasi yang kini tengah dikaji secara mendalam, yakni di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan. Pemilihan lokasi ini akan menjadi keputusan langsung Presiden Prabowo Subianto.

“Konsepnya adalah lapas modern dengan sistem keamanan super maksimum. Kami ingin memastikan bahwa tempat ini benar-benar aman, terkendali, dan mustahil bagi narapidana untuk melarikan diri,” ujar Agus Andrianto saat berkunjung ke Lapas Kelas IIA Cibinong, Bogor, Jumat (28/3/2025).

Mimpi Besar Membangun Alcatraz ala Indonesia

Rencana pembangunan lapas ini terinspirasi dari model penjara legendaris Alcatraz di Amerika Serikat, yang terletak di Pulau Alcatraz, San Francisco Bay. Dengan keamanan tinggi dan dikelilingi perairan berarus deras serta penuh bahaya, Alcatraz dikenal sebagai penjara yang nyaris mustahil ditembus atau diloloskan oleh tahanan.

Presiden Prabowo Subianto pun menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi dengan membangun fasilitas serupa di Indonesia. Dalam sebuah acara di Plasa Insan Berprestasi, Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, pada 13 Maret 2025, ia menegaskan bahwa koruptor harus ditempatkan di lokasi yang benar-benar terisolasi.

“Saya akan sisihkan dana khusus untuk membangun penjara di tempat terpencil. Mereka (koruptor) tidak bisa keluar, dan kalaupun berusaha melarikan diri, mereka akan menghadapi bahaya besar, mungkin bertemu dengan hiu di laut,” ujar Prabowo.

Pernyataan ini mengisyaratkan betapa seriusnya pemerintah dalam memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi. Ia juga menegaskan bahwa korupsi adalah ancaman besar bagi bangsa.

“Tidak ada negara yang bisa bertahan jika korupsi merajalela. Korupsi akan membawa negara menuju kehancuran. Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor,” tegasnya.

Tiga Lokasi Strategis: Rimba Borneo Jadi Pilihan Utama?

Saat ini, terdapat tiga lokasi yang masuk dalam kajian pemerintah sebagai tempat ideal untuk membangun lapas super maksimum ini:

  1. Pulau Terpencil di Jawa Barat

    • Memiliki akses terbatas dan kondisi geografis yang sulit dijangkau.
    • Dikelilingi oleh perairan yang bisa menjadi penghalang alami bagi upaya pelarian.
    • Keberadaan fasilitas keamanan tinggi akan memastikan kontrol penuh terhadap narapidana.
  2. Pulau di Jawa Timur

    • Terletak di wilayah dengan perairan yang dikenal berarus deras.
    • Infrastruktur pendukung bisa dikembangkan dengan lebih mudah mengingat lokasi strategisnya.
  3. Kawasan Hutan Kalimantan (Rimba Borneo)

    • Lokasi ini menjadi pilihan unik karena dikelilingi oleh hutan lebat yang sulit ditembus.
    • Para koruptor yang mencoba melarikan diri akan menghadapi tantangan alam yang ekstrem, termasuk satwa liar dan kondisi cuaca yang keras.
    • Potensi kawasan ini untuk menjadi pusat rehabilitasi dan pembinaan kerja bagi narapidana juga cukup besar.

Menteri Agus Andrianto menegaskan bahwa jika rencana ini terealisasi, pembangunan lapas super maksimum di pulau terpencil akan menjadi warisan besar bagi kepemimpinannya di Kementerian Imipas.

“Mungkin ini satu-satunya warisan yang bisa saya tinggalkan selama saya menjabat. Saya berharap bisa segera menemukan lokasi yang paling sesuai dan segera membangun fasilitas ini,” ujarnya penuh optimisme.

Komitmen Tak Gentar Hadapi Koruptor

Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya siap menghadapi segala bentuk perlawanan dari mafia korupsi yang mungkin menentang kebijakan ini.

“Mereka harus tahu bahwa saya siap mati untuk bangsa ini. Mafia manapun saya tidak takut. Saya punya Kapolri, saya punya TNI, dan yang paling penting, saya punya guru-guru yang akan mendukung perjuangan ini,” katanya dengan nada tegas.

Pernyataan Prabowo ini mendapat respons luas dari berbagai kalangan. Banyak pihak yang mendukung gagasan pembangunan lapas khusus koruptor di lokasi terpencil sebagai bentuk hukuman yang setimpal bagi mereka yang telah merugikan negara.

Dengan konsep yang masih dalam tahap perencanaan ini, harapan publik kini tertuju pada langkah nyata pemerintah dalam merealisasikan penjara “Alcatraz” ala Indonesia. Jika proyek ini benar-benar terealisasi, maka Indonesia akan memiliki sistem pemasyarakatan bagi koruptor yang lebih tegas dan memberikan efek jera maksimal.

(Mond)

#PenjaraKoruptor #Alcatraz #Nasional #Penjara