Breaking News

Perampokan Bersenjata di Dharmasraya: Dua Pelaku Ditangkap, Empat Masih Buron

Polres Dharmasraya menggelar jumpa pers kasus perampokan bersenjata di Mapolres Dharmasraya, Rabu (5/3). (Dok:Polres Dharmasraya) 


D'On, Dharmasraya
– Jaringan perampok bersenjata api yang meresahkan wilayah Sumatera akhirnya mulai terungkap. Kepolisian Resor (Polres) Dharmasraya berhasil menangkap dua dari delapan pelaku perampokan bersenjata yang menyasar dua warung BRI Link di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Kedua pelaku, berinisial H (33) dan W (35), diringkus di kediaman masing-masing di Kecamatan Pulaupunjung setelah dilakukan penyelidikan intensif.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Bagus Ikhwan, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Dharmasraya pada Rabu (5/3), mengungkapkan bahwa aksi perampokan ini bukanlah tindak kriminal biasa. Para pelaku tergabung dalam jaringan perampok lintas provinsi yang sebelumnya telah beraksi di Palembang, Jambi, dan kini menjadikan Dharmasraya sebagai target operasi mereka.

Modus Operandi yang Terungkap

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka W berperan sebagai informan dalam aksi ini. Ia memberikan informasi detail mengenai transaksi besar yang terjadi di dua lokasi BRI Link, yakni di Swalayan Bon Jovi, Pulaupunjung, dan Sungai Betung, Kotobaru. Informasi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh komplotan untuk merancang strategi perampokan.

Sementara itu, tersangka H diketahui menyediakan tempat menginap bagi para pelaku sebelum mereka melancarkan aksinya. Ia juga turut serta dalam berbagai tahap persiapan perampokan, termasuk membantu menyembunyikan hasil kejahatan.

"Kejahatan ini tidak dilakukan secara spontan. Mereka memiliki rencana yang matang, dengan peran masing-masing anggota yang sudah ditentukan sebelumnya. W bertindak sebagai mata-mata, sementara H memberikan perlindungan kepada kelompok ini sebelum dan sesudah mereka beraksi," ujar Kapolres.

Barang Bukti dan Hasil Perampokan

Saat penggeledahan, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatan kedua tersangka. Di antaranya adalah tiga pucuk senjata api rakitan jenis gobok, yang diyakini digunakan dalam aksi perampokan.

Selain itu, polisi juga menemukan berbagai perabotan rumah tangga, termasuk kulkas dan sepeda anak-anak, yang diduga dibeli menggunakan uang hasil kejahatan. Fakta ini semakin menguatkan dugaan bahwa hasil perampokan telah digunakan untuk kebutuhan pribadi para tersangka.

Dalam pengakuannya, tersangka H menyatakan bahwa dirinya menerima bagian sebesar Rp15 juta dari hasil perampokan. Uang tersebut telah habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membeli sejumlah barang keperluan rumah tangga.

Sementara itu, tersangka W mendapatkan bagian yang lebih besar, yakni Rp20 juta. Namun, yang mengejutkan, ia mengakui bahwa sebagian dari uang tersebut digunakan untuk berjudi online.

"Kami terus mendalami aliran dana hasil perampokan ini, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang turut menerima bagian dari hasil kejahatan," tambah Kapolres.

Jaringan Perampok Lintas Provinsi, Empat Pelaku Masih Buron

Selain H dan W, dua pelaku lainnya, berinisial K dan BS, telah lebih dulu ditangkap dan saat ini ditahan di Polres Musi Banyuasin, Polda Sumatera Selatan. Dengan demikian, dari total delapan pelaku yang terlibat dalam aksi ini, empat orang lainnya masih dalam pelarian dan telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Pihak kepolisian terus melakukan pengejaran intensif terhadap keempat buronan tersebut. Masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan para pelaku diimbau untuk segera melapor kepada pihak berwenang.

"Kami meminta kerja sama dari masyarakat. Jika ada yang mengetahui atau mencurigai keberadaan para pelaku, segera laporkan. Jangan bertindak sendiri, karena mereka tergolong kelompok kriminal berbahaya," tegas Kapolres.

Peningkatan Keamanan Selama Ramadan

Terkait dengan meningkatnya tindak kriminal menjelang dan selama bulan Ramadan, Polres Dharmasraya telah mengambil langkah preventif dengan meningkatkan patroli keamanan di berbagai titik rawan.

Fokus utama patroli akan dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti saat sahur, berbuka puasa, serta saat masyarakat melaksanakan salat tarawih. Langkah ini diambil untuk mencegah aksi kriminal yang sering terjadi saat masyarakat tengah beribadah atau dalam keadaan lengah.

“Kami telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi kemungkinan tindak kejahatan selama bulan Ramadan. Patroli akan dilakukan secara lebih intensif, terutama di lokasi-lokasi yang dianggap rawan,” ujar Kapolres.

Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah lengah terhadap potensi kejahatan di lingkungan sekitar.

“Masyarakat harus menjadi polisi bagi dirinya sendiri, bukan dengan bertindak di luar hukum, tetapi dengan meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan di sekitar mereka,” tutupnya.

Kasus Masih Dikembangkan

Saat ini, penyelidikan terhadap jaringan perampok lintas provinsi ini masih terus dikembangkan. Polisi berupaya mengungkap apakah ada keterlibatan pihak lain yang turut membantu aksi kejahatan mereka, termasuk kemungkinan adanya jaringan yang lebih besar yang beroperasi di wilayah Sumatera.

Dengan tertangkapnya dua pelaku ini, diharapkan kasus perampokan bersenjata di Dharmasraya dapat segera terungkap sepenuhnya, dan masyarakat dapat kembali merasa aman dari ancaman kelompok kriminal yang beroperasi lintas wilayah.

(Mond)

#Dharmasraya #Perampokan #Kriminal