Polisi Terlibat Judi Sabung Ayam, Digerebek Rekan Sendiri!
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika saat konferensi pers terkait kasus judi sabung ayam yang menewaskan 3 Polisi.
D'On, Bandar Lampung – Suasana yang seharusnya mencekam bagi para penjudi di arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Register 44, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, berubah menjadi mimpi buruk berdarah. Apa yang dimulai sebagai penggerebekan perjudian justru berujung pada tragedi yang merenggut nyawa tiga aparat kepolisian.
Peristiwa yang mengguncang institusi Polri ini terjadi pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB. Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, bersama dua anggotanya, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Ganta, tewas dalam insiden berdarah tersebut.
Kini, setelah serangkaian penyelidikan intensif, fakta baru mulai terungkap. Tidak hanya warga sipil yang terlibat, tetapi seorang anggota Polri sendiri diduga menjadi bagian dari lingkaran perjudian sabung ayam ini.
Dari Penggerebekan ke Maut: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Awalnya, tim kepolisian yang dipimpin AKP Anumerta Lusiyanto bergerak cepat setelah mendapatkan informasi adanya praktik perjudian sabung ayam di lokasi terpencil di Kampung Karang Manik. Tempat ini terkenal sebagai salah satu lokasi judi sabung ayam yang sulit disentuh hukum karena letaknya yang tersembunyi di kawasan register hutan.
Saat penggerebekan berlangsung, situasi berubah menjadi kacau. Para penjudi yang berada di lokasi berusaha melarikan diri, namun ada perlawanan yang sengit. Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan. Dalam hitungan detik, tiga polisi yang bertugas menegakkan hukum justru tumbang.
Informasi awal menyebut bahwa para pelaku yang berada di lokasi panik dan mencoba mempertahankan area perjudian dengan senjata api. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa ada indikasi keterlibatan beberapa pihak dalam peristiwa ini, termasuk oknum polisi sendiri.
Oknum Polisi Terlibat: Siapa yang Bertanggung Jawab?
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa tiga saksi penting, yaitu dua anggota polisi berinisial K dan W, serta dua warga sipil berinisial Z dan N.
Dari hasil pemeriksaan, Aiptu K—yang merupakan anggota Polisi Polda Sumatera Selatan—ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perjudian ini. Fakta mengejutkan terungkap, di mana Aiptu K diketahui memiliki hubungan dengan Kopda B, sosok yang diduga kuat terlibat dalam operasional judi sabung ayam tersebut.
"Berdasarkan jejak digital, tersangka K memiliki komunikasi dengan tersangka Kopda B. Ada bukti video yang menunjukkan keterlibatannya dalam promosi dan ajakan bermain sabung ayam," ujar Kapolda Lampung.
Sementara itu, anggota Polri berinisial W yang bertugas di Polres Lampung Tengah hanya berstatus sebagai saksi. Dari keterangannya, ia mengaku mengetahui adanya undangan perjudian sabung ayam melalui media sosial. Ia pun sempat hadir di lokasi, namun telah meninggalkan tempat sebelum penggerebekan terjadi.
"Karena pada saat kejadian yang menewaskan tiga anggota kami, dia sudah tidak berada di lokasi, maka W hanya kami tetapkan sebagai saksi dalam kasus ini," lanjut Kapolda.
Selain itu, warga sipil berinisial N yang berjualan di lokasi juga telah diperiksa untuk mendalami keterlibatannya dalam peristiwa ini.
Perburuan Dalang di Balik Tragedi Way Kanan
Dengan terungkapnya keterlibatan anggota polisi dalam kasus perjudian ini, penyelidikan pun semakin diperluas. Polri berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan menyeret semua pihak yang terlibat ke meja hijau.
Insiden ini menjadi pukulan berat bagi institusi kepolisian, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas perjudian ilegal. Fakta bahwa ada oknum yang justru menjadi bagian dari praktik haram ini semakin memperburuk citra kepolisian di mata masyarakat.
Sementara itu, keluarga korban yang gugur dalam tugas masih berduka mendalam. Mereka menuntut keadilan dan meminta agar pihak berwenang memastikan bahwa semua pelaku yang bertanggung jawab atas kematian AKP Anumerta Lusiyanto dan dua anggotanya dihukum setimpal.
Membuka Luka Lama, Menanti Reformasi Kepolisian
Tragedi ini bukan sekadar kisah penggerebekan yang berakhir tragis, tetapi juga membuka luka lama mengenai bagaimana perjudian ilegal masih beroperasi dengan perlindungan dari oknum aparat.
Kini, publik menanti langkah tegas dari kepolisian dalam menangani kasus ini. Apakah ini akan menjadi momentum bagi reformasi kepolisian yang lebih bersih? Atau, akankah kasus ini hanya menjadi satu lagi dari sekian banyak skandal yang akhirnya menguap begitu saja?
Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, darah yang tertumpah di arena sabung ayam di Way Kanan seharusnya tidak menjadi sia-sia.
(Mond)
#Penembakan #Polri #PolisiTewasDitembakTNI