Rekaman Video Bukti Diputar, Fakta Baru Sidang Kasus Pembunuhan Bos Rental di Pengadilan Militer Jakarta
Sidang perdana kasus penembakan bos rental mobil di Tangerang di Pengadilan Militer II, Jalan Penggilingan, Jakarta Timur pada Senin, 10 Februari 2025 dengan agenda pembacaan surat dakwaan.
D'On, Jakarta – Pengadilan Militer II-08 Jakarta kembali menggelar sidang lanjutan kasus penembakan bos rental mobil yang melibatkan tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) pada Senin (3/3/2025). Dalam sidang ini, jaksa oditur menghadirkan bukti rekaman video yang diyakini menjadi kunci dalam mengungkap detail kejadian tragis tersebut.
Juru Bicara Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Mayor Laut Hukum Arin Fauzam, mengonfirmasi bahwa pemutaran bukti video akan menjadi salah satu agenda utama persidangan.
"Oditur akan mengajukan barang bukti tambahan berupa rekaman video yang akan kita saksikan bersama dalam persidangan besok," ujar Arin, Minggu (2/3/2025), seperti dikutip dari Antara.
Meski begitu, Arin belum dapat memberikan gambaran detail terkait isi rekaman tersebut, karena baru akan dipresentasikan secara resmi di dalam sidang. Namun, kehadiran bukti video ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai insiden yang terjadi di rest area kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (2/1/2025).
Kehadiran Saksi Kunci yang Sebelumnya Berhalangan
Selain bukti video, persidangan juga dijadwalkan menghadirkan dua saksi kunci yang sebelumnya absen dalam sidang sebelumnya pada Kamis (27/2/2025). Mereka adalah Nengsih (45) dan Ramli, salah satu korban selamat dalam insiden penembakan tersebut.
Nengsih, yang sebelumnya tidak dapat hadir karena harus merawat anaknya yang sakit, kini siap memberikan kesaksiannya di persidangan. Sementara Ramli, yang sebelumnya mengalami penurunan kondisi kesehatan, telah dinyatakan cukup stabil untuk memberikan keterangan di hadapan majelis hakim.
"Para saksi yang belum bisa hadir akan diperiksa pada Senin (3/3/2025) dengan agenda pemeriksaan saksi," kata Arin menegaskan pentingnya keterangan mereka dalam mengungkap peristiwa sebenarnya.
Kesaksian dari saksi-saksi kunci ini diperkirakan akan memberikan perspektif baru terkait apa yang sebenarnya terjadi pada malam kejadian dan bagaimana keterlibatan para terdakwa dalam kasus yang mengguncang publik ini.
Profil Tiga Terdakwa: Anggota TNI AL yang Terjerat Hukum
Kasus ini melibatkan tiga anggota TNI AL yang berasal dari Oditurat Militer II-07 Jakarta. Ketiganya didakwa terlibat dalam aksi penembakan yang menewaskan seorang pemilik usaha rental mobil.
Ketiga terdakwa adalah:
- Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo (terdakwa 1)
- Sersan Satu Akbar Adli (terdakwa 2)
- Sersan Satu Rafsin Hermawan (terdakwa 3)
Berdasarkan dakwaan, KLK Bambang Apri Atmojo dan Sersan Satu Akbar Adli menghadapi jeratan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dengan subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dakwaan ini menunjukkan bahwa keduanya dituduh melakukan pembunuhan berencana, sementara kemungkinan dakwaan subsider mengarah pada dugaan pembunuhan tanpa perencanaan.
Jika terbukti bersalah dalam dakwaan utama, kedua terdakwa bisa menghadapi hukuman seumur hidup atau bahkan pidana mati. Sementara, jika hanya terbukti dalam dakwaan subsider, ancaman hukuman berkisar 15 hingga 20 tahun penjara.
Sersan Satu Rafsin Hermawan, meski juga menjadi terdakwa, perannya dalam insiden ini masih menunggu kejelasan lebih lanjut melalui jalannya persidangan.
Persidangan Terbuka: Publik Bisa Mengikuti Jalannya Kasus
Proses persidangan ini berlangsung secara terbuka untuk umum, memungkinkan media dan masyarakat untuk menyaksikan jalannya proses hukum.
"Pengadilan Militer II-08 Jakarta akan memastikan proses persidangan berlangsung profesional, transparan, dan imparsial," tegas Mayor Laut Hukum Arin Fauzam.
Dengan keterbukaan ini, publik dapat terus memantau perkembangan kasus dan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil.
Teka-Teki Motif Pembunuhan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Hingga saat ini, motif di balik penembakan ini masih menjadi tanda tanya besar. Apakah ini terkait dengan masalah bisnis, konflik pribadi, atau ada faktor lain yang melatarbelakanginya?
Rekaman video yang akan diputar di persidangan bisa menjadi kunci untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah video itu merekam detik-detik penembakan? Atau mungkin berisi percakapan yang dapat mengungkap alasan di balik kejadian tragis ini?
Publik menunggu dengan penuh perhatian. Sidang ini bukan sekadar proses hukum biasa ini adalah upaya mengungkap kebenaran di balik kematian tragis seorang pengusaha, serta menguji bagaimana sistem peradilan militer menangani kasus kriminal yang melibatkan anggotanya sendiri.
Sidang lanjutan ini diperkirakan akan menjadi titik balik dalam mengungkap fakta sebenarnya. Bagaimana hasilnya? Semua akan terungkap dalam persidangan hari ini.
(Mond)
#Penembakan #TNIAL #Militer #Kriminal