Salah Tangkap dan Aniaya Pencari Bekicot, Oknum Polisi di Grobogan Diperiksa Propam
Ilustrasi polisi. Foto: Shutterstock
D'On, Grobogan, Jawa Tengah – Seorang warga Grobogan, Kusyanto (30), menjadi korban salah tangkap dan penganiayaan oleh oknum polisi saat tengah mencari bekicot di tepi sungai. Insiden ini mencuat ke publik setelah sebuah video viral di media sosial, memperlihatkan Kusyanto mengalami kekerasan fisik oleh seorang pria yang disebut-sebut sebagai anggota kepolisian. Saat ini, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Grobogan tengah melakukan pemeriksaan terhadap oknum tersebut.
Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto, membenarkan adanya kejadian ini dan menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Anggota tersebut saat ini masih dalam pemeriksaan kami,” ujar Ike Yulianto kepada wartawan, Minggu (9/3).
Berawal dari Laporan Warga, Berujung Salah Tangkap
Insiden ini bermula dari laporan warga yang menginformasikan maraknya pencurian mesin pompa air di wilayah Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Berdasarkan informasi yang diterima via telepon, seorang pria yang dicurigai berada di lokasi yang kerap menjadi sasaran pencurian.
Mendapat laporan tersebut, seorang anggota kepolisian bersama warga langsung menuju lokasi untuk mengamankan sosok yang dicurigai, yang ternyata adalah Kusyanto. Saat itu, Kusyanto tengah berada di tepi sungai, mencari bekicot seperti biasanya.
Tak menyangka dirinya akan disergap, Kusyanto terkejut ketika sejumlah orang tiba-tiba menghampirinya dan langsung menuduhnya sebagai pencuri. “Kami dapat informasi dari warga by phone, bahwa ada orang yang dicurigai di lokasi yang sering terjadi pencurian mesin air. Kemudian orang tersebut diamankan anggota kami dan warga,” jelas Kapolres Grobogan.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tuduhan terhadap Kusyanto tidak terbukti. Sayangnya, meski tak bersalah, Kusyanto sudah terlebih dahulu mengalami tindakan kasar dari salah satu anggota kepolisian yang menangkapnya.
Diteriaki Pencuri, Dianiaya di Depan Warga
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat seorang pria yang diyakini sebagai Kusyanto dicekik dan dipukul oleh seorang pria berbaju preman di teras sebuah rumah. Beberapa warga tampak menyaksikan kejadian itu tanpa bisa berbuat banyak.
Kusyanto, yang tampak ketakutan, berulang kali membela diri dan menegaskan bahwa dirinya bukan pencuri. Namun, oknum polisi tersebut tetap melakukan tindak kekerasan terhadapnya.
Tindakan ini pun menuai kecaman luas di media sosial. Banyak netizen mengecam aksi main hakim sendiri yang dilakukan aparat kepolisian tanpa bukti yang jelas. Warganet menyoroti betapa mudahnya seseorang menjadi korban salah tangkap dan mengalami kekerasan hanya berdasarkan dugaan semata.
Propam Turun Tangan, Janji Tindak Tegas
Kasus ini akhirnya mendapat perhatian dari kepolisian. Kapolres Grobogan memastikan bahwa pemeriksaan terhadap oknum anggota yang terlibat dalam insiden ini sedang berlangsung. “Setelah penyelidikan, tidak terbukti yang bersangkutan (Kusyanto) melakukan pencurian,” ujar AKBP Ike Yulianto.
Kini, Propam Polres Grobogan tengah mendalami peran anggota yang terlibat, termasuk dugaan pelanggaran kode etik dan disiplin. Jika terbukti bersalah, oknum tersebut dapat menghadapi sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.
Insiden ini menjadi pelajaran bagi aparat penegak hukum agar lebih berhati-hati dalam menangani laporan warga. Salah tangkap tidak hanya mencoreng institusi kepolisian, tetapi juga bisa menghancurkan hidup orang yang menjadi korban.
Sementara itu, masyarakat berharap kepolisian bertindak adil dan tidak hanya menindak pelaku kejahatan, tetapi juga aparat yang menyalahgunakan wewenang mereka.
(Mond)
#PolisiSalahTangkap #Polri #Peristiwa