Satpam SMKN 9 Ditusuk Dua Anggota LSM: Diduga Dipicu Permintaan THR
Ilustrasi
D'On, Tangerang – Insiden berdarah terjadi di lingkungan SMKN 9 Kabupaten Tangerang pada Senin (17/3) siang. Seorang satpam sekolah tersebut menjadi korban penusukan brutal oleh dua pria yang diduga merupakan anggota sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Aksi kekerasan ini dipicu oleh permintaan Tunjangan Hari Raya (THR) yang tidak dipenuhi pihak sekolah.
Kronologi Kejadian: Dari Permintaan THR Hingga Kekerasan
Menurut laporan kepolisian, peristiwa ini bermula ketika dua pria yang mengaku sebagai anggota LSM mendatangi SMKN 9 Kabupaten Tangerang. Mereka datang dengan tujuan menanyakan tindak lanjut atas surat yang sebelumnya mereka kirimkan kepada pihak sekolah.
Saat tiba di sekolah, kedua pria tersebut diarahkan oleh dua staf ke ruang Tata Usaha (TU) untuk bertemu dengan Kasi Humas SMKN 9. Setelah pertemuan tersebut, mereka keluar dari ruangan dan terlibat adu mulut dengan dua satpam sekolah.
Situasi yang awalnya hanya berupa cekcok verbal berubah menjadi bentrokan fisik. Kedua pelaku tiba-tiba melayangkan pukulan kepada para satpam. Salah satu korban dipukul menggunakan helm hingga mengalami luka di bagian hidung. Tidak berhenti di situ, salah satu pelaku kemudian mencabut senjata tajam dan langsung menyerang salah satu satpam lainnya.
Korban mengalami lima luka tusuk di bagian belakang kepala, menyebabkan pendarahan serius. Pelaku kemudian melarikan diri setelah melakukan aksinya, meninggalkan korban yang tergeletak bersimbah darah.
Polisi Buru Pelaku, Identitas Sudah Dikantongi
Kejadian ini segera dilaporkan ke pihak berwajib, dan kepolisian Kabupaten Tangerang langsung bergerak cepat. Kapolres Kabupaten Tangerang memastikan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas kedua pelaku dan sedang dalam proses pengejaran.
“Kami sudah mengidentifikasi kedua pelaku dan saat ini sedang melakukan pengejaran. Kami akan menangkap mereka secepat mungkin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar seorang pejabat kepolisian yang menangani kasus ini.
Polisi juga tengah menggali lebih dalam motif di balik aksi brutal ini. Dugaan sementara mengarah pada rasa tidak puas para pelaku setelah permintaan THR mereka tidak dipenuhi oleh pihak sekolah.
Kondisi Korban: Satu Luka Parah, Satu Luka Ringan
Sementara itu, kondisi korban penusukan masih dalam perawatan medis. Pihak rumah sakit belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan kesehatannya. Sementara satu korban lainnya yang mengalami luka di hidung akibat pukulan helm sudah mendapatkan perawatan dan kondisinya lebih stabil.
Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait dugaan adanya aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat. Aparat diharapkan bisa segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik kejadian ini secara lebih jelas.
Masyarakat pun mendesak agar keamanan di lingkungan sekolah lebih diperketat untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali. Keberanian pelaku dalam melakukan kekerasan di area pendidikan menimbulkan kecemasan di kalangan tenaga pendidik dan siswa.
Kesimpulan: Aksi Brutal yang Mencoreng Dunia Pendidikan
Kekerasan yang terjadi di SMKN 9 Kabupaten Tangerang ini menjadi bukti bahwa aksi premanisme masih mengintai berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Motif permintaan THR yang berujung pada aksi penusukan menunjukkan adanya tekanan dari pihak tertentu terhadap institusi sekolah.
Pihak kepolisian kini memiliki tugas besar untuk memastikan keadilan bagi para korban serta memberikan rasa aman bagi dunia pendidikan. Publik menanti langkah tegas dari aparat penegak hukum untuk menangkap pelaku dan mengungkap tuntas kasus ini.
(Mond)
#Peristiwa #Penusukan #Kriminal