Skandal Minyakita: 7 Perusahaan Ketahuan Sunat Takaran, Konsumen Dirugikan
Daftar 7 Perusahaan yang Kurangi Isi Minyakita.
D'On, Jakarta – Skandal pengurangan isi minyak goreng bersubsidi Minyakita kembali mencuat. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menemukan adanya praktik kecurangan dalam pengemasan Minyakita yang dijual di pasar. Dalam inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tambahrejo, Surabaya, Jawa Timur, Mentan mendapati bahwa minyak goreng yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya diisi sekitar 700 mililiter.
Penemuan ini menambah panjang daftar perusahaan yang kedapatan melakukan praktik tidak jujur dalam distribusi minyak goreng bersubsidi. Hal ini bukan hanya merugikan masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan integritas industri minyak goreng di Indonesia.
1. Modus Kecurangan: Minyak Dikurangi, Harga Tetap
Saat sidak di Pasar Tambahrejo, Mentan Amran mengungkapkan bahwa beberapa produk Minyakita yang beredar di pasaran tidak memenuhi standar takaran yang ditetapkan. Sejumlah perusahaan diketahui sengaja mengurangi volume minyak yang seharusnya 1 liter menjadi hanya sekitar 700 mililiter.
“Kami temukan takaran minyak dikurangi, ada yang hanya 700 mililiter. Ini jelas merugikan masyarakat,” tegas Mentan Amran dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).
Yang lebih mengejutkan, harga jual Minyakita tetap mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter. Artinya, konsumen membayar harga penuh tetapi hanya mendapatkan sekitar 70% dari seharusnya. Praktik ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga menipu masyarakat yang sudah terbebani dengan tingginya harga kebutuhan pokok.
2. Daftar 7 Perusahaan yang Terlibat
Dari hasil investigasi, terungkap bahwa setidaknya ada 7 perusahaan yang melakukan pengurangan takaran Minyakita. Perusahaan-perusahaan tersebut tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Berikut daftar lengkapnya:
- CV Briva Jaya Mandiri (Ponorogo)
- CV Bintang Nanggala (lokasi tidak disebutkan)
- KP Nusantara (Kudus)
- UD Jaya Abadi (Surabaya)
- CV Aneka Sawit Sukses Sejahtera (Surabaya)
- CV Mega Setia (Gresik)
- PT Mahesi Agri Karya (Surabaya)
Ini bukan kali pertama praktik serupa ditemukan. Sebelumnya, dalam sidak di Jakarta dan Solo, Mentan juga menemukan kasus penyunatan takaran oleh beberapa perusahaan. Di Jakarta, tiga perusahaan kedapatan melakukan hal yang sama, sementara di Solo, dua perusahaan tertangkap basah.
3. Kenapa Minyakita Bisa Dimanipulasi?
Minyakita adalah produk minyak goreng bersubsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak dengan harga terjangkau. Namun, justru dalam skema subsidi ini celah kecurangan ditemukan. Beberapa faktor yang memungkinkan praktik ini terjadi antara lain:
- Kurangnya pengawasan ketat di tingkat produsen dan distributor
- Minimnya sanksi yang tegas sehingga tidak memberikan efek jera
- Permainan dalam rantai distribusi yang memungkinkan manipulasi kemasan sebelum sampai ke konsumen
Jika praktik ini terus dibiarkan, maka bukan hanya konsumen yang dirugikan, tetapi juga kepercayaan publik terhadap program subsidi pemerintah bisa runtuh.
4. Langkah Pemerintah: Satgas Pangan Diminta Bertindak Tegas
Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap temuan ini. Ia meminta Satgas Pangan segera turun tangan dan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan-perusahaan yang terbukti curang.
“Kami harap ada sanksi berat untuk perusahaan nakal ini. Jangan sampai ada lagi yang menipu rakyat. Kami serahkan penegakan hukumnya ke Satgas Pangan,” ujar Mentan Amran.
Dengan situasi seperti ini, masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada saat membeli Minyakita. Pastikan produk yang dibeli benar-benar berisi 1 liter seperti yang tertera pada kemasan. Jika menemukan indikasi kecurangan, segera laporkan kepada pihak berwenang agar tindakan bisa segera diambil.
Kasus penyunatan takaran ini menjadi pengingat bahwa pengawasan distribusi barang bersubsidi harus lebih diperketat. Jangan sampai hak masyarakat untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga wajar terus-menerus dikorbankan demi keuntungan segelintir pihak yang tidak bertanggung jawab.
(Mond)
#SkandalMinyakita #Minyakita #Nasional