Breaking News

Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo: Ancaman terhadap Kebebasan Pers di Indonesia

Paket berisi kepala babi yang ditujukan kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 20 Maret 2025

D'On, Jakarta
 – Sebuah paket misterius tiba di kantor Tempo, sebuah media yang dikenal dengan liputan investigatifnya yang tajam dan tak kenal kompromi. Paket itu tampak seperti kiriman biasa, sebuah kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Namun, isi di dalamnya mengejutkan dan mengerikan—sebuah kepala babi berlumuran darah, dengan kedua telinganya terpotong.

Kepala babi itu ditujukan kepada seseorang bernama "Cica." Di lingkungan Tempo, nama itu merujuk pada Francisca Christy Rosana, seorang jurnalis politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik. Tidak ada nama pengirim, tidak ada keterangan tambahan—hanya sebuah simbol diam yang sarat akan makna teror.

Awal Mula Terungkapnya Paket Mengerikan

Sekitar pukul 16.15 WIB, petugas keamanan Tempo menerima paket tersebut. Tidak ada yang mencurigakan pada awalnya, hingga akhirnya pada 20 Maret 2025 pukul 15.00, Cica yang baru saja kembali dari liputan bersama rekannya Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, membawanya ke dalam kantor.

Hussein, yang sudah terbiasa dengan berbagai situasi tak terduga dalam dunia jurnalistik, memutuskan untuk membuka paket itu. Namun, begitu kotak mulai dibuka, bau busuk menyengat langsung menyeruak. Seolah sudah memiliki firasat buruk, ia dan beberapa wartawan lainnya segera membawa paket tersebut keluar gedung untuk menghindari kepanikan di dalam kantor.

Saat lapisan styrofoam terakhir diangkat, tampaklah kepala babi tersebut dalam kondisi mengenaskan—berlumuran darah dengan kedua telinganya terpotong. "Baunya semakin menyengat," ujar Hussein, menggambarkan situasi tersebut dengan nada serius.

Dugaan Teror terhadap Kebebasan Pers

Insiden ini langsung memicu kekhawatiran di kalangan wartawan Tempo. Kepala babi, dalam berbagai budaya, sering kali digunakan sebagai simbol ancaman atau peringatan keras. Dalam dunia jurnalistik, ini bisa diartikan sebagai upaya menakut-nakuti atau membungkam suara kritis yang berani mengungkap kebenaran.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, dengan tegas mengecam tindakan ini. "Kami mencurigai ini sebagai upaya teror dan langkah untuk menghambat kerja jurnalistik kami," kata Setri.

Ia menegaskan bahwa kebebasan pers di Indonesia sudah dilindungi oleh hukum, tepatnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. "Kebebasan pers tidak boleh diteror, diganggu, atau diintimidasi dengan alasan apa pun. Setiap media memiliki fungsi yang jelas dan dilindungi oleh undang-undang," tambahnya.

Ancaman terhadap Jurnalis yang Kritis

Kasus ini bukan pertama kalinya jurnalis di Indonesia mengalami intimidasi. Sejumlah wartawan investigatif sering kali menghadapi ancaman, baik secara fisik maupun psikologis, saat mengungkap kasus-kasus besar yang menyangkut kepentingan kelompok tertentu.

Teror dalam bentuk paket berisi kepala babi ini mengirimkan pesan yang jelas: ada pihak yang tidak senang dengan kerja jurnalistik Tempo. Namun, siapa mereka? Apa motif di balik aksi ini?

Hingga kini, pihak Tempo masih melakukan penyelidikan internal, sementara kepolisian juga telah dilibatkan untuk menelusuri asal-usul paket misterius tersebut. Apakah ini terkait dengan salah satu laporan investigasi terbaru mereka? Atau ada agenda yang lebih besar di balik teror ini?

Ujian bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers

Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa kebebasan pers masih menghadapi ancaman nyata. Di era demokrasi, di mana informasi seharusnya menjadi kekuatan rakyat, serangan terhadap jurnalis adalah serangan terhadap hak publik untuk tahu.

Apakah Indonesia akan tetap teguh membela kebebasan pers, atau justru membiarkan teror semacam ini terus terjadi? Yang jelas, keberanian jurnalis dalam mencari kebenaran tidak boleh dikalahkan oleh ancaman, seberapa pun mengerikannya.

Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya: apakah pelaku teror ini akan terungkap? Ataukah ini akan menjadi satu lagi kasus yang berlalu tanpa keadilan? Waktu yang akan menjawab.

(Mond)

#TerorKepalaBabi #Pers #Peristiwa #BocorAlusPolitik