Teror Pelemparan Batu di Jalan Lintas Pariaman-Lubuakaluang: Ketakutan, Spekulasi, dan Harapan Akan Keamanan
Ilustrasi pelempar batu. (iStockphoto/tzahiV)
D'On, Korong Bayur, Nagari Pauhkamba – Aksi pelemparan batu terhadap pengguna jalan kembali menghantui masyarakat, kali ini menimpa seorang pengendara mobil Suzuki Karimun bernama Aliaty. Insiden yang terjadi di Jalan Lintas Pariaman-Lubuakaluang, tepatnya di Kecamatan Nan Sabaris, ini bukan sekadar gangguan lalu lintas biasa, melainkan sebuah tindakan yang memicu ketakutan serta kekhawatiran akan keamanan di jalan raya.
Detik-Detik Insiden yang Mencekam
Pagi itu, sekitar pukul 08.10, Aliaty—yang akrab disapa Lia—melaju dengan tenang di jalan raya bersama seorang rekannya. Tujuan mereka adalah Kecamatan Batanganai, namun siapa sangka perjalanan mereka akan diwarnai insiden yang tak terlupakan.
Ketika melintas di depan kantor Bawaslu Padangpariaman, pandangan Lia tertumbuk pada sosok pria misterius di pinggir jalan. Ia mengenakan jaket hitam yang tampak kusam, tubuhnya tinggi dan kurus, wajah oval dengan rambut lurus yang sedikit panjang. Gerak-geriknya mencurigakan.
“Saya sempat memperhatikan orang itu. Dia terlihat mengambil batu dari pinggir jalan, ukurannya sebesar kepalan tangan,” ungkap Lia.
Sekilas, tidak ada yang tampak mencurigakan. Lia bahkan berpikir pria itu mungkin akan melemparkan batu tersebut ke arah hewan liar yang berkeliaran, seperti anjing atau kucing. Namun, detik berikutnya, dugaan itu berubah menjadi ketakutan nyata.
Braaak!
Suara dentuman keras menggema di dalam kabin mobil. Lia dan rekannya seketika terkejut. Adrenalin mereka melonjak, dan napas mereka tercekat. Sadar bahwa mereka telah menjadi sasaran lemparan batu, keduanya tak berani berhenti untuk memeriksa kondisi mobil.
“Kami semua perempuan. Rasa takut menguasai kami, jadi kami memilih untuk tetap melaju hingga tiba di tujuan,” kata Lia dengan suara masih diliputi kekhawatiran.
Akibat yang Nyata, Trauma yang Membekas
Setibanya di tempat tujuan, Lia langsung memeriksa mobilnya. Pandangannya langsung tertuju pada bagian kiri atas kendaraan. Di sana, besi penyangga barang menunjukkan bekas lecet akibat hantaman batu.
“Saya benar-benar marah dan takut sekaligus. Ini bukan kecelakaan biasa—ini aksi teror!” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa jika tujuan pelaku memang untuk mengusir hewan liar, seharusnya batu hanya mengenai bagian bawah kendaraan. Namun, fakta bahwa batu tersebut menghantam bagian atas mobil menunjukkan adanya unsur kesengajaan.
Meski ia bersyukur kaca dan spion mobilnya selamat dari kerusakan, Lia tak bisa membayangkan skenario yang lebih buruk.
“Bagaimana jika batu itu mengenai pengendara motor? Atau bahkan pejalan kaki? Dampaknya bisa jauh lebih fatal,” katanya, masih tak habis pikir dengan kejadian yang menimpanya.
Kekhawatiran Publik dan Tuntutan akan Keamanan
Aksi pelemparan batu di jalan raya bukanlah kejadian baru. Beberapa waktu terakhir, insiden serupa telah meresahkan banyak pengendara, terutama mereka yang kerap melintasi jalur tersebut pada pagi dan malam hari.
Sejumlah warga bahkan mengaku mulai merasa waswas saat berkendara di kawasan tersebut. Ada yang memilih untuk mempercepat laju kendaraan saat melintas, ada pula yang lebih berhati-hati dengan selalu mengunci pintu dan memastikan tidak ada jendela yang terbuka.
Sayangnya, hingga kini, belum ada tindakan nyata yang dilakukan untuk mengatasi aksi pelemparan batu ini. Saat tim Padang Ekspres melakukan pemantauan di lokasi kejadian, tidak terlihat adanya sosok mencurigakan di sepanjang Jalan Lintas Pariaman-Lubuakaluang. Aktivitas di jalan raya berjalan seperti biasa, seolah tidak pernah terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.
Namun, bagi Lia dan korban-korban lainnya, trauma masih membekas.
“Saya berharap pihak berwenang segera bertindak. Jangan sampai ada korban jiwa baru mereka bertindak,” tutup Lia penuh harap.
Kini, pertanyaan yang menggantung di benak masyarakat adalah: siapa pelaku di balik aksi pelemparan batu ini? Apa motifnya? Dan yang paling penting, kapan jalan raya akan kembali aman bagi semua orang?
Sebuah ancaman kecil bisa berujung pada bencana besar. Saatnya semua pihak mengambil langkah sebelum terlambat.
(Mond)
#Peristiwa #TerorLempatBatu #Pariaman