Teror Ular Kobra di Rumah Kos Padang: Kemunculan dari Lubang Kloset yang Mengejutkan
Ilustrasi
D'On, Padang – Sebuah insiden mendebarkan terjadi di sebuah rumah kos di kawasan Parupuktabing, Kecamatan Kototangah, Kota Padang. Rabu malam itu, suasana yang semula tenang mendadak berubah menjadi kepanikan setelah seekor ular kobra muncul dari lubang kloset di kamar mandi salah satu penghuni kos. Kejadian ini sontak membuat penghuni lainnya geger dan langsung meminta bantuan tim pemadam kebakaran.
Detik-Detik Kemunculan Kobra dari Kloset
Pelangi Utama Putri (21), seorang mahasiswi yang tinggal di rumah kos tersebut, menjadi orang pertama yang menyaksikan langsung peristiwa mengejutkan itu. Saat hendak menggunakan toilet, ia melihat sesuatu yang bergerak dari dalam lubang kloset. Awalnya, ia mengira itu hanyalah bayangan atau mungkin seekor katak kecil yang kerap muncul di saluran air. Namun, dalam hitungan detik, tubuh hitam mengilap dengan pola khas dan kepala yang mulai melebar pertanda siaga menyerang membuatnya tersentak ketakutan.
“Saya langsung mundur dan keluar dari kamar mandi. Saya tidak bisa berpikir jernih, hanya merasa sangat panik,” ungkap Pelangi saat diwawancarai setelah kejadian. Dengan tangan gemetar, ia segera memberi tahu teman-temannya yang juga tinggal di kos tersebut. Tidak ingin mengambil risiko, mereka sepakat untuk segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang.
Tim Damkar Bergerak Cepat ke Lokasi
Laporan diterima oleh Dinas Damkar Kota Padang pada pukul 22.40 WIB. Menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh ular berbisa ini, tim langsung mengerahkan satu unit tim penyelamat hanya dua menit setelah laporan masuk. Rinaldi, Kabid Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, menyatakan bahwa tim yang diterjunkan terdiri dari lima personel yang sudah terlatih dalam penanganan satwa liar berbahaya.
Sekitar 14 menit setelah laporan diterima, tim Damkar tiba di lokasi yang beralamat di Jalan Bakti 47 A, RT 004/RW 011, Kelurahan Parupuktabing. Setibanya di rumah kos tersebut, mereka segera melakukan asesmen situasi dan memastikan tidak ada penghuni yang berada dalam bahaya langsung. Para penghuni tampak berkumpul di luar bangunan, beberapa di antaranya masih terlihat cemas dan ketakutan.
“Begitu sampai di lokasi, tim kami langsung menyiapkan peralatan untuk menangkap ular. Ini situasi yang memerlukan ketenangan dan ketepatan karena kobra adalah jenis ular berbisa yang sangat berbahaya,” ujar Rinaldi dalam keterangannya.
Operasi Penangkapan: 14 Menit yang Menegangkan
Dengan menggunakan alat khusus seperti penjepit ular dan sarung tangan pelindung, tim mulai melakukan pencarian di kamar mandi tempat kobra terakhir terlihat. Berbekal pengalaman menangani kasus serupa, tim memahami bahwa ular bisa saja sudah berpindah tempat atau bersembunyi di balik celah yang sulit dijangkau.
Salah satu petugas perlahan membuka tutup kloset, dan benar saja—ular kobra dengan panjang sekitar 1,2 meter masih berada di dalamnya, melingkar dengan tubuh sedikit terangkat, tanda ia merasa terancam. Cahaya senter yang menyorot matanya membuatnya semakin siaga.
Petugas yang bertugas menangkap ular tetap tenang. Dengan gerakan terukur, ia menggunakan penjepit untuk mengamankan kepala ular dan segera mengangkatnya dari kloset. Dalam waktu kurang dari satu menit, kobra berhasil diamankan tanpa insiden berarti. Proses keseluruhan dari pencarian hingga evakuasi ular ini berlangsung selama kurang lebih 14 menit, hingga akhirnya ular dimasukkan ke dalam karung pengaman.
Ketakutan Penghuni dan Dugaan Penyebab Kemunculan Ular
Bagi penghuni rumah kos yang berjumlah sekitar 10 orang, kejadian ini menjadi pengalaman yang mengerikan sekaligus peringatan akan bahaya satwa liar yang bisa muncul kapan saja. Beberapa penghuni bahkan mengaku masih merasa trauma dan khawatir jika kejadian serupa terulang.
“Sekarang rasanya jadi takut kalau mau ke kamar mandi sendirian, apalagi malam hari. Tidak menyangka ada kobra bisa muncul dari lubang kloset,” ungkap salah satu penghuni kos lainnya.
Mengenai asal-usul ular ini, pihak Damkar menduga bahwa kobra tersebut masuk melalui saluran pembuangan atau got yang terhubung ke rumah kos. Ular kobra memang sering ditemukan di wilayah dengan kondisi lembab, banyak rerumputan, atau dekat dengan lahan kosong yang bisa menjadi habitatnya.
Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun kerusakan properti yang dilaporkan. Setelah berhasil dievakuasi, ular kobra tersebut dibawa oleh tim Damkar untuk dilepasliarkan ke habitat yang lebih aman, jauh dari pemukiman warga.
Peringatan dan Langkah Pencegahan
Menanggapi insiden ini, pihak Damkar Kota Padang mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang dekat dengan lahan kosong atau memiliki sistem sanitasi yang memungkinkan satwa liar masuk ke dalam rumah. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Memastikan saluran pembuangan tertutup rapat dengan menggunakan penyaring atau tutup khusus untuk menghindari hewan masuk.
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menarik perhatian hewan liar seperti tikus, yang bisa menjadi sumber makanan bagi ular.
- Menghindari tumpukan barang atau area yang lembap yang dapat menjadi tempat persembunyian ular.
- Segera melapor ke petugas berwenang jika menemukan tanda-tanda keberadaan ular di sekitar tempat tinggal.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa bahaya bisa datang dari tempat yang tidak terduga, bahkan dari lubang kloset di kamar mandi. Warga diharapkan selalu waspada dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika menghadapi situasi serupa.
Dengan respons cepat dari tim Damkar dan tindakan sigap penghuni kos, kejadian yang berpotensi membahayakan ini berhasil ditangani tanpa insiden fatal. Namun, ketegangan malam itu tetap akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Pelangi Utama Putri dan penghuni rumah kos lainnya.
(Mond)
#Peristiwa #UlarDalamKloset #Padang #DamkarKotaPadang