Breaking News

Tragedi di Arena Sabung Ayam: Senjata Laras Panjang dan Misteri Penembakan Tiga Polisi

Penembakan salfo pada pemakaman almarhum Bripda M. Ghalib Surya Ganta di Bandar Lampung, Lampung, 18 Maret 2025.

D'On, Way Kanan, Lampung – 
Sebuah operasi penggerebekan yang seharusnya berjalan sesuai prosedur berujung pada tragedi berdarah. Tiga anggota kepolisian kehilangan nyawa mereka dalam insiden penembakan di sebuah arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Peristiwa ini tidak hanya mengguncang institusi kepolisian, tetapi juga memunculkan berbagai pertanyaan tentang bagaimana aparat bisa menjadi sasaran dalam sebuah operasi penegakan hukum.

Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal Helmy Santika, memetakan insiden ini dalam dua ranah utama: dugaan tindak pidana perjudian dan aksi brutal yang menyebabkan kematian tiga anggota polisi. “Untuk kasus perjudian, kami telah mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 21 juta serta berbagai perlengkapan yang digunakan dalam sabung ayam,” ujar Helmy dalam keterangannya pada Rabu, 19 Maret 2025.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah bagaimana operasi penindakan tersebut berubah menjadi peristiwa mematikan.

Kesaksian Mengejutkan: Senjata Laras Panjang dalam Aksi Penembakan

Keterangan dari para saksi membuka fakta yang semakin mengkhawatirkan. Dari 16 saksi yang telah diperiksa, termasuk 13 anggota kepolisian yang berada di lokasi, empat di antaranya menyatakan bahwa pelaku penembakan menggunakan senjata laras panjang.

“Empat saksi secara langsung melihat pelaku melepaskan tembakan dengan senjata laras panjang,” ungkap Kapolda.

Ini bukan sekadar aksi perlawanan biasa dari pihak yang terlibat dalam perjudian ilegal. Keberadaan senjata laras panjang di tangan pelaku memunculkan dugaan bahwa mereka sudah bersiap menghadapi potensi penggerebekan, atau bahkan memiliki akses terhadap persenjataan yang seharusnya tidak berada di tangan warga sipil.

Lebih jauh, penyidik menemukan bahwa di lokasi kejadian terdapat tiga jenis kaliber peluru yang berbeda. Temuan ini memunculkan pertanyaan baru: apakah hanya satu orang yang melakukan penembakan, atau ada lebih banyak pihak yang terlibat?

“Belum bisa dipastikan apakah pelaku lebih dari satu. Temuan tiga jenis kaliber ini sedang kami dalami lebih lanjut,” ujar Kapolda.

Misteri Kronologi: Apakah Polisi Ditembak Lebih Dulu?

Meski sudah ada kesaksian yang menguatkan tentang penggunaan senjata laras panjang, kepolisian masih belum bisa menyimpulkan secara pasti bagaimana kronologi penembakan ini terjadi. Apakah terjadi baku tembak antara pelaku dan aparat? Atau justru petugas ditembak lebih dulu tanpa sempat membalas?

“Ini yang perlu kami luruskan,” tegas Kapolda.

Untuk mendapatkan jawaban yang akurat, Polda Lampung menerapkan metode Scientific Crime Investigation. Tim laboratorium forensik telah dikerahkan untuk menganalisis arah tembakan, sementara dokter forensik memeriksa luka pada tubuh para korban guna memastikan penyebab pasti kematian mereka.

Selain itu, penyidik juga telah melakukan tes swab residu jelaga dari tangan tersangka dan beberapa orang yang dicurigai terlibat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan siapa saja yang menggunakan senjata api dalam peristiwa tersebut.

“Semua harus berbasis Scientific Crime Investigation, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” jelas Kapolda.

Tersangka dan Dugaan Keterlibatan Anggota TNI

Dalam perkembangan terbaru, polisi telah menetapkan seorang tersangka berinisial Z. Ia merupakan warga sipil sekaligus salah satu pemain dalam arena judi sabung ayam tersebut.

“Kehadirannya di TKP sudah jelas. Antara pengakuan tersangka dan keterangan saksi lainnya saling menguatkan,” ujar Kapolda.

Namun, ada dua sosok lain yang menarik perhatian: dua anggota TNI AD yang turut berada di lokasi pada saat kejadian. Pangdam II/Sriwijaya, Mayor Jenderal Ujang Drawis, menyebut bahwa kedua prajurit tersebut—Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah—saat ini masih berstatus saksi.

“Keduanya masih dalam proses pemeriksaan. Statusnya saat ini masih sebagai saksi,” kata Ujang.

Meski demikian, penyidik masih terus mengumpulkan alat bukti tambahan guna memastikan apakah keterlibatan mereka hanya sebatas saksi atau justru lebih jauh.

Misteri yang Masih Menggantung

Kasus ini masih jauh dari kata selesai. Keberadaan senjata laras panjang, perbedaan jenis kaliber peluru, serta kemungkinan keterlibatan lebih dari satu pelaku masih menjadi tanda tanya besar.

Apakah ada jaringan lebih luas yang beroperasi di balik perjudian ilegal ini? Bagaimana senjata laras panjang bisa sampai ke tangan pelaku? Dan yang paling penting: apakah insiden ini murni aksi perlawanan terhadap aparat, atau ada faktor lain yang lebih kompleks?

Polda Lampung dan Kodam II/Sriwijaya terus bekerja untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis ini. Satu hal yang pasti: tiga nyawa polisi telah melayang, dan keadilan harus ditegakkan.

(Mond)

#SenjataLarasPanjang #JudiSabungAyam #Penembakan #PolisiTewasDitembak