Breaking News

Tragedi di Kampus Itera: Mahasiswa Teknik Sipil Meninggal Dunia Diduga Tersengat Listrik

Foto: Ist, Shutter stock

D'On, Lampung Selatan
 – Malam yang diguyur hujan deras di kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) berubah menjadi tragedi yang menyisakan duka mendalam. Seorang mahasiswa Teknik Sipil berinisial NA ditemukan tak bernyawa di area parkiran kampus pada Jumat (28/2) sekitar pukul 18.10 WIB. Dugaan sementara, korban meninggal akibat tersengat aliran listrik.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, yang menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan terkait kejadian tersebut.

"Benar, seorang mahasiswa ditemukan meninggal dunia saat hujan deras pada Jumat 28 Februari 2025 sekitar pukul 18.10 WIB. Dugaan sementara, korban tersengat aliran listrik," ujar Yusriandi saat dihubungi pada Sabtu (1/3).

Detik-Detik Tragis di Tengah Hujan Deras

Sore itu, langit di kawasan kampus Itera tampak gelap. Hujan turun deras, mengguyur setiap sudut kampus. Mahasiswa yang beraktivitas di sekitar area parkiran tampak bergegas mencari tempat berteduh atau meninggalkan lokasi untuk menghindari basah kuyup.

Namun, di tengah derasnya hujan, sebuah insiden tak terduga terjadi. Seorang mahasiswa ditemukan tergeletak di parkiran, tak sadarkan diri. Beberapa rekan yang melihat kejadian itu segera berusaha memberikan pertolongan dan menghubungi pihak kampus. Kejadian ini sontak membuat panik mahasiswa lain yang berada di lokasi.

Setelah mendapatkan laporan, tim keamanan kampus bersama pihak kepolisian segera bergerak untuk mengevakuasi korban. NA kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Airan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, nyawa mahasiswa tersebut tak dapat diselamatkan.

Penyelidikan Awal: Luka di Jari Kaki, Dugaan Sengatan Listrik

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka lecet pada jari kelingking kaki kiri korban. Luka tersebut memunculkan dugaan bahwa korban mengalami sengatan listrik.

"Kami masih mendalami penyebab pasti kematian korban. Luka lecet di jari kelingking kaki kiri masih kami analisis, apakah benar akibat sengatan listrik atau ada faktor lain," jelas Yusriandi.

Meski dugaan awal mengarah pada sengatan listrik, pihak kepolisian masih akan melakukan investigasi lebih lanjut guna memastikan penyebab insiden tragis ini. Apakah ada kabel listrik terbuka di sekitar area parkiran? Atau ada genangan air yang teraliri listrik? Semua kemungkinan masih dalam tahap penyelidikan.

Duka Keluarga dan Keputusan Menolak Autopsi

Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga korban setelah menerima kabar duka ini. Setelah proses identifikasi di rumah sakit, jenazah NA diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Yang menarik, pihak keluarga memilih untuk tidak melakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.

"Keluarga korban menerima dengan ikhlas dan tidak bersedia dilakukan autopsi. Korban akan dimakamkan siang ini," tutur Yusriandi.

Keputusan ini tentunya menjadi perdebatan di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mengikuti perkembangan kasus ini. Beberapa pihak menilai autopsi seharusnya tetap dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, terutama jika memang ada dugaan kelalaian yang berhubungan dengan instalasi listrik di area kampus.

Keamanan Kampus dalam Sorotan

Tragedi ini kembali menyoroti masalah keamanan di lingkungan kampus, khususnya terkait sistem kelistrikan di area publik. Jika benar penyebab kematian adalah sengatan listrik, maka perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur kelistrikan di kampus Itera agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Kasus ini juga menjadi pengingat bagi seluruh mahasiswa dan pihak kampus untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan sekitar, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras yang dapat meningkatkan risiko korsleting listrik.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kejadian tragis ini. Masyarakat, khususnya mahasiswa Itera, berharap ada kejelasan dan tindakan preventif agar kejadian serupa tidak lagi terjadi.

Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa keselamatan di lingkungan kampus harus menjadi prioritas utama. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, dan semoga insiden ini menjadi momentum bagi pihak berwenang untuk meningkatkan sistem keamanan demi keselamatan bersama.

(LG)

#Peristiwa #MahasiswaTewas #Itera