Breaking News

Tragedi di Puncak Carstensz: Dua Pendaki Perempuan Tewas Akibat Hipotermia di Tengah Badai

Puncak Jaya Gunung Cartenz Foto: Almazoff/Shutterstock

D'On, Papua 
– Sebuah tragedi kembali terjadi di dunia pendakian Indonesia. Dua pendaki perempuan, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, meninggal dunia saat menuruni Puncak Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya (4.884 mdpl), gunung tertinggi di Indonesia. Keduanya diduga mengalami hipotermia akibat cuaca ekstrem yang melanda jalur pendakian pada Sabtu (1/3).

Ekspedisi Menuju Puncak: Awal Perjalanan yang Menjanjikan

Ekspedisi yang terdiri dari lima pendaki ini memulai perjalanan mereka pada 28 Februari 2025. Berangkat dengan semangat menaklukkan salah satu puncak tertinggi di dunia, tim ini telah mempersiapkan diri menghadapi tantangan berat di Pegunungan Jayawijaya yang terkenal dengan cuaca tak terduga dan medan yang ekstrem.

Menurut informasi yang dihimpun, rombongan ini terdiri dari para pendaki berpengalaman yang telah melakukan berbagai ekspedisi di dalam dan luar negeri. Namun, alam kerap kali menjadi penentu akhir dalam setiap pendakian.

Cuaca Buruk dan Hipotermia: Mimpi yang Berubah Menjadi Maut

Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengungkapkan bahwa badai hebat melanda kawasan puncak pada hari Sabtu. Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang berada di tengah perjalanan turun, terkena dampak terparah. Suhu ekstrem yang bisa turun drastis hingga di bawah nol derajat, ditambah dengan angin kencang dan hujan es, membuat kondisi tubuh mereka melemah.

"Hari itu badai sangat kuat. Tim pendaki berusaha bertahan, tetapi dua korban mengalami hipotermia parah. Mereka tidak bisa bertahan dalam kondisi tersebut," ujar AKBP Billyandha.

Hipotermia terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya menghasilkan panas. Gejala awalnya termasuk menggigil hebat, kebingungan, dan kelelahan ekstrem. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada hilangnya kesadaran hingga kematian.

Tim pendaki lain sempat berusaha memberikan pertolongan pertama, tetapi keterbatasan peralatan dan cuaca ekstrem membuat mereka tak bisa berbuat banyak. Upaya evakuasi yang dilakukan pun terhambat oleh medan yang sulit dan badai yang terus berlanjut.

Evakuasi dan Pendaki yang Selamat

Menurut laporan dari Tim SAR Timika, selain dua korban meninggal, masih ada 13 pendaki lain yang berada di Lembang Kuning, titik istirahat di jalur pendakian Carstensz. Di antara mereka terdapat musisi ternama Fiersa Besari dan konten kreator Furky Syahroni, yang juga ikut dalam ekspedisi ini.

"13 korban selamat saat ini masih berada di Lembang Kuning. Kami sedang mengatur strategi evakuasi mereka agar dapat turun dengan aman," demikian pernyataan dari Tim SAR Timika.

Hingga berita ini diturunkan, tim penyelamat terus berupaya melakukan evakuasi terhadap para pendaki yang masih berada di gunung. Proses ini tidak mudah, mengingat medan pendakian Carstensz yang didominasi tebing curam dan jalur berbatu dengan tingkat kesulitan tinggi.

Pelajaran dari Tragedi: Risiko Besar di Balik Keindahan Carstensz

Carstensz Pyramid dikenal sebagai salah satu puncak paling menantang di dunia. Berbeda dengan gunung lain di Indonesia yang didominasi jalur tanah dan vegetasi, Carstensz memiliki medan berbatu dengan banyak dinding vertikal yang memerlukan keterampilan panjat tebing. Cuaca di puncak juga sangat tidak menentu—badai bisa datang kapan saja tanpa peringatan.

Tragedi ini kembali mengingatkan para pendaki akan pentingnya persiapan matang, baik dari sisi fisik, mental, maupun perlengkapan. Hipotermia bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, dan di alam liar, kesalahan kecil bisa berakibat fatal.

Peristiwa ini menjadi duka bagi komunitas pendaki Indonesia. Lilie Wijayati dan Elsa Laksono adalah pendaki yang penuh semangat dan cinta terhadap alam. Mereka telah berusaha menggapai mimpi mereka, tetapi sayangnya, alam berkata lain.

Selamat jalan, Lilie dan Elsa. Semoga kisah kalian menjadi pengingat bagi para pendaki lain agar selalu menghormati kekuatan alam dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.

(FN)

#Peristiwa #PendakiGunungTewas #Hiportemia #PuncakJayaWijaya