Breaking News

Trump Ancam Gaza dengan Kehancuran Total Jika Sandera Israel Tak Dibebaskan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato dalam kongres di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (4/3/2025). Foto: Allison Robert/AFP

D'On, Amerika Serikat
- Ketegangan di Timur Tengah semakin memanas setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan ancaman keras terhadap Gaza. Dalam pernyataannya pada Rabu (5/3), Trump menegaskan bahwa akan terjadi kehancuran besar jika Hamas tidak segera membebaskan seluruh sandera Israel. Ancaman ini disampaikannya melalui platform media sosial miliknya, Truth Social, dan langsung menjadi sorotan dunia.

Trump, yang dikenal sebagai pendukung setia Israel, menegaskan bahwa negara itu memiliki segala sumber daya yang dibutuhkan untuk "menyelesaikan tugasnya" di Gaza. Ia bahkan mempertegas dukungannya dengan meningkatkan bantuan militer senilai miliaran dolar kepada Israel, memperkuat kekuatan persenjataan mereka dalam konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

"Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang kalian bunuh, atau semuanya berakhir bagi kalian," tulis Trump dalam unggahannya.

Tak berhenti di situ, Trump juga mengeluarkan peringatan kepada para pemimpin Hamas, memperingatkan mereka untuk meninggalkan Gaza sebelum terlambat.

"Ini peringatan terakhir kalian! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya meninggalkan Gaza, selagi kalian masih punya kesempatan,” tambahnya.

Namun, yang mengejutkan dunia adalah ancamannya terhadap seluruh warga Gaza. Trump memperingatkan bahwa masa depan yang lebih baik hanya bisa diraih jika mereka tidak terlibat dalam penyanderaan.

"Untuk Rakyat Gaza: Masa depan yang indah menanti, tetapi tidak berlaku jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda mati," ancamnya.

Situasi Gaza yang Kian Memburuk

Pernyataan Trump datang di tengah kondisi Gaza yang semakin memburuk akibat serangan udara dan darat yang dilakukan Israel. Sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, lebih dari 30.000 warga Palestina telah tewas, sementara infrastruktur kota hampir hancur total. Rumah sakit kekurangan pasokan medis, jutaan orang kehilangan tempat tinggal, dan bantuan kemanusiaan hanya mengalir dalam jumlah yang sangat terbatas.

Pada saat yang sama, Hamas masih menahan sejumlah sandera Israel yang mereka culik dalam serangan ke wilayah Israel pada Oktober 2023. Dari 251 sandera yang awalnya ditahan, sebagian besar telah dibebaskan melalui kesepakatan pertukaran. Namun, menurut laporan terbaru, masih ada 58 sandera yang belum dikembalikan, dengan 34 di antaranya diduga telah tewas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya telah menyatakan bahwa Hamas akan menghadapi konsekuensi "mengerikan" jika para sandera tidak segera dibebaskan. Dengan pernyataan terbaru dari Trump, tekanan terhadap kelompok militan Palestina ini semakin meningkat.

Perundingan Damai yang Mandek

Ancaman Trump dan Netanyahu muncul menjelang berakhirnya fase pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang berlangsung selama enam pekan. Selama periode ini, kondisi Gaza relatif lebih tenang dibandingkan sebelumnya, dengan adanya pertukaran sandera dan tahanan antara kedua belah pihak.

Namun, upaya untuk mencapai kesepakatan jangka panjang kini menghadapi jalan buntu. Israel menginginkan perpanjangan gencatan senjata hingga April, sementara Hamas mengusulkan agar kesepakatan ini berlanjut ke tahap kedua yang diakhiri dengan gencatan senjata permanen.

Ketidaksepakatan ini memperbesar kemungkinan kembalinya pertempuran sengit dalam waktu dekat, terutama dengan adanya ancaman baru dari Trump yang dapat semakin memperburuk situasi.

Ancaman Trump: Retorika atau Kenyataan?

Pernyataan Trump ini memunculkan banyak spekulasi. Apakah ancamannya hanya sekadar retorika politik untuk menarik dukungan menjelang pemilihan presiden AS 2024? Ataukah ini benar-benar menandakan eskalasi baru dalam konflik Israel-Palestina?

Yang jelas, dukungan AS terhadap Israel tetap kuat, terlepas dari siapa yang berkuasa. Dengan meningkatnya ketegangan, dunia kini menanti bagaimana Hamas, Israel, dan komunitas internasional merespons ancaman Trump yang mengguncang Timur Tengah ini.

(AFP)

#DonaldTrump #Israel #Gaza #Internasional