Turis Israel dan Wanita India Diperkosa Massal, Satu Pria Tewas, Dua Pelaku Ditangkap
Ilustrasi Pemerkosaan. Foto: Shutterstock
D'On, Karnataka, India – Sebuah insiden mengerikan mengguncang kawasan wisata bersejarah Hampi, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO di negara bagian Karnataka, India. Seorang turis Israel dan seorang wanita India menjadi korban pemerkosaan massal setelah sekelompok pria bermotor menyerang rombongan mereka pada Kamis malam (6/3). Tragedi ini tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi para korban, tetapi juga menambah daftar panjang kekerasan seksual di India yang masih menjadi momok menakutkan.
Malam Mencekam di Hampi
Malam itu seharusnya menjadi momen yang menyenangkan bagi lima orang yang tengah menjelajahi keindahan sejarah Hampi. Kelompok ini terdiri dari dua wanita salah satunya seorang turis asal Israel dan tiga pria yang berasal dari India dan Amerika Serikat.
Ketika mereka tengah menikmati suasana, sekelompok pria bermotor mendekati mereka dan dengan kasar meminta uang. Permintaan itu ditolak, yang langsung memicu amarah para pelaku. Tanpa peringatan, mereka menyerang, menunjukkan niat mereka yang jauh lebih jahat dari sekadar perampokan.
Kekerasan pun dimulai. Dua pria, masing-masing warga India dan AS, dilemparkan secara brutal ke dalam kanal. Suasana menjadi kacau. Jeritan ketakutan menggema di kegelapan malam Hampi, tetapi di tempat sunyi itu, tak ada yang datang menolong.
Para pelaku kemudian mengalihkan perhatian mereka ke dua wanita yang tersisa. Dalam kegelapan, mereka mengalami kekejian yang tak terbayangkan. Kedua wanita tersebut diperkosa secara bergilir, menjadi korban kebiadaban yang sama sekali tak berperikemanusiaan.
Dampak Fatal: Satu Pria Ditemukan Tewas
Tragedi ini semakin memilukan ketika salah satu pria yang sempat dilempar ke kanal ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dua hari kemudian, pada Sabtu (8/3). Jasad pria India itu ditemukan mengapung di kanal, memperlihatkan betapa kejamnya serangan yang terjadi.
Sementara itu, kedua wanita yang menjadi korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis dan psikologis. Trauma mendalam yang mereka alami menjadi luka yang mungkin tak akan pernah sembuh.
Penangkapan dan Upaya Pengejaran Pelaku
Polisi India bergerak cepat dalam penyelidikan kasus ini. Sejauh ini, dua tersangka telah ditangkap: Mallesh alias Handi Malla (22) dan Chetan Sai Sillekyatar (21). Namun, mereka bukanlah satu-satunya pelaku. Aparat masih memburu seorang tersangka lain yang diyakini turut serta dalam serangan keji ini.
Kasus ini kembali mencuatkan perdebatan panjang soal keamanan bagi perempuan di India. Statistik menunjukkan bahwa hampir 90 kasus pemerkosaan dilaporkan setiap hari di negara ini pada tahun 2022, mencerminkan masalah sistemik yang masih belum teratasi meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan.
Gelombang Kemarahan dan Tuntutan Keadilan
Pemerintah negara bagian Karnataka berjanji akan mengambil langkah-langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa. Namun, publik sudah terlalu sering mendengar janji seperti ini. Beberapa pekan sebelumnya, pengadilan India menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada pelaku pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter, kasus yang sempat memicu protes nasional.
Kini, tragedi di Hampi kembali menjadi pengingat pahit bahwa keamanan bagi perempuan baik warga lokal maupun turis masih menjadi persoalan besar di India. Gelombang kemarahan dari masyarakat semakin menguat. Banyak yang menuntut hukuman berat bagi para pelaku dan perubahan konkret dalam sistem hukum serta penegakan keadilan.
Di tengah semua ini, para korban harus menjalani perjalanan panjang untuk memulihkan diri dari luka fisik dan trauma psikologis yang mereka alami. Dunia pun kembali menatap India dengan penuh keprihatinan, menanti apakah negara ini benar-benar mampu melindungi perempuan dari kekerasan yang terus berulang.
(*)
#Peristiwa #Perkosaan #Internasional #India