Breaking News

Usulan Ahmad Dhani: Pemain Naturalisasi Dijodohkan dengan WNI Demi Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Sejumlah anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna DPR Ke-10 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025). ANTARA FOTO

D'On, Jakarta
– Ahmad Dhani, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, kembali mengeluarkan gagasan unik yang mencuri perhatian. Dalam rapat kerja dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI pada Rabu (5/3/2025), Dhani mengusulkan konsep naturalisasi yang berbeda dari kebijakan yang selama ini diterapkan. Ia mengusulkan agar pemain sepak bola asing berusia di atas 40 tahun yang ingin dinaturalisasi, terlebih dahulu dijodohkan dengan perempuan Indonesia.

Usulan ini ia sampaikan langsung kepada Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Menurut Dhani, langkah ini tidak hanya berfungsi sebagai strategi jangka pendek dalam penguatan tim nasional, tetapi juga investasi jangka panjang bagi generasi sepak bola Indonesia di masa depan.

Naturalisasi dengan Konsep Pernikahan: Sebuah Pemikiran "Out of The Box"

Dhani mengakui bahwa idenya tidak biasa dan mungkin di luar kebiasaan kebijakan sepak bola nasional. Namun, ia melihat ada potensi besar di balik skema ini.

"Naturalisasi itu tidak harus hanya dengan menaturalisasi pemain muda. Kita juga bisa menghadirkan pemain hebat yang sudah berusia di atas 40 tahun, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia," ujar Dhani dalam rapat.

Ia menjelaskan bahwa dengan menikahkan pemain naturalisasi dengan warga negara Indonesia (WNI), ada peluang bagi anak-anak mereka untuk menjadi bibit unggul dalam dunia sepak bola. Dhani mencontohkan banyak pemain legendaris yang memiliki garis keturunan atlet, yang menjadikan mereka berbakat secara alami sejak lahir.

"Banyak pemain top dunia yang berasal dari keturunan atlet hebat. Dengan cara ini, kita bisa membentuk generasi baru pesepakbola berbakat yang benar-benar lahir dan besar di Indonesia," tambahnya.

Fokus pada Pemain Muslim dan Keunggulan Poligami

Lebih lanjut, Dhani menyoroti kemungkinan mendatangkan pemain dari negara-negara Timur Tengah atau Afrika Utara, seperti Arab Saudi, Aljazair, atau Maroko. Ia menilai bahwa para pemain dari kawasan tersebut memiliki rekam jejak yang baik dalam sepak bola internasional.

Selain itu, ia juga menyinggung bahwa jika pemain yang didatangkan adalah seorang Muslim, maka ada kemungkinan mereka menerapkan poligami. Dalam perspektifnya, poligami bisa meningkatkan jumlah keturunan berbakat yang berpotensi menjadi bintang sepak bola Indonesia di masa depan.

"Kalau laki-laki kita bisa cari bahkan kalau muslim, istrinya bisa empat. Jadi ada peluang lebih besar melahirkan generasi pemain bola unggulan dari Indonesia," kata Dhani sambil tersenyum.

Dampak Jangka Panjang bagi Sepak Bola Indonesia

Dhani berpendapat bahwa dengan melibatkan faktor genetika dari pemain unggulan dunia dan memberikan pelatihan sepak bola yang optimal sejak dini, Indonesia bisa menciptakan generasi pemain yang lebih kompetitif. Ia meyakini bahwa anak-anak hasil pernikahan ini akan memiliki kombinasi bakat alami dari ayah mereka yang merupakan pemain top, serta semangat dan nasionalisme dari ibu mereka yang asli Indonesia.

Dhani pun mendorong agar skema ini dimasukkan dalam perencanaan program olahraga nasional untuk tahun 2026. Ia optimistis jika gagasan ini direalisasikan dengan baik, Indonesia bisa menjadi kekuatan besar dalam sepak bola di masa mendatang.

"Ini bisa kita pikirkan ke depan, Pak Erick. Anak-anak hasil pernikahan ini akan lahir di Indonesia dan kita bina dari kecil. Saya yakin hasilnya akan luar biasa," tutupnya.

Reaksi Publik: Antara Pro dan Kontra

Usulan ini sontak memancing berbagai reaksi dari publik. Sebagian menilai ide tersebut terlalu unik dan sulit direalisasikan, sementara yang lain menganggapnya sebagai konsep yang menarik untuk dibahas lebih lanjut.

Sejauh ini, baik PSSI maupun Kemenpora belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan Dhani. Namun, satu hal yang pasti, gagasan ini telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.

Akankah konsep ini benar-benar diwujudkan? Ataukah ini hanya sekadar ide liar yang sulit diterapkan? Waktu yang akan menjawab.

(Mond)

#Kontroversi #AhmadDhani #PemainNaturalisasi