Breaking News

16 Pasangan Ilegal Terjaring Razia Pol PP Padang di Kamar Hotel Tanpa Ikatan Resmi

16 Pasangan Mesum Kena Razia Pol PP Padang 

D'On, Padang
-
 Ketika malam mulai menyelimuti Kota Padang dengan tenangnya, sekelompok petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergerak diam-diam menembus gelap, menggelar operasi senyap yang bertujuan membersihkan kota dari aktivitas asusila yang makin meresahkan. Dalam razia yang digelar pada Sabtu malam (12/4/2025), sebanyak 16 orang terjaring dari sejumlah hotel di kota ini diduga kuat sebagai pasangan mesum tanpa ikatan pernikahan sah.

Operasi ini dipimpin langsung oleh Suwondo, Kepala Seksi Bina Potensi Satpol PP Kota Padang, dan Okta Purama, Kepala Seksi Kerja Sama. Kedua pimpinan lapangan ini memimpin tim yang menyusuri hotel demi hotel yang disinyalir menjadi tempat pelarian sementara bagi pasangan-pasangan yang hendak menyembunyikan perilaku menyimpang dari norma masyarakat Minangkabau yang menjunjung tinggi nilai moral dan agama.

Kami menemukan mereka berdua-duaan di dalam kamar hotel, namun tidak satu pun dapat menunjukkan dokumen pernikahan yang sah,” tegas Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, saat memberikan keterangan pada Minggu pagi (13/4).

Dari hasil operasi tersebut, terjaring tujuh pria dan sembilan perempuan. Beberapa di antaranya sempat berupaya mengelak dan menyusun berbagai alasan. Namun, ketegasan dan ketelitian petugas membongkar fakta: tak ada bukti pernikahan, dan keberadaan mereka di dalam kamar hotel bersama lawan jenis tak bisa dibenarkan secara hukum maupun moral.

Perusak Citra Kota

Tindakan para pasangan ilegal ini bukan sekadar pelanggaran norma — lebih dari itu, mereka adalah cermin dari fenomena degradasi moral yang diam-diam merusak wajah Kota Padang. Di tengah upaya keras pemerintah dan masyarakat dalam menjaga adat dan syariat yang berlaku, keberadaan pasangan-pasangan ‘gelap’ ini seperti noda yang menodai identitas kota yang religius.

“Kota Padang bukan tempat untuk berbuat semaunya. Kami akan terus bertindak tegas terhadap siapapun yang merusak ketertiban, mencederai moral publik, dan menjadikan hotel-hotel sebagai sarang perzinahan,” tegas Chandra Eka Putra.

Tanggung Jawab Hotel dan Pemeriksaan Lanjutan

Lebih lanjut, Chandra menegaskan bahwa razia ini bukan hanya menyasar para pelanggar, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi para pemilik dan pengelola hotel. Ia mengimbau agar hotel tidak membiarkan pasangan nonmuhrim menginap tanpa memeriksa legalitas hubungan mereka.

“Kami minta hotel-hotel agar tidak tutup mata. Jangan demi uang, mereka membiarkan tempatnya jadi lokasi maksiat,” kata Chandra.

Saat ini, ke-16 orang yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP. Penyelidikan ini akan menggali latar belakang, motif, dan potensi pelanggaran lain yang mungkin mereka lakukan.

Setelah seluruh proses pemeriksaan selesai, mereka akan diproses sesuai hukum dan peraturan daerah yang berlaku. Tak hanya teguran atau sanksi sosial, mereka bisa dikenai tindakan administratif atau bahkan hukum pidana ringan jika terbukti melakukan pelanggaran berat.

Menjaga Padang dari Bahaya Laten Moral

Operasi ini menjadi bukti nyata bahwa Satpol PP tak tinggal diam menghadapi infiltrasi gaya hidup bebas yang merusak tatanan sosial. Dengan razia yang terukur dan selektif, mereka berusaha menjaga Padang tetap menjadi kota yang bersih, tertib, dan bermartabat — tidak tunduk pada arus liberalisasi yang kian menggoda generasi muda.

“Ini bukan akhir. Ini baru permulaan. Kota ini harus kita jaga bersama,” tutup Chandra dengan nada tegas.

(Mond)

#PolPP #PasanganMesum #Padang #Asusila