74 Adegan Kekejian: Detik-detik Siswi MTsN Cinta Dibunuh dan Diperkosa, Lalu Dibuang dalam Karung oleh Noval dan Bima
Dua Tersangka Kasus Pembunuhan dan Perkosaan Terhadap Siswi MTsN di Tanah Datar Peragakan Adegan Rekonstruksi
D'On, Tanah Datar - Matahari belum tinggi saat halaman Mapolres Tanahdatar berubah menjadi panggung sunyi penuh kengerian. Dua pria dengan wajah tertunduk, Noval Julianto (26) dan rekannya Bima (25), berdiri di hadapan publik dan aparat penegak hukum. Di sinilah rekonstruksi kasus pembunuhan paling keji yang mengguncang Sumatera Barat dalam beberapa tahun terakhir dimulai: 74 adegan yang menguak malam kelam di mana seorang gadis remaja bernama Cinta Novita Sari Mista (15) meregang nyawa di tangan seseorang yang dikenalnya.
Rekonstruksi ini dibagi ke dalam dua lokasi berbeda. Lokasi pertama di halaman Mapolres Tanahdatar, tempat 27 adegan diperagakan demi keamanan dan kelancaran proses. Lokasi kedua, lebih mengerikan: sebuah gedung Taman Kanak-Kanak (TK) Pembina di Jorong Malintang, Nagari Lawang Mandailing, Kecamatan Salimpaung tempat Cinta mengembuskan napas terakhirnya, dalam sunyi, setelah dicekik, lalu diperkosa.
Malam Naas Dimulai: Rayuan Maut dan Perjalanan Tanpa Kembali
Menurut Kasatreskrim AKP Surya Wahyudi, rekonstruksi ini penting untuk menelusuri setiap detik yang membawa korban dari kehidupan ke kematian.
Cinta dijemput oleh tersangka Bima dengan sepeda motor. Tidak ada yang mencurigakan. Mereka mengenal satu sama lain. Mungkin Cinta mengira ini hanya sekadar ajakan jalan-jalan seperti sebelumnya. Namun yang dia tak tahu, rencana jahat telah disusun matang oleh dua pria ini.
Di lokasi TK Pembina, adegan berubah mencekam. Saat Bima berhenti dan korban masih duduk di atas motornya, Noval datang. Tanpa aba-aba, pria itu langsung mencekik leher Cinta dari belakang. Tubuh gadis itu tersentak. Motor jatuh. Tidak ada jeritan panjang, hanya napas yang perlahan hilang. Sementara Bima berusaha melerai namun tak cukup kuat menghentikan tangan dingin Noval.
Setelah Kematian, Malam Makin Gelap
Begitu napas terakhir Cinta terhenti, kebiadaban belum usai. Noval menarik tubuh remaja itu ke dalam ruang kelas TK yang sunyi dan menyetubuhinya dalam kondisi tak bernyawa. Tindakan yang bukan saja keji, tapi menjurus pada necrofilia. Sebuah fakta yang menyayat nurani.
Tak lama, Noval menghubungi Bima kembali. “Bawa sarung,” katanya. Dalam hitungan menit, Bima kembali muncul dari samping bangunan. Mayat Cinta dibungkus. Keduanya kemudian mengangkat tubuh mungil dalam balutan kain menuju kendaraan.
Mereka membuang jasadnya di tepi jalan kawasan Nagari Sungai Tarab, seolah nyawa itu tak berarti apa-apa. Ditemukan dalam karung putih, jasad Cinta menjadi saksi bisu kekejaman dua pria dewasa terhadap seorang gadis yang seharusnya masih belajar mengenal dunia.
Duka dan Amarah Warga
Rekonstruksi berdarah ini disaksikan ratusan pasang mata. Warga sekitar mendatangi lokasi dengan campuran perasaan marah, sedih, dan ingin tahu. Banyak yang tak kuasa menahan tangis saat melihat bagaimana Cinta direnggut dari hidupnya langkah demi langkah diperagakan dengan teliti.
AKP Surya menegaskan, tujuan rekonstruksi ini bukan hanya sebagai pelengkap berkas perkara, tetapi juga untuk menggambarkan kebenaran tanpa bias, serta menguak siapa melakukan apa. Noval adalah eksekutor dan pelaku utama pemerkosaan. Bima, meskipun berperan sebagai pembantu, tetap berada dalam lingkaran kejahatan itu.
Harapan Terakhir: Tak Ada Lagi Cinta yang Menjadi Korban
Wali Nagari Lawang Mandailing, Zulfirman, tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia mengapresiasi langkah cepat kepolisian, tapi juga mengingatkan semua pihak untuk lebih waspada terhadap pergaulan anak.
“Semoga ini jadi yang terakhir. Mari kita lebih peduli pada anak-anak kita. Dunia di luar sana tidak selalu ramah. Kita harus hadir sebelum penyesalan datang.”
Kisah ini bukan sekadar tragedi. Ini adalah alarm keras bagi masyarakat, orang tua, dan semua elemen bangsa: bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa terjadi kapan saja, di mana saja, bahkan oleh orang yang dikenal.
Dan Cinta, kini bukan sekadar nama. Ia adalah simbol kepedihan. Sosok remaja polos yang menjadi korban dari cinta beracun, dari jiwa-jiwa yang kehilangan nurani.
(Mond)
#Pembunuhan #Perkosaan #Kriminal #CintaNovitaSari #TanahDatar