Annisa Suci Ramadhani Tunjukkan Ketegasan Sejak Awal Kepemimpinan: “Mundur Jika Tak Siap Bekerja Serius!”
Annisa Suci Ramadhani, SH.,LL.M
D'On, Dharmasraya - Dalam enam minggu pertamanya memimpin Kabupaten Dharmasraya, Bupati Annisa Suci Ramadhani tak hanya menanamkan semangat baru di jajaran birokrasi, tetapi juga menunjukkan ketegasan luar biasa dalam menegakkan disiplin dan etos kerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Bersama Wakil Bupati Leli Arni, Annisa memulai babak baru pemerintahan yang ditandai dengan komitmen kuat terhadap pelayanan publik yang bersih, tanggap, dan bebas dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Pagi itu, Senin (14/4/2025), halaman kantor Bupati Dharmasraya menjadi saksi ketegasan pemimpin muda ini saat memimpin apel gabungan. Dengan suara lantang dan penuh keyakinan, Annisa menyampaikan apresiasinya kepada ASN yang telah menyesuaikan diri dengan ritme kerja yang dia dan Wabup Leli bangun sejak hari pertama menjabat.
“Terima kasih dan apresiasi kami kepada ASN yang telah bersedia menyesuaikan ritme kerja yang kami inginkan dalam satu setengah bulan bekerja,” ucapnya, berdiri tegap di podium dengan didampingi oleh Leli Arni.
Namun, di balik nada apresiasi itu, terselip pesan serius yang mengingatkan seluruh ASN untuk tidak main-main dalam menjalankan tugas negara. Bagi Annisa, menjadi ASN bukan sekadar profesi, melainkan pilihan hidup yang menuntut totalitas dalam melayani masyarakat dan membangun daerah.
“Saya ingin mimpi saya, untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN yang juga menjadi mimpi kita bersama akan kita wujudkan bersama-sama,” tegasnya, memandang tajam barisan ASN yang berdiri di depannya.
Annisa kemudian mengulang kembali pesan tegas yang pernah ia sampaikan dalam apel pertamanya setelah dilantik: bahwa siapa pun yang tidak siap bekerja sungguh-sungguh, sebaiknya mengundurkan diri.
“Silakan mundur! Semoga masih ingat dengan imbauan saya tersebut,” katanya lagi, dengan penekanan yang membuat suasana apel seketika menjadi hening dan penuh perenungan.
Meskipun hingga saat ini belum ada ASN yang secara resmi mengajukan pengunduran diri, Annisa mengungkapkan bahwa dirinya menemukan beberapa pejabat yang tidak menunjukkan keseriusan dalam bekerja. Ia menyoroti perilaku seperti tidak dapat dihubungi saat dibutuhkan, hingga absensi dalam rapat-rapat terbatas yang membahas hal-hal strategis.
Secara khusus, ia menyebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai salah satu instansi yang kerap abai terhadap panggilan kerja. Beberapa pejabatnya dinilai tidak responsif terhadap telepon dan sering tidak hadir dalam rapat penting, terutama yang berkaitan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat.
“Respons cepat itu kunci. Jika masyarakat mengeluh, kita harus hadir. Jangan biarkan kebutuhan mereka terkatung-katung hanya karena pejabat sulit dihubungi atau malas hadir rapat,” ujarnya dengan nada kecewa, namun tetap tegas.
Pesan yang ingin ditanamkan Annisa jelas: Pemerintahan yang kuat dibangun di atas fondasi integritas, disiplin, dan pengabdian total. Ia tak ingin ASN di Dharmasraya hanya datang dan pulang tanpa makna, tetapi menjadi motor penggerak perubahan yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan gaya kepemimpinan yang tegas namun tetap mengedepankan apresiasi, Annisa Suci Ramadhani menunjukkan bahwa era baru birokrasi di Dharmasraya bukan lagi tentang rutinitas, melainkan tentang dedikasi dan keberanian membawa perubahan.
(Papa Juan)
#Dharmasraya #AnissaSuciRamadhani