Breaking News

Apa Itu Limfoma? Kenali Jenis dan Gejalanya!

Infografis 

Dirgantaraonline
- Kanker selalu menjadi kata yang menakutkan. Tapi ketika mendengar "limfoma", banyak orang masih belum benar-benar memahami apa itu, bagaimana ia bekerja, dan mengapa penting untuk mengenalinya lebih dini. Padahal, limfoma termasuk salah satu jenis kanker darah yang jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahunnya. Artikel ini akan mengajak Anda menyelami dunia limfoma—mengenali apa itu, jenis-jenisnya, gejala-gejala khasnya, dan mengapa pengetahuan ini bisa menjadi penyelamat nyawa.

Apa Itu Limfoma?

Limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik—sebagian dari sistem kekebalan tubuh kita. Sistem limfatik terdiri dari jaringan pembuluh getah bening (limfe), kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar timus. Sistem ini berperan penting dalam melawan infeksi dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Pada penderita limfoma, sel-sel limfosit (jenis sel darah putih yang membantu melawan infeksi) mengalami mutasi dan berkembang secara tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini kemudian dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh melalui sistem limfatik dan mengganggu fungsi normal organ-organ vital.

Jenis-Jenis Limfoma

Secara garis besar, limfoma terbagi menjadi dua kategori utama:

1. Limfoma Hodgkin (Hodgkin’s Lymphoma)

Limfoma jenis ini ditandai dengan keberadaan sel abnormal yang disebut Reed-Sternberg cells. Limfoma Hodgkin termasuk langka, tetapi memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi, terutama jika terdeteksi sejak dini.

Ciri khas:

  • Umumnya menyerang kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau dada.
  • Lebih sering ditemukan pada usia muda (15–35 tahun) dan usia lanjut (di atas 55 tahun).

2. Limfoma Non-Hodgkin (Non-Hodgkin’s Lymphoma)

Ini adalah jenis limfoma yang lebih umum. Non-Hodgkin mencakup berbagai subtipe limfoma yang berasal dari sel B (B-cell lymphoma) atau sel T (T-cell lymphoma). Beberapa subtipe berkembang sangat lambat (indolen), sementara yang lain sangat agresif.

Contoh subtipe:

  • Diffuse Large B-Cell Lymphoma (DLBCL) – paling umum dan bersifat agresif.
  • Follicular Lymphoma – berkembang lambat, tetapi bisa berubah menjadi lebih agresif.
  • Mantle Cell Lymphoma – langka, tapi sulit diobati.
  • Peripheral T-Cell Lymphoma – berasal dari sel T, cenderung lebih agresif.

Gejala-Gejala Limfoma yang Perlu Diwaspadai

Gejala limfoma bisa samar dan sering kali disalahartikan sebagai infeksi ringan. Namun, ada beberapa tanda yang patut diwaspadai, terutama jika tidak membaik dalam beberapa minggu:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri (di leher, ketiak, atau pangkal paha).
  • Demam tanpa sebab jelas, sering kali di malam hari.
  • Keringat malam berlebih hingga membuat pakaian basah kuyup.
  • Penurunan berat badan drastis tanpa alasan yang jelas.
  • Rasa lelah yang terus-menerus, bahkan setelah cukup istirahat.
  • Gatal-gatal pada kulit tanpa ruam.
  • Batuk, sesak napas, atau nyeri dada, terutama jika limfoma menyerang area dada.

Gejala-gejala ini bisa sangat ringan pada awalnya, namun bisa memburuk seiring perkembangan penyakit. Itulah sebabnya kesadaran dini sangat penting.

Siapa yang Berisiko Terkena Limfoma?

Meskipun penyebab pasti limfoma belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi:

  • Usia dan jenis kelamin: Beberapa jenis lebih umum pada pria atau usia tertentu.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien transplantasi organ.
  • Paparan zat kimia tertentu, termasuk herbisida dan pestisida.
  • Riwayat infeksi virus tertentu, seperti Epstein-Barr virus (EBV) dan Human T-cell Leukemia Virus (HTLV).
  • Riwayat keluarga dengan limfoma.

Bagaimana Limfoma Didiagnosis?

Proses diagnosis melibatkan beberapa tahapan, antara lain:

  1. Pemeriksaan fisik – untuk mencari pembesaran kelenjar getah bening.
  2. Tes darah – melihat kondisi umum sel darah dan fungsi organ.
  3. Biopsi kelenjar getah bening – satu-satunya cara pasti untuk menentukan jenis limfoma.
  4. Pemindaian (CT scan, PET scan, MRI) – untuk mengetahui sejauh mana penyebaran sel kanker.
  5. Pemeriksaan sumsum tulang, jika dicurigai penyebaran ke sistem peredaran darah.

Bisakah Limfoma Disembuhkan?

Jawabannya: ya, banyak kasus limfoma dapat disembuhkan, terutama jika didiagnosis sejak dini. Namun, keberhasilan pengobatan tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis limfoma, tingkat penyebaran, usia pasien, dan kondisi kesehatan secara umum.

Pilihan pengobatan meliputi:

  • Kemoterapi – obat-obatan yang menghancurkan sel kanker.
  • Radioterapi – sinar radiasi untuk membunuh sel kanker di lokasi tertentu.
  • Imunoterapi dan terapi target – pengobatan modern yang menargetkan sel kanker secara lebih spesifik.
  • Transplantasi sumsum tulang, untuk kasus yang lebih kompleks.

Waspada Bukan Berarti Panik

Limfoma memang terdengar menakutkan, namun dengan informasi yang tepat dan kesadaran sejak dini, penyakit ini bisa dihadapi dan bahkan disembuhkan. Mengenali gejala dan melakukan pemeriksaan jika merasa ada yang tidak beres dalam tubuh adalah langkah pertama menuju kesehatan yang lebih baik.

Karena kadang, satu benjolan kecil bisa menjadi alarm penting dari tubuh—jangan abaikan. Dengarkan tubuh Anda, karena ia selalu berbicara.

(Rini)

#Limfoma #Kesehatan #Gayahidup #Lifestyle