Bupati Dharmasraya Meradang Temukan Aset Daerah Terbengkalai, Banyak Alat Rusak Tak Terurus Sejak 2022
Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani
D'On, Dharmasraya - Suasana mendadak berubah tegang di Unit Pelaksana Teknis Peralatan dan Pembekalan (UPT-ALKAL) milik Dinas PUPR Kabupaten Dharmasraya, saat Bupati Annisa Suci Ramadhani melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Senin (14/4/2025) pagi. Tujuan awalnya sederhana: meninjau kondisi aset daerah. Namun yang ditemukan di lapangan justru membuatnya geram.
Dengan langkah cepat dan raut wajah serius, Bupati Annisa menyusuri halaman UPT yang berada di Jorong Muaromong, Nagari Sungai Kambuik, Kecamatan Pulau Punjung. Di sana, deretan alat berat dan peralatan pendukung lainnya tampak mengendap di bawah terik matahari berdebu, berkarat, dan sebagian tak lagi bisa difungsikan.
"Sudah tiga tahun alat ini dibiarkan rusak begini?" tanya Annisa dengan nada tinggi, menunjuk pada salah satu ekskavator yang tampak usang dan nyaris tak terawat. Didampingi Wakil Bupati Leli Arni, ia memeriksa satu per satu kondisi aset milik pemerintah yang seharusnya menjadi ujung tombak pembangunan infrastruktur daerah.
Temuan yang mengejutkan bukan hanya pada aspek fisik alat yang terbengkalai, tetapi juga pada aspek administrasi. Pendataan dan pencatatan aset dinilai amburadul, tidak terorganisir, dan minim pengawasan. Bahkan beberapa alat diketahui berada di tangan pihak luar sejak tahun 2024, tanpa kejelasan status peminjaman ataupun tanggung jawab perawatannya.
“Ini persoalan serius. Aset negara yang dibeli dengan uang rakyat dibiarkan rusak begitu saja. Ini bukan hanya soal teknis, ini kelalaian,” tegas Bupati Annisa dengan ekspresi kecewa.
Ia menyebutkan bahwa data yang digunakan dalam inspeksi ini bersumber dari Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Dharmasraya, khususnya bagian Aset. Namun menurutnya, kendali operasional tetap berada di tangan Dinas PUPR sebagai pengguna aset. Dalam praktiknya, pengawasan tersebut tampak jauh dari kata ideal.
“Rata-rata alat ini sudah rusak sejak dua bahkan tiga tahun terakhir. Tidak ada pemeliharaan yang memadai. Ini jelas akan berdampak pada kerugian daerah,” jelasnya.
Kekesalan Annisa tak berhenti di situ. Ia juga menyoroti lemahnya penganggaran untuk perawatan aset. Ia meminta agar perencanaan anggaran di tahun-tahun mendatang lebih realistis dan berdasarkan kebutuhan lapangan yang sesungguhnya. Tidak hanya itu, ia memberikan instruksi langsung di tempat.
“Untuk aset yang rusaknya ringan, segera ajukan anggaran perbaikan. Jangan tunggu rusak total. Sementara untuk yang rusak berat dan tidak memungkinkan diperbaiki, segera lelang. Jangan dibiarkan jadi rongsokan di sini. Nilainya makin turun,” ujarnya tegas.
Bupati Annisa juga menyinggung soal potensi defisit anggaran yang dihadapi Pemkab Dharmasraya, yang nilainya kini diperkirakan mencapai Rp 97 miliar—melonjak jauh dari estimasi awal sekitar Rp 70 miliar dan melampaui batas rasional 3 persen dari APBD.
Salah satu penyebabnya adalah adanya kewajiban pembayaran yang belum teranggarkan, seperti iuran BPJS yang hanya ditutupi hingga Juli, serta pembayaran kepada pihak ketiga. Dalam kondisi demikian, optimalisasi aset daerah menjadi salah satu solusi strategis untuk menambal defisit anggaran.
“Aset-aset ini harusnya bisa disewakan atau dimanfaatkan untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi kalau seperti ini, bukan hanya tidak produktif, malah menyedot anggaran untuk biaya penyimpanan dan jadi beban,” ungkapnya.
Bupati Annisa menegaskan bahwa persoalan yang ia temukan bukanlah masalah besar jika ditangani secara serius. Menurutnya, permasalahan utama terletak pada sistem administrasi yang lemah dan pengawasan yang nyaris tidak berjalan.
“Saya tidak anggap ini masalah berat. Tapi ini tanda bahwa ada yang salah di tata kelola. Kalau rusak ya diperbaiki, tapi harus diajukan. Kalau tidak diawasi, ya beginilah jadinya,” kata Annisa.
Ia meminta Dinas PUPR untuk segera melakukan pengecekan berkala dan melakukan audit internal terhadap seluruh aset yang ada di bawah pengelolaannya. Bupati juga memberi sinyal akan ada evaluasi lebih besar jika tidak ada perbaikan dalam waktu dekat.
Sidak ini menjadi penanda bahwa era pembiaran dan kelalaian birokrasi di Dharmasraya mulai dipangkas. Dan Annisa Suci Ramadhani, dengan sikap tegasnya, tampak tak akan membiarkan satu rupiah pun dari uang rakyat disia-siakan.
(Papa Juan)
#Dharmasraya #AnnisaSuciRamadhani #DPUPR