Breaking News

Cemburu Buta Bripka Rio Rolando: Dari Mantan Kekasih Jadi Korban Penganiayaan Brutal, Warga Diancam Senjata saat Ingin Melerai

Tampang oknum polisi dari Polrestabes Palembang, Bripka Rio Rolando Manurung diduga menganiaya mantan kekasihnya, Wina Septianty di dalam mobil. Foto : Tangkap Layar

D'On, Palembang
Siang yang seharusnya biasa di kawasan Jalan Dwi Kora, Palembang, mendadak berubah mencekam. Pada Selasa, 15 April 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, seorang pria berpakaian sipil tampak memaksa seorang perempuan muda masuk ke dalam mobil. Tak lama kemudian, suara jeritan dan teriakan meminta tolong terdengar dari dalam kendaraan itu. Warga yang mendekat malah dihadapkan pada ujung moncong senjata api.

Pria itu, belakangan diketahui sebagai anggota polisi aktif dari Polrestabes Palembang, Bripka Rio Rolando Manurung. Ia bukan hanya diduga menganiaya, tetapi juga mengancam warga sipil dengan pistol saat mencoba melerai kekerasan yang sedang berlangsung.

Korban, Wina Septianty, tak bisa menyembunyikan trauma yang dialaminya. Dengan suara gemetar dan wajah penuh luka memar, ia menceritakan detik-detik mencekam saat ia dipaksa masuk ke dalam mobil oleh mantan kekasihnya.

"Aku dipaksa masuk ke mobil. Dia bilang cuma mau bicara. Tapi begitu di dalam, dia langsung menghantam wajahku. Hidungku berdarah, pipiku bengkak. Dia bilang aku pengkhianat karena sudah punya pacar baru," kata Wina, Rabu (16/4), suaranya lirih tapi penuh luka batin.

Pertemuan yang katanya untuk “berbicara baik-baik” itu berubah jadi siksaan fisik dan psikis. Wina tak hanya dihajar berkali-kali di bagian wajah dan kepala, tapi juga dicakar dan dijambak. Yang lebih mengejutkan, saat warga mencoba membantu, Bripka Rio justru mengacungkan senjata api, membuat situasi jadi semakin berbahaya.

Warga Panik, Bripka Rio Rolando Acungkan Pistol

Aksi heroik warga yang ingin menolong justru dibalas dengan ancaman. Menurut saksi mata, Bripka Rio keluar dari mobil dalam kondisi emosi tak terkendali dan langsung menodongkan senjatanya ke arah kerumunan.

"Kami semua takut. Orang-orang langsung lari. Dia tampak seperti orang kesurupan, tidak peduli dia di tengah permukiman ramai. Kami tahu dia polisi, tapi ini sudah keterlaluan," ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Teror Berlanjut Lewat Media Sosial

Tak berhenti di kekerasan fisik, Wina mengungkap bahwa Bripka Rio masih terus menerornya melalui pesan dan media sosial. Padahal hubungan mereka telah berakhir cukup lama.

"Aku udah blok semua akun dia, tapi dia terus cari cara buat hubungi aku. Kadang ancamanku, kadang ngemis balik. Aku nggak pernah merasa seaman sekarang," keluh Wina.

Polda Sumsel Bergerak, Polisi Janji Tindak Tegas

Setelah laporan masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel, kasus ini langsung ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum. Bripka Rio kini terancam dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menegaskan bahwa institusinya tidak akan memberikan toleransi kepada siapa pun anggotanya yang melanggar hukum.

"Kami masih memverifikasi video dan laporan saksi. Jika terbukti, kami akan bertindak tegas tanpa pandang bulu. Tidak ada tempat bagi pelanggar hukum, apalagi yang membawa nama institusi," tegasnya.

Sementara itu, Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Pol Dadan Wahyudi, memastikan bahwa laporan Wina ditangani secara profesional dan tidak akan didiamkan.

"Kami menjamin kasus ini tetap berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku," katanya singkat.

Potret Buram Penegak Hukum

Kasus ini kembali membuka luka lama tentang bagaimana institusi yang seharusnya menjadi pelindung, justru kadang menghadirkan ancaman. Kekerasan oleh aparat, terlebih yang dilakukan karena alasan personal seperti cemburu, adalah bentuk nyata penyalahgunaan kekuasaan yang tidak boleh dibiarkan.

Wina bukan hanya korban kekerasan fisik. Ia korban dari sistem yang selama ini sering abai ketika pelaku berasal dari dalam institusi itu sendiri. Kini, semua mata tertuju pada langkah konkret Polda Sumsel. Apakah hukum benar-benar akan ditegakkan?

Wina hanya ingin satu hal: "Aku ingin aman. Itu saja. Aku ingin dia dihukum supaya dia nggak bisa lukai orang lain."

(Mond)

#Penganiayaan #Kekerasan #Kriminal #OknumPolisiAniayaMantanPacar