Dini Hari Mencekam di Tanduk Kabau: Ambulans Bermuatan Pasien Tabrak Truk Parkir di Jalur Menurun Lubuk Kilangan
Ambulans Asal Jambi Bawa Pasien Tabrak Truk Parkir di Kawasan Indarung
D'On, Padang – Senin pagi, 21 April 2025, langit Padang masih menyisakan sisa kegelapan dini hari ketika sebuah insiden memilukan kembali mengguncang ruas Jalan Raya Padang–Indarung. Tepatnya di kawasan Tanduk Kabau, Kecamatan Lubuk Kilangan, suasana tenang mendadak berubah mencekam. Sebuah ambulans yang tengah membawa pasien rujukan dari Solok menuju Padang mengalami kecelakaan hebat saat menabrak bagian belakang truk parkir. Waktu menunjukkan pukul 04.30 WIB, ketika dentuman keras membangunkan warga sekitar.
Ambulans dalam Misi Kemanusiaan, Malah Tertimpa Petaka
Ambulans jenis Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi BH 9019 FC itu tengah menjalankan misi penting mengantarkan seorang pasien menuju RSUP Dr. M. Djamil Padang. Namun di tengah jalur menurun yang lurus dan dikenal cukup berbahaya itu, nasib berkata lain. Tanpa diduga, kendaraan medis ini justru menghantam bagian belakang truk besar BA 8089 QBU yang terparkir di sisi jalan.
“Cuaca saat itu cerah, jarak pandang baik, dan rambu-rambu lalu lintas di kawasan itu dalam kondisi aktif. Jalur tersebut sebenarnya cukup ideal untuk dilalui,” ujar Kompol Sosmedya, Kapolsek Lubuk Kilangan, saat diwawancarai di lokasi kejadian. Namun kenyataan di lapangan berbicara lain sebuah kelengahan sekecil apapun bisa berujung tragedi.
Dentuman Keras, Jeritan Panik, dan Proses Evakuasi yang Dramatis
Dampak dari benturan sangat parah. Bagian depan ambulans ringsek nyaris tak berbentuk, menyisakan puing logam yang menganga dan kaca berserakan. Tiga orang yang berada dalam kabin ambulans mengalami luka-luka, di antaranya seorang perawat muda bernama Silfi (25) asal Bangko, serta pasien rujukan dan seorang penumpang lainnya yang belum diidentifikasi secara lengkap.
Tanpa membuang waktu, tim penyelamat segera mengerahkan ambulans pengganti. Ketiganya dievakuasi ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dalam kondisi luka-luka namun masih sadar. “Respons cepat tim medis patut diapresiasi. Kalau evakuasi terlambat, kondisi korban bisa lebih parah,” tambah Kompol Sosmedya.
Identitas Pengemudi dan Sorotan terhadap Prosedur Keamanan Ambulans
Pengemudi ambulans diketahui bernama Emiasin (27), warga Desa Kroya, Kabupaten Merangin. Sementara sopir truk yang saat itu memarkir kendaraannya di sisi jalan, adalah Amrizal (53), warga Saruaso Timur, Kabupaten Agam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kerugian materiil masih dalam proses pendataan oleh pihak kepolisian.
Kasus ini menambah deret panjang kecelakaan lalu lintas yang menimpa kendaraan medis kendaraan yang seharusnya menjadi simbol harapan dan penyelamat nyawa.
Peringatan Keras dan Evaluasi Mendalam
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki secara menyeluruh penyebab pasti kecelakaan. Mulai dari kecepatan laju ambulans, keberadaan truk yang parkir di jalur menurun, hingga kemungkinan kelalaian prosedur keselamatan. Kompol Sosmedya mengimbau seluruh pengemudi, terutama mereka yang mengoperasikan kendaraan operasional darurat, untuk tidak mengabaikan aspek keselamatan, bahkan saat sedang dalam tugas kritis sekalipun.
“Ambulans punya prioritas di jalan, tapi bukan berarti bisa abai terhadap keselamatan. Jalur menurun sangat rawan, dan visibilitas dini hari sering kali menipu,” tegasnya.
Catatan Kritis untuk Semua Pihak
Kecelakaan ini tidak hanya menyisakan kerusakan fisik, tetapi juga memunculkan pertanyaan penting: seberapa siap sebenarnya sistem kita dalam menjamin keamanan petugas medis dan pasien yang mereka bawa? Apakah pelatihan pengemudi ambulans sudah cukup? Apakah rambu-rambu di jalur rawan sudah didukung penerangan yang memadai?
Masyarakat berharap, tragedi seperti ini menjadi bahan evaluasi serius bagi semua pihak agar misi kemanusiaan tak lagi harus dibayar mahal dengan nyawa dan luka.
(Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #Padang #AmbulansTabrakTruk