Breaking News

Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua Klarifikasi Tudingan Mendorong dan Mencekik Pramugari: “Saya Hanya Membantu Bapak Tua”

Ilustrasi pramugari menyajikan makanan. Foto: Shutterstock

D'On, Medan
– Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari partai Golkar, Megawati Zebua, akhirnya memberikan penjelasan terkait viralnya video yang menunjukkan insiden antara dirinya dengan seorang pramugari dalam pesawat yang mengarah pada tuduhan mendorong dan mencekik pramugari. Menanggapi hal ini, Megawati dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyebut bahwa narasi yang beredar di media sosial adalah keliru.

Menurut Megawati, video yang beredar tersebut menyimpang dari kenyataan. “Video yang dikatakan mencekik itu tidak ada sama sekali. Saya tidak pernah berniat mencekik siapa pun,” ujar Megawati saat memberikan klarifikasi di gedung DPRD Sumut, Selasa (15/4). Megawati menambahkan bahwa apa yang terjadi sebenarnya adalah upayanya untuk membantu menyelesaikan situasi yang melibatkan seorang penumpang lain, seorang pria tua, yang kesulitan dengan tas bawaannya.

Membantu Penumpang Lanjut Usia

Megawati menjelaskan bahwa pria tua tersebut tidak ingin tasnya dimasukkan ke dalam bagasi pesawat karena ia harus melanjutkan perjalanan ke Padang dan khawatir barang bawaannya tidak bisa segera diterima. “Saya hanya berusaha membantu. Saya mencoba mengingatkan pramugari agar memberikan ruang supaya penumpang lainnya bisa naik ke pesawat. Saat itu, saya hanya ingin memastikan pria tua tersebut tidak ketinggalan pesawat,” ujar Megawati.

Dia juga mengungkapkan bahwa penumpang tersebut sudah menunggu cukup lama di area bagasi, sekitar satu jam, dan sangat khawatir kalau barangnya tertinggal. “Makanya saya sangat membantu, saya minta tolong ke pramugari untuk membantu pria tua itu. Tetapi pramugarinya bertahan dan tak mau memberi jalan,” kata Megawati. Tak hanya itu, menurut Megawati, dalam proses tersebut, pramugari tetap berusaha menjaga keteguhan pada prosedur yang ada, meskipun Megawati merasa bahwa apa yang dia lakukan adalah demi kepentingan penumpang yang lebih tua tersebut.

Masalah Koper yang Dilarang Masuk Kabin

Selain isu dengan pramugari, Megawati juga menanggapi tudingan yang mengatakan dirinya memaksa untuk memasukkan koper ke dalam kabin pesawat. Megawati membenarkan bahwa koper yang dibawanya memang sudah dilabeli untuk dimasukkan ke dalam bagasi pesawat, tetapi saat proses boarding, koper tersebut ditolak masuk ke dalam bagasi.

“Saya pikir koper saya bisa dibawa ke dalam kabin karena sebelumnya sudah dilabeli untuk bagasi, tetapi saat saya ingin membawa koper itu, saya dihalangi oleh pramugari yang mengatakan bahwa tas saya sudah dilabeli untuk diletakkan di kargo,” ungkap Megawati.

Kendati demikian, Megawati bersikukuh bahwa dirinya berniat memasukkan koper tersebut ke kabin karena sudah terlanjur berada di pesawat dan merasa koper itu lebih aman dibawa ke dalam kabin. Namun, pihak pramugari tetap teguh pada prosedur yang berlaku, dan perdebatan tersebut memanas hingga akhirnya Megawati diminta untuk turun dari pesawat.

“Pada akhirnya, saya diminta turun dari pesawat dan ketinggalan penerbangan tersebut. Saya harus melanjutkan perjalanan pada hari berikutnya,” tambah Megawati dengan nada menyesal.

Pihak Maskapai Berikan Penjelasan Berbeda

Sementara itu, pihak maskapai Wings Air memberikan penjelasan resmi mengenai kejadian ini. Menurut Corporate Communication Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, insiden tersebut bermula saat Megawati menolak instruksi pramugari untuk menempatkan koper yang sudah dilabeli untuk bagasi ke dalam kargo, sesuai prosedur keselamatan yang berlaku.

Danang menjelaskan, “Pelanggan inisial MZ membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat. Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin (pramugari) mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang.” Namun, Megawati disebut menunjukkan sikap tidak kooperatif dengan menolak mengikuti arahan pramugari, bahkan mencoba melepas label bagasi.

Danang menambahkan bahwa meskipun pramugari sudah berusaha memberikan penjelasan secara persuasif, Megawati tetap bersikukuh, yang kemudian mengarah pada perdebatan yang berakhir dengan Megawati diminta turun dari pesawat.

Penyelesaian yang Terlewatkan

Insiden ini tentunya menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara penumpang dan awak kabin, terutama ketika melibatkan masalah prosedur yang ketat. Bagi Megawati, situasi ini tidak hanya soal koper atau penumpang, tetapi juga tentang bagaimana penumpang bisa saling membantu satu sama lain, terlebih dalam situasi darurat. Bagi maskapai, ketegasan dalam menerapkan prosedur keselamatan harus tetap dijaga, meskipun seringkali berhadapan dengan ketidakpahaman dari penumpang.

Pada akhirnya, Megawati harus menunda perjalanannya dan melanjutkan keesokan harinya, sementara banyak pihak yang terlibat dalam insiden ini memiliki pandangan yang berbeda tentang siapa yang benar dan siapa yang salah. Namun, yang jelas, peristiwa ini menunjukkan bahwa terkadang perbedaan persepsi bisa memicu ketegangan dalam situasi yang tampaknya sepele.

(Mond)

#Viral #MegawatiZebua #Pramugari #WingsAir #OknumAnggotaDPRDSumutCekcokdenganPramugari