Breaking News

Drama Pencurian Truk di Padang: Aksi Tengah Malam, Kejar-kejaran Antar-Kabupaten, dan Akhir yang Tragis di Sijunjung

Pemuda Padang Curi Truk dan Ditangkap di Sijunjung saat Hendak Jual Ban

D'On, Sijunjung
– Seorang pemuda berusia 25 tahun, berinisial M, warga Gang Loko, Kelurahan Pampang, Kota Padang, akhirnya harus mengakhiri pelariannya setelah upayanya menjual ban truk berujung penangkapan di pinggir jalanan sepi di Kabupaten Sijunjung. Ia tidak pernah menyangka bahwa tindakannya yang dimulai dari niat menjual ban akan menjadi kasus pencurian truk yang menegangkan, melibatkan kejar-kejaran antar-kabupaten, dan ditutup dengan borgol di pergelangan tangan.

Aksi Tengah Malam yang Direkam Kamera

Kejadian bermula di tengah malam, Jumat (18/4), pukul 01.00 WIB. Saat sebagian besar warga Lubuk Begalung tengah terlelap, dua pria mendekati sebuah truk engkel merah Nissan CK 87 yang sedang terparkir di Jalan By Pass Parak Laweh. Dalam gelap dan senyap, keduanya yang datang berboncengan menggunakan sepeda motor mulai beraksi.

Mereka bukan pencuri amatir. Aksi mereka begitu tenang, terkoordinasi. Mereka membongkar paksa pintu truk, merusak sistem penguncian, lalu menyalakan mesin dan pergi begitu saja. Dalam hitungan menit, truk bernilai Rp85 juta itu pun raib.

Sial bagi mereka, kamera pengintai di sekitar lokasi menangkap seluruh momen. Gambar mereka masuk dalam sistem, dan menjadi petunjuk pertama yang sangat berharga bagi pihak kepolisian.

Panik di Pagi Hari dan Laporan Polisi

Keesokan paginya, Ilham (33), sang pemilik truk, dibuat terperanjat. Truk andalannya yang biasa ia gunakan untuk mencari nafkah hilang tak berbekas. Ia sempat menyisir jalan sekitar, berharap truk itu hanya dipindahkan atau dipinjam seseorang yang dikenalnya. Namun, ketika semua kemungkinan itu tak membuahkan hasil, ia melangkah pasti ke Polsek Lubuk Begalung dan melaporkan kejadian tersebut.

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Setiadi Purba, yang menerima laporan itu langsung membentuk tim kecil untuk melakukan penyelidikan cepat. Berbekal rekaman CCTV, jejak digital, dan informasi lapangan, perburuan terhadap pelaku dimulai.

Jejak Pelarian Melintasi Sumatra Barat

Tak ingin hasil curiannya terlalu lama dalam sorotan, M dan rekannya yang berinisial A (kini buron) langsung membawa truk curian itu menembus malam menuju Padang Panjang. Di sana, mereka sempat mencoba menghubungi beberapa pihak yang diyakini bisa menjadi pembeli. Namun, pembeli yang mereka tunggu tak kunjung muncul.

Waktu berjalan. Tekanan semakin besar. Mereka pun kembali mengemudi, menyusuri jalan-jalan Sumatra Barat dari Padang Panjang ke Baso, lalu menyusur ke Sawahlunto. Entah karena kebingungan, kelelahan, atau mulai merasa terpojok, mereka akhirnya berhenti di Bukit Sebelah, Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung. Di situlah nasib mulai berbalik.

Penggerebekan di Pinggir Jalan

Pagi Senin (21/4), sekitar pukul 09.30 WIB, aparat kepolisian yang sudah mengantongi identitas M bergerak cepat. Mereka menemukan M berdiri sendirian di pinggir jalan, tampak menunggu seseorang. Polisi menduga saat itu ia sedang berupaya menjual ban truk, mungkin kepada pembeli lokal atau penadah. Namun, sebelum transaksi sempat dimulai, tim dari Polsek Lubuk Begalung langsung meringkusnya di tempat.

“Pelaku mengakui semua perbuatannya. Ia dan rekannya memang berniat menjual truk tersebut. Tapi karena kesulitan menemukan pembeli, mereka akhirnya terus membawa truk keliling,” jelas Kompol Robby saat ditemui pada Selasa (22/4).

Satu Ditangkap, Satu Masih Buron

Kini M telah ditahan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara truk curian itu juga sudah diamankan sebagai barang bukti di Mapolsek Lubuk Begalung. Satu nama lain, yakni A, rekan M, masih dalam pencarian.

“Kami sudah kantongi identitasnya dan sedang memburu pelaku yang buron. Kami imbau agar dia segera menyerahkan diri sebelum kami yang menemukannya. Karena cepat atau lambat, pelariannya pasti berakhir,” tegas Robby, dengan nada yang tenang tapi sarat peringatan.

Dari Gang Loko ke Balik Jeruji

Kisah M berakhir jauh dari titik awalnya di Gang Loko, Padang. Dari niat menjual ban hingga menjadi tersangka kasus pencurian, perjalanan yang ia tempuh dalam beberapa hari membawa konsekuensi berat. Kini, bukan hanya hukum yang menantinya, tetapi juga kenyataan bahwa setiap langkah dalam pelariannya telah terekam, bukan hanya oleh kamera, tapi oleh hukum yang tak pernah tidur.

Dan di tengah jalan sepi Sijunjung, truk curian itu kini menjadi saksi bisu tentang satu malam gelap, satu keputusan keliru, dan akhir dari kebebasan.

(Mond)

#PencurianTruk #Kriminal #Sijunjung