Drama Penyelamatan di Malam Hari: Delapan Wisatawan Terjebak di Air Terjun Sungai Dalam Solok Selatan, Tim SAR Lakukan Evakuasi Menegangkan
Tim SAR Evakuasi Wisata yang Terjebak di Air Terjun Sungai Dalam Kabupaten Solok Selatan
D'On, Solok Selatan - Minggu malam yang tenang berubah menjadi momen penuh ketegangan ketika delapan wisatawan muda terjebak di tengah derasnya arus Air Terjun Sungai Dalam, kawasan hutan lebat Kecamatan Sangir, Solok Selatan. Deru air yang biasanya menenangkan mendadak menjadi ancaman ketika debit sungai meningkat secara tiba-tiba, menjebak mereka di sebuah pulau kecil di tengah arus yang menggila.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (6/4/2025) sore, saat langit mulai meredup menjelang malam. Sekelompok wisatawan, terdiri dari empat pria dan empat wanita, memutuskan untuk menghabiskan senja di salah satu destinasi wisata alam tersembunyi—Air Terjun Sungai Dalam. Dikelilingi hutan tropis yang masih perawan dan suara alam yang memikat, tak ada yang menyangka bahwa petualangan itu akan berubah menjadi pengalaman mendebarkan yang tak terlupakan.
Namun sekitar pukul 18.00 WIB, langit mendung yang sejak siang menggantung mulai menurunkan hujan deras di hulu sungai. Debit air naik drastis dalam hitungan menit. Air mengalir deras dari perbukitan, menciptakan arus yang tak terduga. Pulau kecil tempat mereka semula berpijak, kini terisolasi oleh arus deras yang mengancam. Jalan kembali telah tertutup, dan malam mulai turun dengan cepat.
Kabar tentang wisatawan yang terjebak pertama kali diterima oleh Kantor SAR Kelas A Padang sekitar pukul 21.15 WIB. Laporan datang dari Deri, salah satu anggota kelompok pecinta alam yang kebetulan berada di kawasan tersebut. Dengan sigap, laporan itu segera ditindaklanjuti.
Koordinat lokasi terakhir para korban—1°41'12.37" LS dan 101°20'3.62" BT—terdeteksi berjarak sekitar 18 kilometer secara lurus dari pos Unit Siaga SAR Solok Selatan. Namun jalur darat yang harus dilalui jauh lebih panjang, mencapai 32 kilometer, membelah jalan berbatu dan kawasan hutan dengan estimasi waktu tempuh satu jam.
Tanpa menunggu lama, pukul 21.30 WIB, empat personel dari Unit Siaga SAR Solok Selatan bergerak cepat ke lokasi. Mereka membawa perlengkapan lengkap: rescue carrier, perahu rafting, peralatan komunikasi dan navigasi, perlengkapan medis, hingga alat vertical rescue. Tim ini juga langsung berkoordinasi dengan pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Wali Nagari Lubuk Gadang Tenggara, dan warga sekitar.
Saat tiba di lokasi pukul 22.45 WIB, kondisi sungai masih cukup berbahaya meski debit air mulai menurun. Berkat kerja sama yang cepat dan terkoordinasi, serta pengalaman lapangan yang mumpuni, tim gabungan memutuskan untuk segera melakukan evakuasi. Tali penyelamat dibentangkan, dan satu per satu wisatawan dipandu menembus derasnya arus hingga ke tepian.
Pada pukul 22.30 WIB, seluruh korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Tak satu pun dari mereka mengalami luka-luka, hanya syok ringan dan kelelahan setelah lebih dari empat jam terjebak dalam kondisi yang mencekam.
Para korban yang berhasil diselamatkan adalah:
- Rindu Santika (30)
- Selvi Hestiarianti (18)
- Rika Tasya S (25)
- Vidya Ramadanis (17)
- Rajif Palpalo (21)
- Libra Fernando (21)
- Rafi Muhammad (21)
- Oki Saputra (25)
Setelah dievakuasi, mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing tanpa harus menjalani perawatan medis lebih lanjut.
Evakuasi yang dramatis ini menjadi bukti nyata kesiapsiagaan dan sinergi berbagai pihak dalam merespons kondisi darurat. Operasi SAR resmi ditutup pada pukul 23.00 WIB setelah debriefing dilakukan. Semua personel kembali ke kesatuan masing-masing, membawa pulang pengalaman dan kepuasan karena berhasil menyelamatkan delapan nyawa.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam menyimpan potensi bahaya yang tak terduga. Kewaspadaan dan kesiapan menjadi kunci dalam setiap petualangan di alam bebas.
(Mond)
#Peristiwa #AirTerjunSungajDalam #TimSAR #Evakuasi