Breaking News

Duka di Panggung Halalbihalal: Ketua Panitia DPD PDIP Jakarta, Brando Susanto, Wafat Saat Sambutan

Ketua panitoa halalbihalal DPP PDIP Jakarta Brando Susanto. (BeritaSatu Photo/Ruht Semiono)

D'On, Jakarta
Suasana haru menyelimuti acara Halalbihalal DPD PDIP Jakarta yang berlangsung di Jakarta International Velodrome, Minggu (27/4/2025), setelah sebuah tragedi tak terduga terjadi. Ketua panitia sekaligus anggota Komisi C DPRD Jakarta, Brando Susanto, meninggal dunia saat tengah memberikan sambutan di atas panggung.

Acara yang sedianya menjadi ajang silaturahmi dan penuh sukacita itu seketika berubah menjadi momen duka. Brando, yang sejak awal acara tampak bersemangat, menaiki panggung dengan senyum lebar untuk membuka acara. Dengan suara lantang dan penuh semangat, ia menyapa para kader PDIP dari seluruh penjuru Jakarta yang hadir memenuhi ruangan.

Namun, di tengah pidato yang tengah ia bawakan, tragedi terjadi. Di hadapan ratusan pasang mata yang menyimak, tubuh Brando mendadak limbung. Ia terjatuh ke depan, tubuhnya menghantam microphone di podium, menimbulkan suara dentuman kecil yang mengagetkan seluruh hadirin.

Tim medis yang sudah bersiaga di lokasi segera berlari menuju panggung. Mereka memberikan pertolongan pertama dengan sigap. Brando kemudian dibawa keluar ruangan menggunakan tandu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Suasana menjadi sunyi. Banyak yang menunduk, ada pula yang menitikkan air mata, berdoa dalam hati untuk keselamatan Brando.

Tak ingin membiarkan acara berhenti total, panitia memutuskan untuk melanjutkan kegiatan. Ketua DPD PDIP Jakarta, Adi Wijaya, mengambil alih podium, melanjutkan sambutan dengan suara bergetar menahan haru. Ia mengajak seluruh peserta untuk tetap melanjutkan acara demi menghormati perjuangan Brando.

Tak lama kemudian, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, serta tokoh nasional sekaligus seniman kawakan Rano Karno, atau yang akrab disapa Bang Doel, turut naik ke panggung untuk memberikan sambutan. Namun suasana berubah semakin pilu saat Pramono, di tengah-tengah pidatonya, menerima kabar bahwa Brando Susanto telah menghembuskan napas terakhir.

Dengan suara tercekat dan mata berkaca-kaca, Pramono menyampaikan kabar duka itu kepada seluruh hadirin. Ia berhenti sejenak, menarik napas panjang, lalu mengucap kalimat yang membuat seluruh ruangan terhenyak.

"Saudara-saudara sekalian, dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan duka yang mendalam. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sahabat kita, teman kita, ketua panitia kita yang tadi kita saksikan bersama-sama, Brando Susanto, telah meninggal dunia," ujar Pramono, suaranya bergetar menahan tangis.

Ia mengajak seluruh kader PDIP yang hadir untuk mendoakan Brando, berharap agar seluruh amal ibadahnya diterima dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Amin, amin," gema suara serempak dari peserta, banyak di antara mereka yang tak kuasa membendung air mata.

Pramono kemudian menegaskan bahwa semangat Brando harus menjadi teladan bagi seluruh kader. Ia menggambarkan Brando sebagai sosok pekerja keras yang mendedikasikan hidupnya untuk partai dan rakyat, bahkan hingga detik-detik terakhir kehidupannya.

"Ini adalah duka kita bersama. Namun, kita tidak boleh menyerah. Kita harus terus bekerja keras, karena apa yang dilakukan sahabat kita Brando Susanto merupakan contoh nyata: bekerja dan mengabdi sampai akhir hayat," lanjut Pramono dengan penuh haru.

Atas nama Pemerintah Provinsi Jakarta, Pramono menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Brando atas segala dedikasi, kerja keras, dan loyalitas yang telah ia curahkan selama ini.

Acara Halalbihalal yang awalnya penuh kegembiraan, kini berubah menjadi peringatan akan pengabdian sejati seorang kader yang wafat dalam tugas. Doa-doa mengalir sepanjang acara, tidak hanya untuk mengenang Brando Susanto, tetapi juga untuk menguatkan semangat perjuangan yang telah ia wariskan.

(Mond)

#Peristiwa #BrandoSusanto #PDIP