Empat Bulan Menghilang di Hutan Papua: 510 Personel Gabungan Dikerahkan Mencari Jejak Iptu Tomi
510 Personil Gabungan Dikerahkan Dalam Pencarian Iptu Tomi Marbun yang 4 Bulan Hilang di Hutan Papua
D'On, Teluk Bintuni, Papua Barat - Suasana Mapolres Teluk Bintuni pagi itu tak seperti biasa. Di bawah langit yang mendung tipis, ratusan personel dari berbagai instansi berdiri dalam barisan rapih, menyimak dengan penuh khidmat. Mereka bukan sekadar pasukan dalam apel rutin, melainkan bagian dari misi besar: mencari Iptu Tomi Samuel Marbun perwira muda yang hilang selama empat bulan dalam tugas pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di belantara Papua Barat.
Iptu Tomi, mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Teluk Bintuni, dilaporkan hanyut terbawa arus deras saat mencoba menyeberangi Kali Rawara di Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, pada 18 Desember 2024. Saat itu, ia tengah memimpin operasi penangkapan KKB tugas berisiko tinggi yang menempatkan nyawa di garis terdepan demi menjaga keamanan negara.
Sejak peristiwa itu, pencarian telah dilakukan dua kali namun belum membuahkan hasil. Kini, Operasi Moskona AB 2025 digelar sebagai upaya ketiga, dan terbesar sejauh ini.
Dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, apel gelar pasukan pada Selasa, 22 April 2025, menjadi penanda dimulainya operasi lanjutan ini. Dalam amanatnya, Irjen Isir menegaskan bahwa pengabdian seorang anggota Polri bukan sekadar rutinitas, tetapi wujud nyata dari sumpah dan janji untuk melindungi tanah air meski harus mempertaruhkan nyawa.
"Sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, kita harus bertanggung jawab, teguh pada prinsip, dan mengutamakan kepentingan negara. Jangan pernah surut walau rintangan menghadang," tegasnya di hadapan 510 personel gabungan.
Pasukan pencari terdiri dari personel Polri, TNI, Basarnas, serta unsur pemerintah daerah dan warga lokal. Mereka dilengkapi peralatan modern mulai dari spit (perahu cepat), long boat, drone pemantau, helikopter, hingga perlengkapan SAR lengkap. Penduduk setempat, yang mengenal medan dan budaya wilayah itu, juga dilibatkan sebagai mitra strategis dalam operasi.
Setelah apel, dilakukan Technical Floor Game (TFG) simulasi teknis yang digunakan untuk mematangkan strategi pencarian, memastikan tiap unit paham peran dan tanggung jawabnya dalam medan yang dikenal sulit dan ekstrem. Operasi ini tak hanya berfokus pada pencarian fisik, tetapi juga menjadi bukti nyata sinergi antarinstansi dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi informasi yang belum terverifikasi. Ia menekankan pentingnya dukungan moral dari publik agar misi ini bisa berjalan lancar dan efektif.
"Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat. Percayakan kepada tim kami yang telah bekerja maksimal dengan segala daya upaya," ujarnya kepada wartawan.
Kasus hilangnya Iptu Tomi juga telah menjadi perhatian nasional. Dalam rapat Komisi III DPR RI pada 17 Maret 2025, Kapolri diminta untuk membentuk tim pencari fakta yang berada langsung di bawah pengawasan parlemen. Desakan ini muncul sebagai bagian dari pengawasan publik terhadap penegakan hukum di wilayah-wilayah rawan konflik seperti Papua.
Kini, harapan besar tertumpu pada Operasi Moskona AB 2025. Di tengah lebatnya hutan, derasnya sungai, dan sulitnya medan, para personel bergerak dengan satu misi: menemukan Iptu Tomi, apapun kondisinya. Sebab bagi mereka, setiap prajurit adalah saudara. Dan tak ada yang ditinggalkan dalam tugas, bahkan ketika waktu telah berjalan berbulan-bulan.
(Mond)
#IptuTomiMarbun #Polri #KKB