Fakta Sebenarnya di Balik Kabar Abu Janda Jadi Komisaris Jasamarga: Klarifikasi Resmi Buka Tabir Kebenaran
Hoaks Abu Janda Jadi Komisaris Jasamarga Tollroad Operation. (Foto: Medsos)
D'On, Jakarta – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan kabar yang menggemparkan: Permadi Arya, yang lebih dikenal dengan nama bekennya Abu Janda, disebut-sebut telah diangkat menjadi komisaris di salah satu anak perusahaan milik negara, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO). Isu tersebut menyebar cepat, diperkuat dengan beredarnya sebuah poster digital yang memuat ucapan selamat atas "terpilihnya" Abu Janda sebagai komisaris perusahaan pengelola jalan tol itu.
Poster berwarna biru tersebut tampil layaknya pengumuman resmi: dilengkapi logo perusahaan, nama lengkap Abu Janda, serta pernyataan tegas yang menyebutkan posisinya sebagai komisaris. Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut menyulut berbagai reaksi netizen. Sebagian besar mempertanyakan validitas informasi tersebut, sementara yang lain langsung merespons dengan komentar bernada pro dan kontra.
Namun, di balik riuhnya respons publik, pihak perusahaan akhirnya angkat bicara untuk meredam polemik. Melalui akun Instagram resmi PT Jasamarga Tollroad Operator, pihak JMTO memberikan klarifikasi langsung pada kolom komentar salah satu unggahan yang diserbu netizen.
“Halo Sobat JMTO, informasi tersebut tidak benar ya. Sampai saat ini, tidak ada pengangkatan Saudara Permadi Arya sebagai Komisaris PT JMTO,” tulis admin akun @official.jmto secara tegas.
Klarifikasi ini sekaligus menegaskan bahwa kabar pengangkatan Abu Janda hanyalah hoaks belaka yang tidak berdasar. Tidak ada dokumen resmi, pengumuman sah, maupun pernyataan dari pihak JMTO yang membenarkan klaim tersebut.
Fenomena ini mencerminkan betapa cepat dan mudahnya informasi, baik yang benar maupun salah, menyebar di era digital. Dalam waktu singkat, sebuah poster yang belum terverifikasi bisa membentuk opini publik dan menciptakan kericuhan maya.
Permadi Arya sendiri dikenal sebagai figur publik yang kerap tampil kontroversial di media sosial, dengan komentar-komentar tajam yang kerap memancing perdebatan. Tak heran, ketika namanya dikaitkan dengan jabatan strategis di perusahaan pelat merah, publik bereaksi dengan cepat.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya literasi digital di tengah masyarakat. Klarifikasi dari pihak JMTO seharusnya menjadi penutup dari kabar yang simpang siur ini, namun tetap meninggalkan pelajaran bahwa verifikasi informasi adalah langkah utama sebelum menyebarkan atau mempercayai sebuah kabar, terlebih yang melibatkan tokoh publik dan lembaga negara.
(Mond)
#AbuJanda #PermadiArya #BUMN #KomisarisJasamargaTollRoad