Breaking News

Gempa M4.2 Guncang Kabupaten Solok, Sumbar Tidak Berpotensi Tsunami, Warga Diimbau Tetap Tenang

Infografis BMKG

D'On, Padang Panjang -
 Sebuah gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4.2 mengguncang wilayah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Selasa sore, 8 April 2025, pukul 17.23 WIB. Gempa yang bersumber dari daratan ini dirasakan cukup kuat oleh warga, namun tidak menimbulkan potensi tsunami.

Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak di koordinat 0,98° Lintang Selatan dan 100,71° Bujur Timur. Titik pusat gempa berada di darat, sekitar 20 kilometer tenggara Kabupaten Solok, dengan kedalaman yang sangat dangkal, hanya 1 kilometer di bawah permukaan tanah.

Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Suliti

Berdasarkan karakteristik lokasi dan kedalaman sumber gempa, BMKG mengidentifikasi gempa ini sebagai jenis gempa dangkal. Penyebab utamanya diperkirakan berasal dari aktivitas sesar lokal, yaitu Sesar Suliti, yang memang dikenal aktif di wilayah tersebut.

Guncangan Dirasakan hingga Kota Solok

Guncangan gempa dilaporkan terasa di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten dan Kota Solok, dengan intensitas mencapai III hingga IV MMI. Pada skala ini, getaran dirasakan jelas oleh banyak orang di dalam rumah. Benda-benda ringan bergoyang, dan suara dari jendela atau pintu yang bergetar pun terdengar. Meski begitu, hingga laporan ini diterbitkan, belum ada laporan kerusakan bangunan atau korban jiwa.

Terdapat Satu Gempa Susulan

BMKG juga mencatat adanya satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock) yang terjadi tak lama setelah gempa utama, dengan kekuatan lebih kecil yakni magnitudo 2.4. Meskipun lemah, hal ini tetap menjadi bagian dari proses alami setelah gempa utama terjadi.

Himbauan untuk Masyarakat

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Dr. Suaidi Ahadi, S.T., M.T., menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang belum terverifikasi kebenarannya.

"Pastikan bangunan tempat tinggal Anda aman sebelum kembali masuk. Hindari berada di dekat bangunan yang retak atau berpotensi roboh akibat gempa," ujarnya.

Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memperoleh informasi resmi hanya dari kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi, seperti media sosial Instagram dan Twitter @infoBMKG, situs web resmi www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, Telegram channel InaTEWS_BMKG, serta aplikasi mobile resmi BMKG yang tersedia di iOS dan Android.

(Mond)

#BMKG #GempaBumi #Peristiwa