Breaking News

Jaringan Narkoba Internasional Dibongkar di Palu: Polisi Gagalkan Peredaran 24 Kg Sabu, Ungkap Otak di Balik Operasi Gelap

Polda Sulteng Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, 3 Pelaku Ditangkap 

D'On, Palu
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) mencetak prestasi besar dalam perang melawan narkotika. Operasi senyap yang dilakukan selama beberapa pekan terakhir berhasil menggagalkan peredaran 24 kilogram sabu yang diselundupkan dari Malaysia ke Kota Palu. Tiga orang tersangka berhasil diringkus, sementara seorang aktor utama jaringan narkoba lintas negara kini menjadi buruan intensif aparat.

Penangkapan bermula dari pengintaian yang dilakukan tim Direktorat Reserse Narkoba terhadap seorang pria berinisial MZ. Selasa, 8 April 2025, di Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi, MZ diciduk bersama empat kilogram sabu yang disimpan rapi dalam kemasan siap edar. Polisi yang telah lama membuntuti gerak-gerik MZ segera mencecar tersangka hingga muncullah dua nama lain: AM dan RO.

Tak butuh waktu lama, tim kembali bergerak cepat. Senin dini hari, 21 April 2025, dalam operasi penggerebekan terpisah, AM dan RO diringkus dengan barang bukti mencengangkan: 20 kilogram sabu murni yang disimpan dalam dua tas besar. Total 24 kilogram sabu yang dipasok dari Malaysia pun berhasil diamankan sebelum sempat meracuni masyarakat Palu.

Jaringan Terstruktur, Perempuan Misterius Diduga Dalang

"Barang bukti 20 kilogram ini berasal dari Malaysia dan hendak diedarkan di Kota Palu atas perintah seorang perempuan berinisial FT," ungkap Kombes Pol Djoko Wienartono, Kabid Humas Polda Sulteng, kepada awak media. Sosok FT kini tengah diselidiki lebih lanjut, diduga kuat memiliki peran sebagai penghubung antara kartel Malaysia dan jaringan lokal di Palu.

Di sisi lain, Kombes Pol Pribadi Sembiring, Direktur Reserse Narkoba, menambahkan bahwa pihaknya tengah memburu seorang pria berinisial AS, warga Palu, yang diyakini sebagai otak utama jaringan ini. "AS adalah pengendali jaringan narkotika lintas negara. Ia tak hanya mengatur arus masuk sabu dari Malaysia, tetapi juga mendistribusikannya secara sistematis ke berbagai wilayah di Sulawesi Tengah," terang Sembiring.

Barang Bukti dan Rantai Distribusi

Dari hasil pengungkapan, polisi turut menyita satu unit mobil, dua buah tas besar, beberapa karung berisi sabu, serta sejumlah telepon genggam yang digunakan untuk koordinasi antar anggota jaringan. Bukti-bukti ini kini menjadi pintu masuk bagi penyidik untuk menelusuri lebih dalam siapa saja pihak yang terlibat dalam jaringan gelap ini.

"Ini bukan hanya soal sabu, ini soal bagaimana sindikat internasional menjadikan Palu sebagai titik distribusi narkoba. Kami tidak akan berhenti sampai semua yang terlibat, termasuk aktor intelektualnya, ditangkap dan diadili," tegas Djoko Wienartono.

Ancaman Nyata di Tengah Kota

Pengungkapan kasus ini membuka mata banyak pihak bahwa peredaran narkoba tak lagi mengenal batas dan tak pandang tempat. Palu, yang selama ini dikenal sebagai kota tenang, rupanya menjadi salah satu target utama distribusi narkotika lintas negara.

Polisi mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam memberantas peredaran narkoba, baik dengan memberikan informasi maupun menjaga lingkungan dari pengaruh buruk zat terlarang ini. "Satu informasi kecil dari warga bisa menyelamatkan ribuan nyawa," tambah Kombes Sembiring.

(Mond)

#JaringanNarkobaInternasional #Narkoba #Sabu