Kebakaran Hebat Gegerkan Kompleks Jala Utama II Padang: Satu Rumah Ludes, Tujuh Lainnya Nyaris Terbakar
Petugas Damkar Kota Padang memadamkan api di rumah warga Pampangan Nan XX, Lubukbegalung, Sabtu pagi (26/4/2025).
D'On, Padang — Suasana pagi di Kompleks Jala Utama II, Kelurahan Pampangan Nan XX, Kecamatan Lubukbegalung, berubah mencekam hanya dalam hitungan menit. Sekitar pukul 06.52 WIB, Sabtu (26/4/2025), kobaran api tiba-tiba membumbung dari sebuah rumah tinggal, memecah kesunyian kawasan padat penduduk itu dan menciptakan kepanikan luar biasa di tengah warga yang baru saja memulai hari.
Rumah milik seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Syarial Nadir (59) menjadi pusat dari bencana ini. Berdasarkan keterangan saksi mata, percikan api tampak berasal dari dalam bangunan permanen seluas 250 meter persegi tersebut. Api dengan cepat membesar dan membakar seluruh bagian rumah hingga tak bersisa.
“Begitu melihat asap dan percikan, saya langsung berteriak dan meminta bantuan warga untuk menghubungi pemadam kebakaran,” ungkap seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya, masih terlihat syok dengan peristiwa yang baru saja terjadi.
Akses Sulit, Waktu Kritis
Tim pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang merespons cepat. Lima unit armada lengkap dengan 60 personel dikerahkan dan tiba di lokasi sekitar pukul 07.06 WIB. Namun, medan yang sulit akibat sempitnya akses jalan dan padatnya pemukiman membuat proses pemadaman berlangsung dramatis dan penuh tantangan.
“Medannya cukup berat. Jalan masuk ke lokasi terlalu sempit untuk armada kami yang berukuran besar. Tapi kami tetap berusaha secepat mungkin untuk menjinakkan api agar tidak menjalar ke rumah-rumah lainnya,” jelas Rinaldi, Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Kota Padang.
Beruntung, hanya satu rumah yang hangus terbakar. Berkat respons cepat dan kerja sama warga, tujuh rumah lainnya yang berada dalam radius bahaya berhasil diselamatkan. Luas area terdampak ditaksir mencapai 1.500 meter persegi. Dari sisi kerugian, rumah yang terbakar diperkirakan menelan kerugian sekitar Rp500 juta. Namun, keberhasilan menyelamatkan tujuh rumah lain diperkirakan menyelamatkan aset warga senilai Rp2,5 miliar.
Tidak Ada Korban Jiwa, Tapi Trauma Menyisa
Meski tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, trauma mendalam membekas di hati keluarga korban dan para tetangga yang menyaksikan langsung keganasan si jago merah. Saat kejadian, rumah sedang dihuni oleh empat anggota keluarga yang berhasil keluar sebelum api membesar.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun pihak Damkar belum memberikan kesimpulan resmi.
Imbauan Serius untuk Warga Padat Penduduk
Dinas Damkar Kota Padang mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan, terutama di kawasan padat penduduk yang memiliki risiko tinggi terhadap kebakaran. Rinaldi menekankan pentingnya pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik dan peralatan rumah tangga.
“Kami mengimbau seluruh warga untuk lebih peduli terhadap keamanan rumah masing-masing. Jangan remehkan kabel yang sudah usang atau steker yang longgar. Di lingkungan padat seperti ini, api bisa menyebar hanya dalam hitungan detik,” tutupnya.
Kebakaran ini menjadi alarm keras bagi semua pihak, bahwa bencana bisa datang kapan saja dan dari hal-hal yang kerap dianggap sepele. Warga Pampangan Nan XX hari itu mendapat pelajaran berharga—betapa pentingnya kesiapan, kepedulian, dan solidaritas dalam menghadapi situasi darurat.
(Mond)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang