Kemhan Buka Penyelidikan Serius: Siapa Oknum di Balik Mobil Dinas yang Diduga Terlibat Transaksi Prostitusi?
Ilustrasi transaksi prostitusi. FOTO/iStockphoto
D'On, Jakarta - Sebuah video singkat berdurasi kurang dari satu menit, namun dampaknya menghentak dunia maya dan menimbulkan riak di tubuh Kementerian Pertahanan (Kemhan). Rekaman itu menampilkan sebuah mobil berpelat dinas Kemhan berhenti di pinggir jalan, didatangi oleh seorang perempuan muda berpakaian minim tank top hitam dan celana pendek jeans yang diduga kuat merupakan pekerja seks komersial (PSK).
Video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @heritagemotors.id dan langsung menyebar luas. Dalam hitungan jam, publik mulai mempertanyakan: siapa pengendara mobil tersebut? Benarkah dia anggota Kemhan? Dan yang paling krusial apa urusan kendaraan dinas di tempat dan waktu seperti itu?
Kemhan Bereaksi Cepat
Tak tinggal diam, pihak Kemhan langsung mengeluarkan pernyataan resmi. Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas Inkiriwang, selaku Kepala Biro Informasi dan Humas Kemhan, menyatakan bahwa mereka tengah melakukan investigasi internal menyeluruh untuk mengungkap siapa pengguna kendaraan tersebut dan apa motif di balik penggunaannya.
“Kemhan saat ini tengah melakukan penelusuran internal secara menyeluruh untuk memastikan siapa pengguna maupun kepentingan penggunaan kendaraan tersebut,” ujar Frega dalam pernyataan tertulis, Rabu (9/4).
Ia menegaskan, jika terbukti terjadi pelanggaran etik atau hukum, sanksi tegas akan dijatuhkan. Tidak ada ruang bagi pelanggaran moral di institusi pertahanan negara.
“Kemhan menjunjung tinggi nilai-nilai disiplin, kehormatan, dan integritas. Jika nantinya ditemukan adanya pelanggaran, tindakan tegas akan diambil sesuai aturan hukum dan kode etik,” lanjutnya.
Masyarakat Diminta Tidak Terburu-Buru
Meski tekanan publik menguat, Frega mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak buru-buru menyimpulkan tanpa fakta lengkap. Di era digital, katanya, informasi bisa dengan mudah direkayasa atau dipotong dari konteks aslinya, sehingga menimbulkan misinformasi.
Ia juga menekankan agar publik tidak menyebarluaskan konten yang belum terverifikasi demi menjaga integritas proses investigasi.
Citra Institusi Dipertaruhkan
Meski belum ada konfirmasi resmi terkait identitas pengemudi, sorotan tajam publik sudah terlanjur mengarah pada integritas institusi Kemhan. Penggunaan pelat dinas untuk aktivitas yang diduga bermuatan seksual di ruang publik bukan hanya memalukan, tapi juga potensial mencoreng kehormatan militer dan pemerintahan.
Bukan kali pertama institusi pemerintah diguncang oleh skandal personal, namun peristiwa kali ini memiliki dimensi yang berbeda. Kendaraan dinas yang semestinya digunakan untuk kepentingan negara, justru terekam dalam situasi yang berpotensi melanggar hukum dan etika.
Investigasi Berlanjut, Publik Menunggu Jawaban
Kini bola panas ada di tangan Kemhan. Penyelidikan internal tengah berjalan. Sementara itu, publik menanti transparansi dan ketegasan: apakah ini hanya ulah individu yang menyalahgunakan wewenang, atau ada sistem pengawasan yang lemah hingga pelanggaran seperti ini bisa terjadi?
Yang pasti, dalam dunia digital yang serba cepat ini, setiap pelanggaran yang terekam bisa menjadi skandal nasional dan kepercayaan publik adalah taruhannya.
(Tirto)
#Kemenhan #PSK #Prostitusi #Nasional