Kos-kosan di Nanggalo Diduga Jadi Sarang "Kumpul Kebo", 1 Pria dan 3 Wanita Dipergoki Sekamar
3 Wanita dan 1 Pria Diduga Kumpul Kebo Digrebek Warga Nanggalo (Foto:Tangkapan Layar Info Minang)
D'On, Padang – Warga kawasan Jalan Sawah Liek, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, dihebohkan dengan ulah sejumlah penghuni sebuah rumah kos yang diduga kerap menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi praktik "kumpul kebo". Aksi tak senonoh yang sudah berulang kali terjadi ini akhirnya memuncak pada Minggu pagi (20/4), ketika sekelompok pemuda setempat memergoki langsung satu pria bersama tiga wanita di dalam satu kamar kos.
Menurut kesaksian warga, kos-kosan yang berada di tengah pemukiman padat penduduk ini memang sudah lama menjadi buah bibir. Beberapa kali penghuni kos diketahui membawa lawan jenis masuk dan menginap semalaman. Meskipun sempat ditegur secara halus, aktivitas serupa terus berulang, seolah tidak ada rasa segan terhadap warga sekitar.
“Kami bukan ingin ikut campur urusan pribadi, tapi ini sudah melampaui batas. Ini lingkungan keluarga, bukan tempat hiburan malam,” ujar seorang tokoh pemuda yang turut serta dalam penggerebekan tersebut.
Drama Minggu Pagi: Satu Pria, Tiga Wanita dalam Satu Kamar
Puncaknya terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Sekelompok pemuda yang tengah ronda pagi mencium kecurigaan dari salah satu kamar kos yang tertutup rapat sejak malam sebelumnya. Setelah mengetuk pintu dan menunggu cukup lama, akhirnya pintu dibuka oleh seorang pria berinisial FW (24). Di dalam ruangan, ditemukan tiga wanita: NKP (21), TM (21), dan RRF (22). Keempatnya merupakan mahasiswa asal Pasaman Barat.
Sontak, kejadian itu memancing emosi warga. Mereka mempertanyakan niat serta etika para mahasiswa tersebut. Saat dimintai keterangan, FW dan ketiga wanita berdalih bahwa mereka baru saja pulang dari malam mingguan dan terlalu lelah untuk pulang ke kos masing-masing.
Namun alasan tersebut dianggap tak masuk akal. “Kalau cuma istirahat, kenapa harus satu kamar? Kenapa sampai pagi? Ini sudah bukan masalah moral pribadi saja, tapi juga menyangkut citra lingkungan,” tegas salah satu warga.
Desakan untuk Tindakan Tegas
Warga kini menuntut dua hal: pertama, pemilik kos diminta untuk memperketat pengawasan terhadap aktivitas penghuni, termasuk memasang CCTV dan memberlakukan aturan yang jelas tentang tamu lawan jenis. Kedua, mereka berharap aparat keamanan turut turun tangan untuk melakukan pembinaan, bahkan razia berkala jika diperlukan.
"Kalau dibiarkan, ini bisa jadi bola salju. Hari ini satu kamar berempat, besok bisa lebih parah lagi," kata seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini mencuatkan kembali pentingnya pengawasan terhadap rumah kos di kota-kota besar, terutama yang berada di tengah lingkungan warga. Kos bukan hanya soal tempat tinggal, tetapi juga menyangkut tanggung jawab moral, sosial, dan hukum.
(Mond)
#Padang #KumpulKebo #Peristiwa