Breaking News

KPK Bongkar Peran "Di Balik Layar" Ridwan Kamil dalam Kasus Korupsi BJB: Benarkah Ada Jejak Sang Mantan Gubernur?

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu

D'On Jakarta –
Sebuah drama hukum mulai terbuka babaknya. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi mengungkap bahwa mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memiliki keterlibatan meskipun masih bersifat "di balik layar" dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).

Pernyataan ini dilontarkan oleh Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (11/4/2025). Asep menegaskan bahwa tim penyidik sedang mendalami peran Ridwan Kamil dengan cermat, memeriksa saksi demi saksi untuk mengurai jaringan dan alur peran yang tidak muncul secara kasatmata.

“Karena ini bukan peran yang tampak di depan, tapi di belakang layar. Maka dari itu, kami butuh informasi yang cukup dulu dari para saksi sebelum memanggil yang bersangkutan,” ujar Asep.

Barang Bukti dari Rumah Ridwan Kamil: Apa yang Ditemukan KPK?

Salah satu alasan utama mengapa Ridwan Kamil akan segera dipanggil oleh KPK adalah penyitaan sejumlah barang bukti elektronik (BBE) dari rumah pribadinya. Penggeledahan itu dilakukan pada Senin, 10 Maret 2025. Meski isi dari barang-barang tersebut belum dipublikasikan, Asep menyebut bahwa saat ini data dari BBE itu tengah dianalisis oleh laboratorium digital forensik KPK.

“Pemanggilan itu juga untuk mengonfirmasi barang bukti elektronik yang saat ini sedang diolah. Kita ingin pastikan semua informasi yang kita dapat akurat dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” lanjut Asep.

Menanti Kepastian: Kapan Ridwan Kamil Dipanggil?

Mengenai waktu pemanggilan, Asep menyiratkan bahwa surat panggilan telah ditandatangani dan prosesnya tinggal menunggu waktu. Namun, penyidik masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi lainnya untuk membangun gambaran utuh peran Ridwan Kamil.

“Sudah saya tanda tangani pemanggilan beberapa saksi. Untuk RK (Ridwan Kamil), ya, kita tunggu saja. Kita ingin pastikan dulu bagaimana peran-peran dari Pak mantan gubernur ini secara lengkap,” kata Asep.

Skema Korupsi Ratusan Miliar: Dari Anggaran Promosi ke Kantong Pribadi?

Kasus ini sendiri bermula dari kucuran anggaran jumbo senilai Rp409 miliar yang dialokasikan oleh BJB untuk belanja iklan—baik melalui media cetak, televisi, maupun online. Dana ini dikelola oleh Divisi Corporate Secretary (Corsec) dan dialirkan melalui enam agensi iklan swasta.

Namun, hasil penyelidikan KPK menemukan adanya kejanggalan serius. Dari total anggaran tersebut, terdapat selisih dana sebesar Rp222 miliar antara yang dibayarkan oleh BJB ke agensi dan yang benar-benar diterima oleh media. Selisih inilah yang kemudian diduga menjadi kerugian negara dan indikasi adanya praktik korupsi terstruktur.

Lima Tersangka Telah Ditahan, Tapi Apakah Ini Baru Permukaan?

KPK telah menetapkan lima tersangka sejauh ini:

  • Yuddy Renaldy, mantan Direktur Utama BJB,
  • Widi Hartoto, Kepala Divisi Corsec BJB,
  • Tiga pengusaha agensi iklan: Ikin Asikin Dulmanan, Suhendrik, dan R. Sophan Jaya Kusuma.

Kelima nama ini disebut sebagai pelaksana skema korupsi yang memanfaatkan celah pengadaan iklan sebagai medium pengalihan dana.

Namun, pernyataan terbaru dari KPK membuka potensi bahwa mereka bukanlah aktor utama, melainkan bagian dari mata rantai yang lebih luas—dan lebih dalam.

Pertanyaan Besar: Apa Peran Ridwan Kamil?

Apakah Ridwan Kamil sekadar mengetahui tapi membiarkan? Atau justru menjadi tokoh sentral yang mengatur arah permainan dari balik panggung kekuasaan? Ini masih menjadi teka-teki yang sedang dirangkai KPK dengan hati-hati.

Yang jelas, ketika seorang mantan kepala daerah disebut memiliki peran tersembunyi dalam kasus sebesar ini, publik berhak mengetahui kebenaran. Bukan hanya demi keadilan hukum, tapi juga demi menjaga kepercayaan terhadap institusi publik dan integritas pejabat negara.

Awal dari Kasus yang Lebih Besar?

Kasus korupsi BJB bukan hanya soal iklan dan selisih anggaran. Ini tentang bagaimana uang rakyat bisa diputar dan disalahgunakan lewat struktur birokrasi dan kolusi dengan pihak swasta. Dan jika benar Ridwan Kamil terlibat, meski dari balik layar, ini bisa menjadi salah satu skandal politik dan hukum terbesar dalam kariernya.

Kita menanti langkah KPK selanjutnya dengan harapan keadilan tetap tegak dan tak pandang bulu, seberapa besar pun nama yang sedang diselidiki.

(Mond)

#RidwanKamil #KPK #Korupsi #BankBJB #KorupsiBankBJB