Breaking News

Los Pasar Tua Ambruk di Hari Pekan: Detik-detik Kepanikan Pedagang di Pasar Lurah Ampalu

Pasar Lurah Ampalu Kabupaten Padangpariaman Ambruk

D'On, Padang Pariaman, Sumatera Barat
 - Suasana hiruk-pikuk yang biasanya mengiringi aktivitas jual beli di Pasar Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto, mendadak berubah menjadi kepanikan massal. Sekitar pukul 10.45 WIB, Sabtu pagi, tepat di saat keramaian hari pekan mencapai puncaknya, sebuah bangunan los tua yang telah berusia hampir empat dekade ambruk seketika.

Bunyi gemeretak kayu dan beton yang retak "rik rik" seperti ditirukan oleh warga menjadi pertanda awal bencana itu. Tanpa aba-aba resmi, naluri para pedagang dan pengunjung pasar langsung mengambil alih. Mereka bergegas menyelamatkan diri, meninggalkan barang dagangan yang selama ini menjadi penopang hidup mereka.

“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Ketika terdengar suara aneh dari struktur bangunan, pedagang dan pengunjung langsung keluar,” ujar Anton Wira Tanjung, Pelaksana Tugas Camat VII Koto saat dikonfirmasi usai kejadian.

Anton menuturkan bahwa los yang ambruk itu telah berdiri sejak sekitar tahun 1985, menjadikannya salah satu bangunan paling tua di kompleks pasar tersebut. Ironisnya, keruntuhan terjadi justru pada saat pasar tengah dipadati pembeli yang datang untuk memenuhi kebutuhan pekanannya.

Hanya beberapa detik setelah evakuasi spontan itu, bangunan tua tersebut runtuh sepenuhnya, menimbun berbagai komoditas dagangan seperti sayuran segar, cabai, bedak, dan berbagai kebutuhan harian lainnya. Pedagang hanya bisa menatap nanar tumpukan puing-puing yang mencengkeram sumber mata pencaharian mereka.

“Semuanya tertimbun. Kami hanya bisa bersyukur nyawa selamat,” ucap salah seorang pedagang yang masih terlihat syok namun tabah.

Pasca-kejadian, kegiatan jual beli sempat lumpuh. Namun, dalam waktu singkat, para pedagang mulai beradaptasi. Mereka memindahkan aktivitas jual beli ke los baru yang dibangun pada tahun 2016, yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian. Dengan beralaskan tikar dan beratapkan tenda darurat, roda perekonomian pasar pun kembali berputar, meski belum sepenuhnya normal.

Tindakan cepat diambil oleh pemerintah setempat. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Padang Pariaman, TNI, dan Polri langsung diterjunkan ke lokasi. Mereka tidak hanya membersihkan material bangunan yang berpotensi membahayakan, tapi juga membantu mendirikan tenda darurat bagi para pedagang terdampak.

Anton menyatakan bahwa pihak kecamatan bersama pengelola pasar akan segera mengajukan permintaan bantuan kepada Bupati Padang Pariaman melalui dinas terkait untuk perbaikan bangunan los yang roboh.

“Pasar ini bukan hanya tempat berjualan, tapi juga jantung perekonomian warga kami. Kami akan perjuangkan agar segera ada perbaikan,” tegasnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap infrastruktur pasar tradisional, yang sering kali terabaikan padahal menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Bangunan tua yang tidak lagi layak seharusnya segera diganti demi keselamatan dan kenyamanan pedagang serta pengunjung.

Kini, harapan baru mulai tumbuh di antara puing-puing yang berserakan. Para pedagang tetap bertahan, menunjukkan keteguhan khas masyarakat Minang tak mudah tumbang meski badai menerjang.

(Mond)

#Peristiwa #PasarLurahAmpaluRoboh #PadangPariaman