Breaking News

Mahasiswi UGM Hilang Saat Mudik Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

Foto: Dok. UGM

D'On, Magetan
– Sebuah kisah memilukan menyelimuti dunia akademik Universitas Gadjah Mada (UGM). SAC, seorang mahasiswi Fakultas Pertanian angkatan 2023, akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa setelah hampir tiga pekan dinyatakan hilang dalam perjalanan mudik dari Yogyakarta menuju kampung halamannya di Madiun.

Gadis muda berusia sekitar 19 tahun ini dilaporkan terakhir terlihat pada 25 Maret 2025, tak lama setelah mengikuti kelas daring. Dengan semangat menyambut momen pulang kampung, SAC berpamitan kepada rekan-rekannya dan menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor melalui jalur Klaten-Solo. Namun, sejak pukul 14.09 WIB, jejaknya menghilang tanpa kabar. Hari-hari berlalu, harapan mulai menyusut. Keluarga, teman, dan pihak universitas pun terjebak dalam ketidakpastian yang menyesakkan.

Sebuah laporan dari Unit Lidik K5L UGM tertanggal 27 Maret mencatat bahwa SAC sempat terpantau melintasi jalur Klaten menuju Solo, namun setelah itu, tak ada lagi kabar atau sinyal komunikasi darinya. Keheningan digital itu menjadi awal dari misteri yang membuat banyak pihak cemas.

Teka-teki tersebut baru terjawab pada Sabtu pagi, 12 April 2025. Sekitar pukul 10.00 WIB, seorang warga yang melintas di jalur atas Lawu Green Forest (LGF), tepatnya di Jalan Raya Tamansari, Magetan, menemukan sosok tak bergerak dalam parit kecil di pinggir jalan. Di atas tubuh tersebut, sebuah sepeda motor dalam kondisi terbalik menindih jasad korban.

AKP Joko Yuhono, Kapolsek Plaosan, dalam keterangannya menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia saat ditemukan. "Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau dugaan tindak pidana pada tubuh korban. Indikasi sementara, korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas tunggal," ujarnya.

Duka mendalam menyelimuti keluarga SAC. Mereka menerima kejadian ini sebagai takdir dan memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum lebih lanjut. Mereka juga memohon agar tidak dilakukan pemeriksaan dalam (autopsi) terhadap jasad putri mereka.

Pihak Universitas Gadjah Mada pun langsung bergerak cepat. Pada Minggu pagi (13/4), perwakilan dari Direktorat Kemahasiswaan (DITMAWA), Kaprodi Sosial Ekonomi Pertanian, serta Dosen Pembimbing Akademik dan tim media Fakultas Pertanian datang ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung.

“Almarhumah adalah mahasiswa kami yang sejak 25 Maret lalu dilaporkan hilang dalam perjalanan mudik. Kami sangat berduka atas kejadian ini. Kami telah mengunjungi keluarga untuk melayat dan memberikan santunan,” ungkap Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka Widada, dalam pernyataan resminya.

Kepergian SAC menyisakan luka mendalam bagi komunitas akademik UGM dan masyarakat luas. Seorang mahasiswi yang sedang menata masa depan, harus berpulang dalam perjalanan pulang  ironis, sebab mudik yang seharusnya membawa kebahagiaan justru menjadi akhir dari sebuah perjalanan hidup.

Kini, SAC telah kembali ke rumahnya. Bukan dengan senyum dan pelukan, melainkan dalam pelukan duka dan doa. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan menghadapi kehilangan ini.

(Mond)

#Peristiwa #MahasiswiUGMTewas