Breaking News

Menantu Pengusaha Ternama Bukittinggi Dituding Gelapkan Dana Lewat Rekening Sang Istri

Polres Bukittinggi 

D'On, Bukittinggi
Di balik gemerlapnya dunia bisnis dan nama besar yang harum di kancah lokal, sebuah drama hukum mulai menyeruak dari balik tembok kekuasaan. Sebuah surat dari Polres Bukittinggi dengan nomor SPPHP/54/III/2025/Reskrim kini menghebohkan publik. Surat ini menyebut nama pria berinisial KDAM sosok yang bukan hanya dikenal karena kiprahnya, melainkan juga karena statusnya sebagai menantu dari salah satu pengusaha paling berpengaruh di Bukittinggi.

KDAM, yang selama ini terlihat bersinar dalam bayang kesuksesan mertuanya pemilik usaha fashion dan busana muslim yang terkemuka, serta pengelola salah satu convention hall bergengsi di kota itu tengah menghadapi tuduhan berat. Ia dilaporkan oleh seseorang berinisial MIH atas dugaan penipuan dan penggelapan dana.

Namun yang membuat kasus ini semakin menyita perhatian adalah rincian dalam laporan tersebut. Diduga, dana yang menjadi objek perkara tidak mengalir ke rekening KDAM sendiri, melainkan ke rekening istrinya yang berinisial PA anak kandung sang pengusaha.

Dalam wawancara singkat, MIH membenarkan dugaan tersebut dan menyatakan bahwa bukti transaksi yang ia serahkan ke pihak kepolisian mencantumkan dengan jelas aliran dana ke rekening PA.
“Dalam laporan saya, saya lampirkan bukti transaksi ke rekening PA. Itu bagian dari materi yang saya serahkan ke penyidik,” ujarnya dengan nada tegas namun hati-hati.

Nama-nama lain yang disebut dalam surat kepolisian juga tak kalah mencuri perhatian. Sejumlah pihak dari unsur perpajakan, seperti AA, YI, AY, dan JWS, disebut-sebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Namun, sorotan utama tetap tertuju pada skema penggunaan identitas istri yang juga anggota keluarga konglomerat lokal yang diduga digunakan untuk menyamarkan jalur aliran dana.

Bayang-Bayang Dinasti dan Kekhawatiran Publik

Yang kini menjadi kekhawatiran di tengah masyarakat bukan hanya soal aliran uang atau nominalnya, tetapi lebih dalam dari itu: tentang apakah proses hukum akan berjalan apa adanya, atau malah berliku karena bayang-bayang pengaruh kekuasaan dan bisnis keluarga.

Di kota sekecil Bukittinggi, di mana hampir semua orang saling mengenal dan jejaring bisnis serta politik kerap bertaut rapat, pertanyaan ini menjadi sangat relevan. Tidak sedikit warga yang mulai mempertanyakan, apakah penyidikan akan berlangsung transparan, atau justru meredup seiring besarnya nama yang terlibat.

Sementara itu, dari pihak keluarga besar pengusaha tersebut, belum ada pernyataan resmi. Tidak ada konferensi pers, tidak ada klarifikasi, hanya keheningan yang justru membuat publik semakin bertanya-tanya.

Proses Berjalan, Sorotan Terus Menguat

Penyelidikan kini masih bergulir di unit reskrim Polres Bukittinggi. Namun satu hal yang pasti, kasus ini telah membuka babak baru dalam diskusi publik soal transparansi hukum, keadilan, dan relasi kekuasaan dalam dunia bisnis lokal.

Apakah hukum akan tegak di atas nama, atau justru tunduk pada nama besar?

Waktu akan menjawab. Namun satu hal yang pasti: Bukittinggi sedang menyaksikan panggung di mana nama-nama besar diuji, bukan karena kesuksesan, tapi karena integritas.

(Mond)

#Hukum #Penipuan #Kriminal #Bukittinggi