Breaking News

Misteri di Pinggir Jalan Aur Kuning Bukittinggi: Pemuda Asal Lubuk Linggau Ditemukan Tewas Tertelungkup, Polisi Turun Tangan

Pria Asal Lubuk Linggau Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Aur Kuning Bukittinggi 

D'On, Bukittinggi
-
Suasana malam di kawasan Aur Kuning, yang biasanya hanya diisi suara kendaraan dan aktivitas terminal yang mulai mereda, mendadak berubah mencekam. Warga Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, dikejutkan dengan penemuan sesosok tubuh laki-laki muda yang tergeletak tak bergerak di pinggir jalan raya, tepatnya pada Jumat malam (18/4) sekitar pukul 21.10 WIB.

Sesosok pria dalam posisi tertelungkup, tanpa identitas, membuat kerumunan warga mendadak terbentuk. Rasa penasaran dan kecemasan bercampur aduk di wajah para saksi yang menyaksikan langsung pemandangan tak biasa itu. Dalam hitungan menit, informasi menyebar cepat—baik dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial lokal.

Polresta Bukittinggi yang menerima laporan warga langsung bergerak cepat. Tim piket siaga dari Polsekta Bukittinggi bersama unit Inafis dan Palang Merah Indonesia (PMI) dikerahkan ke lokasi. Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) pun dilakukan di bawah sorotan lampu senter petugas dan tatapan warga yang terus berdatangan.

Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, dalam keterangannya kepada media pada Minggu (20/4), menjelaskan bahwa saat pertama kali ditemukan, tidak ada identitas yang dapat dikenali dari tubuh korban. Namun, berbekal teknologi identifikasi cepat melalui alat Handle IPS Unit Identifikasi, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitasnya.

“Korban diketahui bernama Dini Napiah, seorang pemuda berusia 22 tahun asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan,” ujar Kombes Pol Yessi.

Penemuan mayat ini dilaporkan pertama kali oleh seorang warga bernama Nurul Hidayati. Saat itu, ia tengah berjalan pulang dari arah pintu keluar Terminal Aur Kuning. Dalam keterangannya, Nurul mengaku terkejut melihat seorang pria tak dikenal tergeletak di trotoar jalan raya, dalam posisi tengkurap dan tanpa gerakan sama sekali.

“Saya pikir awalnya dia pingsan atau mabuk. Tapi setelah saya dekati, kondisinya ternyata sudah tidak bernyawa,” ujar Nurul dengan nada masih diliputi ketakutan.

Setelah evakuasi dilakukan dan jenazah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi (RSAM) untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihak kepolisian menyampaikan hasil awal bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara mengarah pada penyebab alami, kemungkinan karena sakit yang mendadak kambuh.

Namun demikian, penyelidikan tidak berhenti di situ. Aparat juga telah memeriksa beberapa saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian dan menelusuri rekaman CCTV yang mengarah ke trotoar tempat korban ditemukan. Dalam rekaman tersebut, tampak korban berjalan sendirian, lalu tiba-tiba jatuh tersungkur tanpa interaksi dengan pihak lain.

“Dari hasil CCTV, korban terlihat berjalan kaki di trotoar. Tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke depan dalam posisi tertelungkup. Tidak ada orang lain di sekitarnya saat kejadian itu berlangsung,” jelas Kapolresta.

Pihak kepolisian telah menghubungi keluarga korban di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Mereka diminta segera ke Bukittinggi untuk proses identifikasi lanjutan dan pemulangan jenazah.

Peristiwa ini meninggalkan banyak pertanyaan bagi warga sekitar. Mengapa pemuda asal luar kota bisa berada di kawasan Aur Kuning seorang diri? Apa yang membawanya ke sana? Apakah benar dia hanya sakit, atau ada hal lain yang belum terungkap?

Sementara polisi terus mengusut kasus ini dengan hati-hati, masyarakat hanya bisa menunggu jawaban pasti dari hasil forensik. Namun satu hal yang pasti, malam itu, keheningan Aur Kuning terganggu oleh misteri yang membuat seluruh kota Bukittinggi bertanya-tanya.

(Mond)

#Peristiwa #PenemuanMayat #Bukittinggi